Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X TKJ
Oleh: Didik Wahyu Sulaeman Eko S.,S.Pd.
Mengajar Fisika Kelas X TKJ, SMK Muhammadiyah Belik Pemalang
Untuk mendukung visi pendidikan Indonesia, dan sebagai bagian dari upaya memulihkan pembelajaran, Kurikulum Merdeka (sebelumnya disebut prototipe kurikulum) dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, dengan tetap fokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi siswa.
Ciri-ciri utama kurikulum yang mendukung pemulihan pembelajaran adalah: Fokus pada materi esensial agar pembelajaran lebih mendalam; Lebih banyak waktu untuk pengembangan kompetensi dan karakter melalui pembelajaran kelompok dalam konteks nyata (Proyek Penguatan Profil Siswa Pancasila); Hasil pembelajaran per fase dan jam pelajaran yang fleksibel mendorong pembelajaran yang menyenangkan dan relevan dengan kebutuhan siswa dan kondisi satuan pendidikan; Memberikan keleluasaan bagi pendidik dan dukungan perangkat pengajaran dan bahan pelatihan untuk mengembangkan kurikulum satuan pendidikan dan melaksanakan pembelajaran yang berkualitas; Mengutamakan gotong royong dengan semua pihak untuk mendukung penerapan Kurikulum Merdeka.
Belajar dan mengajar merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Pembelajaran mengacu pada aktivitas siswa, sedangkan pengajaran mengacu pada aktivitas guru sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar. Kegiatan pembelajaran tersebut akan berlangsung bila ada interaksi antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa. Agar proses interaksi tersebut sesuai dengan tujuan yang diinginkan, diperlukan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan (Azhar, 2015).
Banyak guru fisika yang memanfaatkan waktu pelajaran untuk mendiskusikan tugas, kemudian mengajarkan pelajaran baru, dan memberikan tugas kepada siswa. Pembelajaran ini rutin dilakukan hampir setiap hari sehingga mengakibatkan siswa merasa bosan dan menurunkan minat serta motivasi siswa dalam belajar. Apabila pembelajaran seperti ini terus dilaksanakan maka kompetensi dasar dan indikator pembelajaran tidak akan tercapai secara maksimal (Sudjana, 2017).
Menyikapi hal tersebut di atas, maka pada mata pelajaran Fisika pokok bahasan Energi dan Perubahannya pada siswa kelas X TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan) di SMK Muhammadiyah Belik Pemalang diterapkan Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa.
Model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT) adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran ini menekankan pada interaksi siswa dengan siswa, sehingga siswa dapat saling membantu dan belajar bersama-sama.
Pada model pembelajaran NHT, siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang. Setiap siswa dalam kelompok diberikan nomor. Guru memberikan pertanyaan kepada kelompok, dan siswa dengan nomor tertentu dalam kelompok tersebut harus menjawab pertanyaan tersebut. Jika jawabannya benar, maka seluruh anggota kelompok mendapatkan poin.
Model pembelajaran NHT memiliki beberapa kelebihan yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, antara lain:
- Meningkatkan interaksi siswa dengan siswa. Model pembelajaran ini menekankan pada interaksi siswa dengan siswa, sehingga siswa dapat saling membantu dan belajar bersama-sama. Hal ini dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.
- Meningkatkan motivasi belajar siswa. Model pembelajaran ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, karena siswa merasa termotivasi untuk memberikan jawaban yang benar agar kelompoknya mendapatkan poin.
- Meningkatkan keterampilan berkolaborasi. Model pembelajaran ini dapat meningkatkan keterampilan berkolaborasi siswa, karena siswa harus bekerja sama dengan anggota kelompoknya untuk menjawab pertanyaan yang diberikan.
Berdasarkan hasil penelitian, model pembelajaran NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada berbagai mata pelajaran, termasuk fisika. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Agustina, Setiadi, dan Fitrian (2020) menunjukkan bahwa model pembelajaran NHT dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa SMA pada aspek pemahaman konsep. Penelitian lain yang dilakukan oleh Basonggo (2021) menunjukkan bahwa model pembelajaran NHT dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa SMP pada aspek kemampuan memecahkan masalah.
Model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together pada dasarnya merupakan variasi diskusi kelompok dengan ciri guru hanya menunjuk satu siswa untuk mewakili kelompoknya. Numbered Head Together merupakan model pembelajaran yang mengutamakan aktivitas siswa dalam mencari, mengolah dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang pada akhirnya disajikan di depan kelas (Rahayu, 2016).
Tujuan dibentuknya kelompok NHT adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam proses berpikir dan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran Numbered Heads Together menekankan pada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok agar setiap anggota kelompok memahami hasil kerja kelompoknya dan bertanggung jawab atas hasil kerja tersebut, sehingga dengan sendirinya siswa merasa harus terlibat aktif dalam kegiatan tersebut. proses pembelajaran. Dengan cara ini siswa akan merasa termotivasi untuk belajar sehingga aktivitas belajar dapat meningkat yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together merupakan model pembelajaran yang berupaya mengembangkan gagasan atau gagasan siswa tentang suatu masalah tertentu dalam pembelajaran dan merekonstruksi gagasan atau pemikiran berdasarkan hasil observasi atau percobaan. Model pembelajaran Numbered Heads Together menuntut siswa untuk lebih aktif sehingga kendala yang biasa terjadi yaitu masih adanya siswa yang kurang aktif dapat teratasi. Siswa biasanya dituntut untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Dalam upaya dan tenaga belajar, hal ini sesuai dengan model pembelajaran Numbered Heads Together yang pada hakekatnya siswa secara aktif menemukan sendiri suatu konsep atau prinsip. Dengan menggunakan diskusi kelompok dalam proses pembelajaran, siswa akan lebih aktif karena siswa dapat memikirkan atau menemukan konsep dan prinsip yang belum diketahui sehingga penguasaan konsep siswa akan lebih baik.
Dalam penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together pada mata pelajaran Fisika materi Energi dan Perubahannya pada siswa kelas X TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan) di SMK Muhammadiyah Belik Pemalang adalah: a) Sebelum dilakukan pengelompokan, guru terlebih dahulu mencari informasi tentang siswa yang mempunyai prestasi di kelasnya. Pencapaian ini didasarkan pada peringkat siswa di kelas. Hal ini bertujuan agar siswa tidak berkumpul dalam satu kelompok saja, namun dapat tersebar secara merata ke seluruh kelompok yang akan dibentuk; b) Setelah kelompok terbentuk, guru membagikan soal-soal berupa Lembar Kerja Siswa (LKPD) kepada masing-masing kelompok. Kemudian masing-masing kelompok diminta mendiskusikan pertanyaan tersebut bersama-sama; c) Dalam kerja kelompok, setiap siswa berpikir bersama untuk menguraikan dan memastikan bahwa setiap orang mengetahui jawaban atas pertanyaan yang ada di LKPD atau pertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Pertanyaan bisa bermacam-macam, dari yang khusus hingga yang umum; d) Selanjutnya guru memanggil satu nomor dan siswa dari setiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban masing-masing kelompok untuk dijelaskan kepada siswa di kelas atau kelompok lain; e) Setelah itu guru dan siswa menyimpulkan jawaban akhir dari seluruh pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang disampaikan.
Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together terbukti dapat memotivasi siswa untuk saling membantu dalam kelompoknya. Selama proses pembelajaran terlihat adanya interaksi antar siswa, sehingga memungkinkan adanya sikap partisipasi untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar secara keseluruhan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together dapat menjadi salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa pada materi Energi dan Perubahannya siswa kelas X TKJ SMK Muhammadiyah Belik Pemalang.***
Editor:Cosmas