Projek P5 Tingkatkan Ketrampilan Siswa Kelas IV Era IKM

Spread the love

Oleh: Ummu Habibah, S.Pd.
Guru Kelas 4 SDN 01 Koripan
Kabupaten Karanganyar-Jawa Tengah

Pendidik memahami bahwa berkembangnya zaman dalam lingkungan sekolah banyak sekali ditemukan siswa dalam minat membaca dan menulisnya yang sudah mulai berkurang. Pendidik menjelaskan salah satunya disebabkan oleh kurangnya membiasakan diri dalam membaca, sehingga berdampak terhadap prestasi siswa dalam sekolah tersebut juga berkurang. Kepala sekolah dapat membuat terobosan dengan menerapkan program literasi untuk mengembalikan minat membaca dan menulis siswa pada sekolahnya masing-masing dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila terutama dalam implementasi Kurikulum Merdeka.
Kemendikbudristek dalam peraturan No.56/M/2022 yang memuat tentang proyek penguatan profil pelajar Pancasila sebagai kegiatan kokurikuler berbasis proyek yang dirancang untuk memperkuat berbagai upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang dibuat berdasarkan Standar Kompetensi Lulusannya secara optimal. Pelaksanaan proyek penguatan profil pelajar Pancasila dapat dilakukan secara fleksibel dalam hal muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaannya di sekolah secara tepat dan relevan. Proyek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang dan disusun oleh pendidik secara terpisah dari intrakurikuler.
Pendidik menjelaskan bahwa pendidikan sebagai suatu investasi dalam pengembangan sumber daya manusia, karena dengan pendidikan maka manusia dapat meningkatkan kecakapan dan kemampuan yang akan menjadi faktor pendukung kecakapan peserta disik sejak dini. Pendidik menjelaskan upaya manusia dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian pada era arus globalisasi. Manusia sebagai mempunyai kebutuhan dasar dalam masyarakat yang ingin maju mengikuti arus perkembangan zaman yang terus berubah di era Kurikulum Merdeka saat ini dengan berbagi kemajuan informasi dan teknologi. Peserta dididk hendaknya memahami jika setiap individu yang terlibat dalam pendidikan memiliki peran secara maksimal dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi peserta didik untuk tumbuh dan berkembang demi kemajuan bangsa. Bams (2023) mengungkapkan bahwa tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran proyek yang dilaksanakan tidak harus terkait dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler. Pendidik menyebutkan prinsip proyek penguatan profil pelajar Pancasila terdiri dari empat aspek yaitu :
1) Holistik
Siswa dapat mempelajari kata holistik dengan merujuk pada cara pandang yang melihat sesuatu secara menyeluruh dan tidak terpisah-pisah. Pendidik memaknai bahwa dalam konteks Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Dengan demikian, kerangka berpikir holistik mendorong untuk mempelajari sebuah tema secara keseluruhan dalam memahami keterhubungan pemahaman yang lebih dalam tentang suatu isu yang bersifat aktual.
2) Eksploratif
Pendidik melalui prinsip eksploratif menekankan pada keinginan untuk membuka ruang yang luas bagi proses inkuiri dan pengembangan diri. Pendidik mengungkapkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila tidak terikat pada struktur intrakurikuler yang membatasi berbagai skema formal pengaturan mata pelajaran.
3 ) Kontekstual
Pendidik menjelaskan prinsip kontekstual mengacu pada usaha untuk menyelaraskan kegiatan pembelajaran dengan pengalaman nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Pendidik menambahkan bahwa prinsip ini mendorong pendidik dan peserta didik untuk menggunakan lingkungan sekitar dan kenyataan hidup sebagai sumber belajar utama.
4 ) Projek Berpusat pada peserta didik
Pendidik memaknai bahwa prinsip berpusat pada peserta didik mengacu pada pendekatan pembelajaran yang memprioritaskan peran siswa. Peserta didik sebagai subjek dalam kegiatan pembelajaran yang aktif dan mandiri dalam mengelola proses belajarnya. Pendidik dalam kegiatan pembelajaran mampu memberikan lebih banyak kesempatan bagi peserta didik untuk mengeksplorasi berbagai hal secara mandiri dan kreatif.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5 sebagai salah satu bagian yang tak terpisahkan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) sekarang ini. P5 sebagai suatu upaya untuk mewujudkan Pelajar Pancasila yang mampu berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, yaitu: a) nilai beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, b) nilai berkebhinekaan global, c) gotong-royong, d) mandiri, e) bernalar kritis, dan f) kreatif. Peserta didik memiliki kesempatan untuk dapat mengembangkan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang baikdengan belajar dari temannya, gurunya, dan tokoh masyarakat sekitar dalam menganalisis isu-isu hangat yang terjadi di lingkungan sekitar.
Clowdy Tumembouw (2023) mengungkapkan bahwa P5 sebagai suatu pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya. Implementasi P5 menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek (project-based learning) yang berbeda dengan pembelajaran berbasis proyek dalam program intrakurikuler di dalam kelas. Pendidik memaknai bahwa dalam penerapan P5 di satuan pendidikan yang hanya berfokus pada hasil ataupun produk akhir dari setiap kegiatan
P5 menjadi salah satu sarana pencapaian profil Pelajar Pancasila yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk meningkatkan pengetahuan sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan belajar dari lingkungan sekitar. Pendidik memberikan contoh beberapa Tema Projek yang bisa diimplementasikan dalam kegiatan P5, antara lain:
1) Tema Gaya Hidup Berkelanjutan.
Pendidik melalui pelaksanaan tema ini dapat meningkatkan kesadaran siswa terhadap dampak aktivitas manusia terhadap keberlangsungan kehidupan di dunia dan lingkungan sekitarnya. Siswa dapat bersikap dan berperilaku ramah lingkungan serta mencari solusi dari masalah lingkungan yang terus berkembang sesuai perkembangan zaman.
2) Tema Kearifan Lokal.
Pendidik melalui pemilihan tema ini untuk membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri siswa melalui eksplorasi tentang budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar dan daerah tersebut. Siswa mengimplementasikan tema ini sesuai dengan kearifan lokal masing-masing daerah dan lingkungan sekitarnya.
3) Tema Bhinneka Tunggal Ika.
Tema ini sangat penting bagi siswa dan bertujuan untuk mengajarkan siswa tentang keberagaman kelompok agama dan kepercayaan masyarakat Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan Projek P5 yang dilaksanakan pendidik secara berkesinambungan dalam pendidikan terutama dalam peningkatan pencapaian pembelajaran siswa untuk terus meningkatkan kompetensinya dalam pelaksanaan kurikulum merdeka secara tepat dan menyenangakan. Pendidik dapat meningkatkan komptenesi peserta didik terutama siswa kelas IV dengan baik dalam kegiatan P5 di SDN 01 Koripan Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah sehingga prestasi dan mutu sekolah meningkat.

Editor: Cosmas