Maraknya Pelecehan Seksual, Adakah Tempat Aman untuk Anak-Anak?

Spread the love

oleh: Mutiara Dinanti

mutiaradinanti1@gmail.com
Mahasiswi Universitas Andalas

Kasus pelecahan sendiri sudah seperti makanan yang tidak asing di Indonesia. Hampir setiap hari kita dapat menemukan kasus pelecehan baru terhadap anak di bawah umur dengan mudah di berbagai portal media online. Sangat disayangkan Indonesia masih harus di warnai dengan kasu-kasus semacam ini. Para pelaku yang selalu berdalih tidak sengaja atau pun khilaf kerap kita jumpai sebagai alasan pembelaan diri. Dengan banyaknya kasus serupa terkadang membuat para korban tidak mendapatkan keadilan dengan baik. Sebagai seorang anak kecil tentu tidak mudah bagi mereka untuk bisa membicarakan hal buruk apa yang sudah mereka alami. Tak jarang para pelaku selalu melakukan pengancaman agar korban tidak buka suara kepada siapa pun. Dan yang lebih lucu lagi, kasus pelecehan ini kerap di lakukan oleh orang –orang terdekat si anak. Bahkan tak jarang oknum dari tenaga pendidik juga kerap melakukan hal bejat ini.
Ternyata orang yang kita anggap dekat dan orang yang kita percayalah yang kerap mejadi pelaku dari tindak asusila ini. Lantas apakah tidak ada lagi tempat yang aman untuk anak-anak berlindung dari serangan predator sex situ? Para orang tua tentu akan semakin di liputi oleh rasa cemas. Jika sekolah yang harus nya menjadi tempat yang aman justru sekarang kebalikan nya. Dampak dari kasus pelecehan sexual pada anak di bawah umur tidak semata akan meninggalkan trauma pada diri si anak. Banyak aspek yang perlu di kaji lebih lanjut terhadap tumbuh kembang si anak setelah itu.
Anak anak yang sudah menjadi korban dari pelecehan sexual akan dengan sangat mudah mengalami berbagai kecemasan kronis seperti ketegangan dan serangan panic. Anak anak cendrung akan berubah menjadi sosok yang pendiam dan menjauhi lingkungan social nya. Anak akan selalu merasa tidak aman di lingkungan nya. Hal ini tentu saja akan berpengaruh terhadap mental dan kejiwaan nya. Anak akan mudah marah dan kerap mengalami mimpi buruk karena masih di hantui rasa traumatis yang mendalam.
Jika sudah seperti ini tentu akan sangat sulit untuk mengembalikan kepercayaan anak terhdap lingkungan nya. Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk memberantas kasus pelecehan terhadap anak ini? Satu-satu cara adalah dengan memberikan hukuman yang setimpal dan memberikan efek jera kepada pelaku. Karena bagaimana pun perbuatan mereka tidak dapat di benarkan. Aparat penegak hukum di harapkan mampu memberikan keadilan terhadap para korban yang saat ini tengah berjuang melawan rasa trauma dan kecemasan yang dialami mereka akibat perbuatan tercela yang hanya mengedepankan nafsu tanpa memikirkan resiko setelah nya. **