Marak Penjualan Buku Pelajaran SD Disoal
SRAGEN, POSKITA.co – Penjualan buku paket panduan pelajaran di SD Negeri di keluhkan para wali murid di Kabupaten Sragen. Penawaran buku pelajaran itu dai berbagai penerbit salah satu Erlangga sebesar Rp 484 ribu. Penjualan buku itu dengan 6 paket buku pelajaran seperti Matematika, Bahasa Indonesia, Pendidikan Pancasila, Pendidikan Jasmani, Seni Budaya dan Grwo With English. Ironisnya, harga tersebut dinilai lebih mahal dibanding dengan harga eceran umum.
Setiap pembelian di tokok umum maupun online bisa selesih Rp 20 ribu setiap bukunya. Informasi yang dihimpun, ada sejumlah keluhan dari orang tua murid terkait tawaran dari sekolah untuk pembelian buku paket. Lantaran ada Sekolah Dasar Negeri (SDN) di wilayah Sragen kota yang bekerjasama dengan penerbit untuk menggunakan buku dari penerbit tertentu.
Lantas perbandingan harga yang ditawarkan cukup mencolok. Jika dibandingkan dengan yang dijual di marketplace online, bisa selisih sampai Rp 20 ribu untuk satu buku. Sedangkan buku paket dari penerbit tersebut setidaknya ada 5 buku untuk SD kelas 1.
Melihat kondisi itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sragen melarang sekolah dan guru untuk menjadi perantara dan mewajibkan pembelian buku paket dari penerbit. Apalagi mengambil keuntungan dengan selisih harga yang tinggi. Sejumlah orang tua murid mempertanyakan kewajiban membeli buku tersebut dari sekolah.
Kepala Disdikbud Sragen Prihantomo menyampaikan pihaknya sudah melakukan klarifikasi terkait kabar tersebut. Lantas dia menegaskan untuk sekolah tidak mengambil keuntungan dengan jasa dari penerbit.
”Program pembelian buku itu dari penerbit, sudah saya minta sekolah untuk tidak terlibat untuk pembelian,” ujarnya kemarin.
Dia menyampaikan bagi orang tua siswa dipersilahkan untuk membeli ke toko buku dari masing-masing penerbit. Kemudian jika sekolah sudah terlanjur ada titipan uang, diminta untuk mengembalikan uang ke orang tua siswa atau wali murid.
”Laporan dari SD Negeri 4 Sragen sudah saya minta untuk dikembalikan, orang tua siswa bisa membeli ke toko masing-masing penerbit,” ujar Prihantomo.
Kepala Disdikbud juga menyampaikan hal ini berlaku di sekolah lain. Pihaknya sudah memberikan himbauan pada setiap sekolah. Agar tidak mewajibkan orang tua murid membeli lewat Guru. Pihaknya juga menyampaikan untuk saat ini Disdikbud Kabupaten Sragen juga sudah menyediakan buku paket. ”Dari dinas juga sudah sediakan buku paket,” terang Prihantomo. (cartens)