Wayang Wahyu “Timotius Sang Duta Allah” Telah Ditonton Ribuan Orang
Solo, Poskita.co
Wayang Wahyu Ngajab Rahayu lakon Timotius Sang Duta Allah yang ditayangkan di Youtube SD Pangudi Luhur I & II Surakarta, telah ditonton lebih dari 3.500 orang. Naskah Timotius Sang Duta Allah dibuat oleh Johanes Sujani Sabdaleksono, sementara sutradara dan penata musik Blasius Subono, karawitan Padepokan Nurroso Solo, Wayang Sanggar Ciptaning Solo.
“Terima kasih kepada penonton channel youtube SD Pangudi Luhur I & II Surakarta, Wayang Wahyu lakon Timotius Sang Duta Allah telah ditonton lebih dari 3.500 orang. Hal ini membuktikan Wayang Wahyu menjadi tontonan menarik dan menginspirasi, bisa ditonton dari berbaga penjuru dunia secara online,” kata Johanes Sujani Sabdaleksono, kepada poskita.co Senin (06/03/2023), yang ditemui di kediamannya di Perum RC, Ngringo, Jaten, Karanganyar, Jawa Tengah.

Perlu diketahui, Pementasan Timotius Sang Duta Allah dalam rangkaian kegiatan 100 tahun SD Pangudi Luhur Santo Timotius menggelar Wayang Wahyu dengan lakon “Timotius Sang Duta Allah”, Sabtu (11/2/2023) malam di halaman sekolah di Jalan Sugiyopranoto Nomor 01 Solo.
Sebanyak Lima dalang hadir dalam pagelaran Wayang Wahyu di antaranya, Romo Agustinus Handi Setyanto Pr, Romo Andreas Setyo Budi Pr, Ki Bambang Suwarno, Ki Yusuf Ratda Mulya, Nyi Seruni Widawati, Ki Lukas Prana Wisnu Aji. Sebelum pentas, penyerahan tokoh wayang Timotius Kecil diserahkan oleh Ketua Panitia Ibu Irmina Widhawati kepada Ki Yusuf Ratda Mulya.
Pada pementasan Wayang Wahyu sebelumnya menggunakan bahasa Jawa, untuk pementasan kali ini menggunakan bahasa Indonesia.
“Wayang Wahyu Timotius Sang Duta Allah menggunakan bahasa Indonesia, hal ini agar cerita wayang bisa ditonton dan dimengerti oleh semua orang dari berbaga wilayah Indonesia,” tutur Johanes Sujani.
Wayang Wahyu Ngajab Rahayu merupakan sarana pewartaan wahyu Tuhan lewat kisah-kisah di kitab suci, diprakarsai oleh Bruder Timotheus Wignjosoebroto FIC.
“Wayang Wahyu sebagai sarana untuk melestarikan budaya Jawa, sebagai sarana mengenalkan dan mengakrabkan kitab suci kepada umat Kristiani,” tutur Kepala SD Pangudi Luhur Santo Timotius Solo, Thomas Marsono Adi Wiryono.
Johanes Sujani Sabdaleksono, penulis naskah Timotius Sang Duta Allah, menceritakan Lakon Timotius Sang Duta Allah diangkat dari Surat Pertama dan Kedua Rasul Paulus kepada Timotius. Nama Timotius berarti memuliakan Tuhan, lahir di kota Listra, wilayah Asia kecil, ibunya bernama Eunike, dan neneknya bernama Louis.
Sejak kecil Timotius tampak semangat jiwa dan hatinya untuk mengenal dan menggeluti hal-hal yang baik, suci dan murni, melalui bacaan-bacaan buku Ibrani dan Kitab Suci. Di bawah asuhan Paulus, sang gur, pertumbuhan iman Timotius kecil tampak semakin setia, semangat, matang dan mantab, sehingga kepribadian Timotius mengejawantahkan sosok remaja muda yang matang dalam iman.
Paulus mengangkat Timotius sebaga putera terkasihnya, menangkap Timotius muda untuk bersama Paulus, melakukan perjalanan masuk kota keluar kota Makedonia, Tesalonika, Korintus, dan kota lainnya untuk mewartakan kasih keselamatan Allah.
Sepanjang pelayanan pewartaan kabar baik dari kota ke kota lain, Timotius juga mengalami banyak tantangan, penolakan, derita, sengsara dikejar-kejar. Itu merupakan bagian hidup pelayanan Timotius sehari-hari.
Namun Timotius semakin kuat, semangat serta semakin teguh dan tangguh dan semakin setia mewartakan kabar keselamatan Tuhan Allah. Sehingga Paulus dengan rasa bangga dan penuh syukur menumpang tantangan ke atas Timotius mengangkatnya sebagai Uskup di Efesus.
Selain wayang wahyu, juga ditambilkan tari medley nusantara, dari anak-anak SD Pangudiluhur St Timotius Surakarta, sebelumnya ada lomba tembang dolanan Macapat, para pendidik juga tampil di acara tersebut.
Cosmas