Projek P5 Tingkatkan Ketrampilan Siswa dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar

Spread the love

Oleh: Umi Khotimah, S.Pd.
Guru Kelas 5 SDN 02 Tunggulrejo
Kabupaten Karanganyar-Jawa Tengah

Menurut Kemendikbudristek No.56/M/2022 memuat tentang proyek penguatan profil pelajar Pancasila sebagai kegiatan kokurikuler berbasis proyek yang dirancang untuk memperkuat berbagai upaya guna pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang dibuat berdasarkan Standar Kompetensi Lulusannya secara optimal. Pendidik melaksanaan proyek penguatan profil pelajar Pancasila dapat dilakukan secara fleksibel dalam hal muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaannya. Pendidik memahami proyek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang secara terpisah dari intrakurikuler.
Bams (2023) menjelaskan tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran proyek tidak harus terkait dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler. Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan dunia kerja untuk merancang dan melaksanakan proyek penguatan profil pelajar Pancasila. Pendidik menyebutkan prinsip proyek penguatan profil pelajar Pancasila terdiri dari empat aspek yaitu :
1) Holistik
Guru memaknai kata holistik merujuk pada cara pandang yang melihat sesuatu secara menyeluruh dan tidak terpisah-pisah. Dalam konteks Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, kerangka berpikir holistik mendorong untuk mempelajari sebuah tema secara keseluruhan dan memahami keterhubungan antara berbagai hal untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang suatu isu yang bersifat aktual.
2) Eksploratif
Pendidik melalui prinsip eksploratif menekankan pada keinginan untuk membuka ruang yang luas bagi proses inkuiri dan pengembangan diri. Pendidik mengungkapkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila tidak terikat pada struktur intrakurikuler yang membatasi berbagai skema formal pengaturan mata pelajaran.

3 ) Kontekstual
Pendidik menjelaskan prinsip kontekstual mengacu pada usaha untuk menyelaraskan kegiatan pembelajaran dengan pengalaman nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Pendidik menambahkan bahwa prinsip ini mendorong pendidik dan peserta didik untuk menggunakan lingkungan sekitar dan kenyataan hidup sebagai sumber belajar utama.
4 ) Projek Berpusat pada peserta didik
Pendidik memaknai bahwa prinsip berpusat pada peserta didik mengacu pada pendekatan pembelajaran yang memprioritaskan peran siswa. Peserta didik sebagai subjek dalam kegiatan pembelajaran yang aktif dan mandiri dalam mengelola proses belajarnya. Pendidik diharapkan mampu mengurangi perannya sebagai pihak yang dominan dalam kegiatan pembelajaran dengan memberikan lebih banyak kesempatan bagi peserta didik untuk mengeksplorasi berbagai hal secara mandiri dan kreatif.
Pendidik menyebutkan jika Projek Profil Pelajar Pancasila telah ditetapkan oleh Kemendikbudristek sehingga sekolah dapat langsung memilih tema yang akan dijalankan dan didasarkan pada empat faktor berikut:

  1. Satuan Pendidikan melihat kesiapan sekolah dan guru dalam menjalankan projek.
  2. Satuan pendidikan mengacu pada kalender belajar nasional, perayaan nasional atau internasional. Kepala sekolah menjealaskan misalnya, jika tema yang dipilih seperti Gaya Hidup Berkelanjutan, maka dapat dilaksanakan menjelang peringatan Hari Bumi, dan jika tema yang dipilih berupa Bhinneka Tunggal Ika, maka dapat dilaksanakan menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia.
  3. Satuan pendidikan memilih isu (topik) yang baru-baru ini terjadi dan ramai diperbincangkan dapat dijadikan fokus pembahasan dan prioritas sekolah.
  4. Satuan pendidikan memahami bahwa tema yang belum dipilih di tahun sebelumnya dan dapat diulang setelah semua tema sudah dipilih. Sekolah dapat memudahkan diri dalam melakukan dokumentasi dan pencatatan portofolio projek yang telah dijalankannya secara nyata dan terprogram.
    Pendidik menjelaskan bahwa projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan salah satu bagian yang tak terpisahkan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). P5 sebagai suatu upaya untuk mewujudkan Pelajar Pancasila yang mampu berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, yaitu: 1) beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, 2) berkebhinekaan global, 3) gotong royong, 4) mandiri, 5) bernalar kritis, dan 6) kreatif. Pendidik mengungkapkan bahwa IKM P5 menjadi istimewa karena penerapannya mempunyai porsi khusus dalam setiap alokasi jam mata pelajaran. Peserta didik memiliki kesempatan untuk dapat mengembangkan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang baikdengan belajar dari temannya, gurunya, dan tokoh masyarakat sekitar dalam menganalisis isu-isu hangat yang terjadi di lingkungan sekitar.
    Clowdy Tumembouw (2023) mengartikan P5 adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya. Pendidik mengungkapkan P5 menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek (project-based learning) yang berbeda dengan pembelajaran berbasis proyek dalam program intrakurikuler di dalam kelas. Pendidik memaknai bahwa dalam penerapan P5 di satuan pendidikan yang hanya berfokus pada hasil ataupun produk akhir dari setiap kegiatan
    Pendidik memaknai bahwa P5 menjadi salah satu sarana pencapaian profil Pelajar Pancasila, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk meningkatkan pengetahuan sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan belajar dari lingkungan sekitar. Pendidik memberikan contoh beberapa Tema Projek yang bisa diimplementasikan dalam kegiatan P5, antara lain:
    1) Tema tentang Gaya Hidup Berkelanjutan.
    Pendidik menjelaskan tema ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap dampak aktivitas manusia terhadap keberlangsungan kehidupan di dunia dan lingkungan sekitarnya. Siswa dapat bersikap dan berperilaku ramah lingkungan serta mencari solusi dari masalah lingkungan.
    2) Tema Kearifan Lokal.
    Pendidik mengungkapkan jika tema ini dipilih untuk membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri siswa melalui eksplorasi tentang budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah tersebut yang disesuaikan dengan kearifan lokal masing-masing daerah.
    3) Tema tentang Bhinneka Tunggal Ika.
    Pendidik dengan mengimplementasikan tema ini bertujuan untuk mengajarkan siswa tentang keberagaman kelompok agama dan kepercayaan masyarakat Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya.
    Pendidik dengan adanya kegiatan Projek P5 yang berkesinambungan dalam pendidikan terutama dalam peningkatan pencapaian pemebelajaran siswa, maka akan terus meningkatkan kompetensinya dalam pelaksanaan kurikulum merdeka secara tepat dan menyenangakan. Pendidik dapat meningkatkan komptenesi peserta didik dengan baik dalam kegiatan P5 di SDN 02 Tunggulrejo Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah sehingga prestasi dan mutu sekolah meningkat.

Editor:Cosmas