UIN Surakarta dan Santri Se-Soloraya Deklarasikan “Santri Peduli Sejarah Keraton Kartasura”
SOLO, POSKITA.co – Dalam rangka Hari Santri Nasional Tahun 2023 diselenggarakan Pesantren Expo pada tangal 19-22 Oktober 2023 di Graha UIN Raden Mas Said Surakarta. Selain itu diselenggarakan Kirab Santri Nguri-nguri Petilasan Kartasura sekaligus deklarasi santri Jaga Petilasan, diawali dengan kirab dari dari kampus UIN Surakarta menuju Petilasan Keraton Kartasura, Sukoharjo, Jum’at, 20 Oktober 2023.
Dalam deklarasi tersebut santri se-Soloraya menandatangani kesepakatan untuk menjaga, merawat dan nguri-nguri petilasan Keraton Kartasura, dengan diwakili semua elemen dari pihak UIN Surakarta, organisasi mahasiswa, organisasi santri dan perwakilan Petilasan Keraton Kartasura serta dari perwakilan media.

Direktur Ma’had Al Jami’ah (Ketua Panitia Hari Santri 2023) UIN Raden Mas Said Surakarta, Dr. KH. Abdullah Faishol, M.Hum menjelaskan, perlunya melestarikan budaya, maka diadakan Deklarasi Santri peduli sejarah. Berkomitmen menjaga dan merawat petilasan sejarah yang masih hidup dan para pelaku sejarahnya masih ada dan keturunannya yang ada di wilayah Kartasura.
“Yang pertama kegiatan HSN di UIN Raden Mas Said Surakarta, ada Ekspo Pesantren yang sudah dibuka sejak kemarin tanggal 19 – 21 Oktoberb 2023. Kemudian ada perhelatan santri dari siang sampai malam. Dan acara sekarang ini adalah napak tilas, tidak hanya sekedar jalan kaki atau jalan sehat tetapi napak tilas. Karena pentingnya Petilasan Keraton Kartasura ini, dimana kami ada nama Prodi Sejarah Peradaban Islam agar mahasiswa dan civitas akademika memahami terhadap sejarah yang ada di sini,” kata Abdullah Faishol.
Abullah Faishol menambahkan, “mereka dekat dengan kampus tetapi tidak pernah masuk ke dalam Keraton Kartasura dan mengetahui situs-situs yang ada di dalamnya. Sebenarnya disinilh munculnya Keraton sejarah kerajaan Islam. Maka kita perlu juga memperhatikan situs-situs yang ada, syukur nanti kalau kita bisa merawat kondisi yang ada di sini, bukannya sekedar merawat secara fisik tetapi juga merawat sejarahnya”, tambahnya.
“Tujuan deklarasi ini adalah agar seluruh civitas akademika ikut juga merawat terhadap kondisi petilasan Keraton Kartasura. Karena disinilah sejarah yang lebih tua dibandingkan dengan berdirinya kabupaten Sukoharjo sendiri yang baru berdiri 77 tahun. Dan Keraton Kartasura sudah 334 tahun ini penting bagi kita semua,” katanya.
“Dan ini pertama kalinya dibentuk panitia HSN santri peduli terhadap Keraton dan situs yang ada, karena sudah ada sekian kali HSN namun baru kali ini dibentuk panitia. Disamping ada Expo Pesantren juga ada upacara di UIN Raden Mas Said Surakarta yang melibatkan unsur dari luar, antara lain para pengasuh pesantren atau santri yang ada di sekitar UIN Raden Mas Said Surakata,” pungkasnya. (Arya)