Google Sites untuk Peningkatan Berpikir Kritis Fisika Siswa Kelas X DKV

Spread the love

Eko Budi Susilo, S.Pd.Si.
Mengajar Fisika Kelas X DKV
SMK Islam Randudongkal Pemalang

Penerapan Kurikulum Merdeka telah diatur dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran. Dalam penerapan Kurikulum Merdeka Belajar, SMK pun tidak luput dari kebijakan tersebut.
Struktur Kurikulum SMK Merdeka Belajar mengacu pada keterampilan yang dipilih oleh setiap siswa. Spektrum keahlian merupakan daftar program sekolah kejuruan dan bidang keahlian yang disusun berdasarkan kebutuhan dunia kerja.
Sedangkan metode pembelajaran pada Kurikulum Merdeka Belajar di SMK diharapkan dapat meningkatkan inovasi dan kreativitas siswa sehingga siap menghadapi dunia kerja. Program ini berupaya untuk mendorong siswa SMK agar memiliki kemampuan dan kualitas tertentu dalam dunia kerja nantinya.
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam merupakan suatu proses mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk menguasai kumpulan pengetahuan berupa fakta, konsep, prinsip, proses penemuan dan mempunyai sikap ilmiah. Pembelajaran sains tidak hanya sekedar pengetahuan ilmiah saja, namun terdapat keterampilan proses dan aspek yang menitikberatkan pada ciri-ciri sikap dan karakter ilmiah. Salah satu bagian dari pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yaitu pembelajaran Fisika.
Pembelajaran fisika merupakan pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa yang berguna untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran fisika menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi siswa agar siswa dapat lebih memahami lingkungan alam secara ilmiah. Salah satu tujuan pembelajaran fisika adalah menguasai konsep dan prinsip fisika serta mampu menggunakan kemampuan berpikir kritis berdasarkan sikap ilmiah untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan pembelajaran hendaknya lebih ditekankan pada kegiatan-kegiatan di kelas yang dapat mengembangkan dan meningkatkan proses pembelajaran fisika (Anggraeni, 2020).
Proses pembelajaran fisika masih dihadapkan pada beberapa kesulitan khususnya penggunaan media pembelajaran. Kurangnya penggunaan media pembelajaran menyebabkan rendahnya motivasi belajar karena merasa bosan dengan media pembelajaran yang sederhana dan kurang bervariasi. Rendahnya motivasi siswa dalam proses pembelajaran berdampak pada kemampuan siswa dalam menguasai konsep dan berpikir kritis. Ciri-ciri beberapa konsep fisika yang merupakan konsep abstrak menimbulkan kesulitan tersendiri dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran yang ideal hendaknya tidak lagi berpusat pada guru, namun lebih menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pembelajaran student center memberikan kesempatan kepada siswa untuk menginterpretasikan pengetahuannya secara mandiri sehingga membuat siswa lebih aktif dalam belajar.
Media pembelajaran merupakan alat perantara yang berguna untuk memperlancar komunikasi antara guru dan siswa. Penggunaan media menjadi penting karena kedudukan media sangat strategis bagi keberhasilan pembelajaran yang dapat membangkitkan minat, motivasi belajar dan meningkatkan pemahaman siswa serta dapat membantu proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media yang digunakan mempunyai kedudukan sebagai alat untuk membantu guru dalam mengajar, misalnya gambar, slide, foto, film, grafik dan pembelajaran dengan menggunakan komputer yang berguna untuk menangkap, mengolah dan menata kembali informasi visual dan verbal yang telah diperoleh. Sebagai alat pembelajaran, media juga diharapkan dapat membantu menjelaskan konsep-konsep abstrak, meningkatkan daya serap dan memberikan pengalaman langsung dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan penguasaan konsep dan berpikir kritis siswa (Sridhara, 2019).
Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan penguasaan konsep dan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran fisika siswa kelas X DKV di SMK Islam Randudongkal Pemalang adalah media pembelajaran berbasis Google Sites.
Google Sites merupakan fasilitas pada Google yang memiliki fitur sebagai situs kunjungan. Situs kunjungan dikelola dalam bentuk tampilan website yang berisi teks dan video pembelajaran. Media Google Sites ini dapat digunakan pada website berbasis gadget. Pembelajaran tatap muka di sekolah akan lebih baik jika dipadukan dengan media pembelajaran Google Sites. Di era modern ini, kehadiran gadget semakin memudahkan guru dalam melakukan aktivitas mengajar. Kehadiran gadget sendiri juga membantu siswa dalam memahami materi karena informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan mudah dan cepat (Nurhayati, 2018).
Penggunaan Google Sites dalam pembelajaran dapat menambah materi yang akan dipelajari dan dapat diunduh oleh siswa sebagai bahan ajar. Selain itu, pengguna dapat menggabungkan berbagai fitur yang dapat menunjang proses pembelajaran. Salah satu tujuan penggunaan fitur adalah untuk memberikan kondisi yang menyerupai fakta sehingga dapat mengurangi persepsi yang ambigu dan abstrak. Media pembelajaran berbasis Google Sites memungkinkan siswa melakukan percobaan tanpa menggunakan laboratorium, serta memberikan respon langsung terhadap hasil belajar siswa. Oleh karena itu, dengan memadukan berbagai fitur pada media pembelajaran berbasis Google Sites, proses pembelajaran dapat berjalan efektif, lebih menarik, dan tujuan pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik dan jelas.
Kelebihan media pembelajaran berbasis Google Sites ini adalah dapat digunakan untuk membantu proses pembelajaran karena mudah dibuat dan dikelola tanpa menggunakan bahasa pemrograman serta mudah diakses oleh pengguna kapan saja dan di mana saja. Selain itu memberikan kebebasan kepada siswa dalam memahami materi pembelajaran, meningkatkan kemandirian siswa sehingga siswa dapat mengelola pengetahuannya sendiri dan dapat belajar sesuai kecepatannya sendiri. Media ini dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan penguasaan konsep dan berpikir kritis melalui pengalaman langsung karena tidak hanya mendengarkan penjelasan guru tetapi siswa juga melakukan aktivitas lain seperti mengamati video, gambar dan melakukan simulasi. Selain itu, waktu yang sangat terbatas dalam pembelajaran akan membuat siswa memerlukan efisiensi waktu dengan rencana pembelajaran yang lebih rapi, unggul dan terstruktur.
Media pembelajaran berbasis Google Sites ini sangat menarik digunakan bagi siswa kelas X DKV di SMK Islam Randudongkal Pemalang karena mudah diakses, menarik minat belajar peserta didik, memudahkan memahami materi, dan penggunaan bahasa mudah untuk dipahami sesuai dengan tingkat berpikir peserta didik. **

Editor: Cosmas