Ini Tips  Agar Remaja Tidak Terjerumus dalam Pergaulan Bebas

Spread the love

Solo, Poskita.co – Dalam bergaul remaja kadang mengalami dilematis, jika tidak hati-hati dapat terpengaruh dalam pergaulan negatif. Salah satunya yaitu  pergaulan bebas yang identik  dengan yang namanya “dugem” (dunia gemerlap), yang sudah menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya marak sekali pemakaian narkoba.

“Ini identik sekali dengan adanya seks bebas, yang akhirnya berujung kepada HIV/AIDS. Pastinya setelah terkena virus ini kehidupan remaja akan menjadi sangat timpang dari segala segi,” kata Hal ini dikemukakan oleh psikolog Christina Irnawati, S.Psi., M.Psi., psikolog, di SMP Marsudirini St Theresia Surakarta,  Sabtu (03/06/2023).

Lalu, bagaiamana caranya untuk menanggulangi pengaruh negatif?

Christina Irnawati, ketua Lembaga Kursus dan Pelatihan Hayu Sedhah Mirah, menjelaskan, remaja dapat memperbaiki cara pandang, menjaga keseimbangan pola hidup, jujur pada diri sendiri, memperbaiki cara berkomunikasi, dan berpikir untuk masa depan.

Christina memaparkan, memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam “kenyataan”, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuanya sehingga apabila remaja mendapatkan kekecewaan mereka mampu menanggapinya dengan positif.

Siswa juga bisa menjaga keseimbangan pola hidup.

“Remaja perlu  belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang denga kegiatan positif,” ucap Christina.

Siswa juga harus Jujur pada diri sendiri. Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk diri masing-masing.

“Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat dihindari. Jadi dengan ini remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka sendiri,” ujarnya.

Selain itu, remaja harus memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik dengan masyarakat, untuk memberika  batas diri terhadap kegiatan yang berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekeliling kita.

Yang utama, perlunya remaja berfikir untuk masa depan. Sebagian remaja, jarang  memikirkan masa depan.

“Seandainya tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan “apa yang akan terjadi pada diri saya nanti jika lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi individu yang lebih baik?”, Kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif untuk kemajuan diri para remaja,”  ujar Christina.

Selain usaha diri masing-masing, sebenarnya pergaulan bebas dapat dikurangi apabila setiap orang tua dan anggota masyarakat ikut berperan aktif untuk memberikan motivasi positif dan memberikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan remaja dalam proses keremajaannya sehingga segalanya menjadi bermanfaat dalam kehidupan tiap remaja.

“Remaja harus pintar dalam memilih teman agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas yang telah merusak aqidah dan moral sebaian remaja di negeri ini. Remaja perlu mengikuti kegiatan-kegiatan seperti, karang taruna, dan kegiatan lainnya. Remaja perlu melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan yang positif baik di sekolah maupun di lingkungannya, yang tentunya harus mendapatkan dorongan dan restu dari orang tua,” kata Christina menutup pembicaraan.

Cosmas