Dorong Pengelolaan Sampah Tingkat RT, Genjot Retribusi Kebersihan

Spread the love

SRAGEN, POSKITA.co – Pemerintah Kabupaten Sragen mengumpulkan para ketua RT dari 8 Kelurahan/Desa di kecamatan Sragen. Langkah ini diharapkan menjadi tonggak untuk mempertahankan raihan adipura. Selain itu dinas terkait juga didorong untuk meraih target Retribusi dari pengelolaan sampah.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan pihaknya mengumpulkan para RT sebagai penyemangat agar kembali meraih adipura pada periode berikutnya. ”Kalau di daerah lain, kabupaten yang mendapat adipura diarak dan dirayakan ada pesta rakyat. Kalau Sragen kita tasyakuran saja,” terang Bupati Rabu (15/3).

Dia menjelaskan RT yang ada ini merupakan bagian dari titik penilaian adipura di area perkotaan. Karena Sragen masuk di kategori kota kecil. Lantas pihaknya mendorong kelurahan kota untuk berlomba. Kemudian yang menang mendapat suntikan dana Rp 50 juta dari APBD Kabupaten Sragen.

Pihaknya menuturkan, setiap RT di wilayah perkotaan di didorong membuat inovasi bank sampah dan sebagainya. Dengan lomba ini diharapkan ada suntikan semangat. Selain itu, dorongan lomba ini mengaktifkan Paguyuban Lingkungan Asri (PLA) di wilayah masing-masing.

”Sedikit sentuhan dari pemerintah bisa menjadi daya dorong, daripada kita ngomong doang. Mudah-mudahan dengan begitu bisa optimal,” ujarnya.

Namun Yuni mengaku meski meraih adipura kota kecil, Sragen gagal meraih target retribusi. Situasi ini tidak lepas kendala di lapangan. Pihaknya menyampaikan sesuai perda, penarikan Retribusi Rp 3.000 per KK. Namun dalam satu rumah tak jarang lebih dari 1 KK. ”Karepe per rumah. Biasanya anak masih satu tumah. Ini termasuk yang di Kelurahan Gemolong dan Kwangen,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sragen Rina Wijaya menyampaikan terkait retribusi dari kebersihan pada 2023 ditarget Rp 399 juta. Sejauh ini sudah terealisasi 13 persen pada Tiga bulan ini.

Sedangkan pada 2022 lalu, target retribusi sebesar Rp 500 juta. Namun terealisasi Rp 355 juta. ”Untuk capai target kita keliling sosialisasi sampai tingkat RT. Per KK hanya Rp 3.000, tapi biasanya per rumah diisi lebih dari 1 KK,” terangnya. (Cartens)