Rahmad Sosialisasi BKKBN dan Cegah Stunting di Sumberjo
KLATEN, POSKITA.co – Segenap eleman masyarakat yang tinggal di wilayah Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten, diminta Rahmad Handoyo, SPi MM, anggota Komisi IX DPR RI, tetap menerapkan pola hidup sehat dengan tercukupinya asupan makanan dan minuman bergizi.
Tantangan ke depan, adanya jumlah angka stunting yang masih tinggi, menjadikan pemerintah prihatin. Dan sebagai wakil rakyat, Rahmad Handoyo bekerjasama dengan beberapa mitra kerja Komisi IX, mengadakan sosialisasi terkait pencegahan dan penurunan angka stunting di Klaten yang sampai saat ini masih tinggi.
“Kita harus bekerjasama dan saling mendukung dalam program penurunan angka stunting. Bagaimanapun salah satu faktor adanya bayi lahir stunting itu juga karena faktor kurangnya asupan gizi yang baik. Kita bersama mitra kerja BKKBN terus berupaya mensosialisasikan terkait bagaimana caranya menurunkan angka stunting ini,” ungkap Rahmad.
Hadir dalam acara ini Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Eka Sulistia Ediningsih, SH, Kabid Pengendalian Penduduk dan KB DissosP3APPKB Klaten Nuryanti, SKM, Sekcam Klaten Selatan Sholikhatun Marsiti, SIP MM, Kades Sumberjo Tri Raharjo, bersama Paguyuban Kades se Kecamatan Klaten Selatan, kader Posyandu dan elemen lainnya.
Dalam acara ini, Rahmad bersama Eka Sulistia menyerahkan hadiah doorprise bagi tamu yang hadir berupa sepeda gunung, kompor gas dan hadiah lainnya. Ada ratusan warga yang hadir dalam sosialisasi yang dikemas BKKBN Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Rahmad Handoyo, Komisi IX DPR ini.
Kegiatan sosialisasi terkait penurunan angka stunting BKKBN dengan Rahmad Handoyo sudah menjadi agenda rutin 2-3 bulanan di wilayah Klaten, Boyolali, Solo dan Sukoharjo. Di Klaten sudah beberapa kali, seperti di Wonosari, Kalikotes, Klaten Selatan dan kecamatan lainnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Eka Sulistia Ediningsih menyatakan Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng yang digencarkan Ganjar Pranowo. Ibu yang mau melahirkan harus rutin memeriksakan minimal 6 kali dalam selama kehamilan. Minta pada tenaga kesehatan untuk ber-KB setelah melahirkan sebelum 1 bulan setelah melahirkan.
“Hak anak itu banyak dan kita bisa ingat kepada anak. Lagunya aku anak sehat harus bisa diterapkan karena ibuku rajin dan cermat. Bapak-bapak juga harus rajin dan cermat. Anak-anak yang diasuh harus bisa tercukupi gizinya, pola asuh yang baik harus dijalankan dengan baik. Perkembangan tubuh anak-anak dijaga dengan baik, gizinya harus seimbang. Termasuk para ibu yang sedang hamil dan menyusui, harus tetap sehat dan 100 persen rutin ke posyandu,” pesan Eka.
Nuryanti menambahkan, kondisi saat ini di Klaten dalam hal stunting sedang tidak baik-baik saja. Maka masyarakat harus bersinergi dan berkolaborasi dalam menguapayakan penurunan angka stunting. Pada dasarnya, terjadinya stunting itu, kata Nuryanti, karena pertumbuhan ibu hamil dan anak yang dilahirkan kurang terpenuhinya gizi seimbang.
“Terima kasih buat BKKBN dukung tim pendamping keluarga atau TPK. Untuk se Klaten ada 971 tim dengan jumlah kader 2913 orang dan di Klaten Selatan ada 87 tim. Hal ini bisa mempercepat penurunan angka stunting dan target tahun 2024 angka stunting turun 10 persen. Komitmen masyarakat bisa terus dilakukan dengan mengaktifkan kehadiran ibu hamil dan balita di posyandu,” jelas Nuryanti. (Kim)