Project Based Learning Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Produk Kreativitas Kewirausahaan Siswa Kelas XI
Oleh: Oktaviani Rofiqoh
Mengajar Produk Kreatif Kewirausahaan Kelas XI Tata Busana 1, SMK N 3 Purwokerto Kec. Purwokerto Timur Kab. Banyumas
Pendidikan adalah suatu proses untuk mempengaruhi peserta didik agar mampu menyesuaikan diri dengan sebaik-baiknya terhadap lingkungannya, dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan pada dirinya yang memungkinkannya berfungsi secara memadai dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2015).
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan wadah pembentukan sumber daya manusia yang kompeten (Waskito, 2016). Salah satu tujuan pendidikan vokasi adalah menyiapkan tenaga kerja yang profesional sesuai dengan bidang keahliannya, sehingga terselenggara lulusan pada semua jenjang pendidikan yang mampu menghadapi globalisasi dan perubahan teknologi yang berdampak pada dinamika industri dan industri. kebutuhan masyarakat (Nizwardi Jalinus, 2017).
Kewirausahaan adalah menciptakan sesuatu yang bernilai dengan mencurahkan waktu dan upaya yang diperlukan, mengambil risiko, keuangan, fisik dan sosial, dan menerima hasil dalam bentuk imbalan uang dan kepuasan pribadi dan dalam tim atau kemitraan (Douglas A., 1996). Jadi kewirausahaan adalah keberanian dan keutamaan serta keberanian dalam memenuhi kebutuhan dan memecahkan masalah hidup dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri atau tim, hanya orang yang berani dan tangguh yang bisa memasuki dunia bisnis.
Pembelajaran adalah bantuan yang diberikan oleh pendidik kepada peserta didik agar proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan keterampilan dan karakter, serta pembentukan sikap dan keyakinan pada peserta didik dapat terjadi. proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, serta perkembangan fisik dan psikis (Nizwardi Jalinus, 2018).
Pengertian belajar adalah “mengajarkan siswa menggunakan prinsip-prinsip pendidikan dan teori-teori belajar yang menjadi penentu utama keberhasilan pendidikan”. Belajar adalah proses komunikasi dua arah. Pengajaran dilakukan oleh guru sebagai pendidik, sedangkan pembelajaran dilakukan oleh peserta didik (Syaiful Sagala, 2009).
Agar siswa memiliki kemampuan kreatif, maka perlu dilakukan perbaikan pembelajaran yang dilakukan. Dalam pelaksanaannya dalam pembelajaran, umumnya pendidik menggunakan model pembelajaran yang relevan dengan mata pelajaran yang diajarkan dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Teladan dan kreativitas dalam melakukan suatu pekerjaan. Aspek keterampilan yang dapat dikembangkan melalui kerja proyek adalah kemampuan menggunakan perkakas tangan, kemampuan menggunakan alat-alat dasar, kemampuan bekerja dalam tim, kemampuan memanfaatkan berbagai informasi, dalam hal ini kerja proyek atau penugasan proyek dapat memberikan pelatihan. kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan (Kamdi, 2010). Pembelajaran merupakan proses yang kompleks, karena kegiatan pembelajaran selalu mengintegrasikan berbagai komponen dan kegiatan yaitu siswa dengan lingkungan belajar untuk memperoleh perubahan tingkah laku yaitu hasil belajar (Primawati, 2017).
Pembelajaran merupakan suatu sistem yang kompleks yang keberhasilannya dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek produk dan aspek proses. Keberhasilan pembelajaran dilihat dari sisi produk adalah keberhasilan siswa mengenai hasil yang diperoleh dengan mengabaikan proses pembelajaran (Sanjaya, 2011).
Menanggapi hal tersebut di atas, pada mata pelajaran Produk Kreatif Wirausaha Kelas XI Tata Busana Kelas 1 SMK N 3 Purwokerto Kecamatan Purwokerto Timur Kabupaten Banyumas diterapkan metode Project Based Learning untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar produk kreativitas wirausaha siswa. Model Project Based Learning membimbing siswa untuk melakukan pekerjaan berbasis proyek.
Penerapan model Project Based Learning dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan kompetensi keterampilan siswa (Nizwardi, 2017). Selain itu model Project Based Learning ini dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih sesuai dengan kompetensi tertentu, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap kerja dan hasil produk.
Project Based Learning adalah strategi belajar mengajar yang melibatkan siswa untuk mengerjakan suatu proyek yang berguna untuk memecahkan masalah masyarakat atau lingkungan (Sani, 2014). Pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan kreativitasnya dalam merancang dan membuat proyek yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran.
Langkah-langkah metode pembelajaran Project Based Learning adalah sebagai berikut: 1. Penentuan pertanyaan mendasar (start with essential question); 2. Menyusun perencanaan proyek (design project); 3. Menyusun jadwal (create schedule); 4. Memantau siswa dan kemajuan proyek (monitoring the students and progress of project); 5. Penilaian hasil (assess the outcome); 6. Evaluasi Pengalaman (evaluation the experience).
Dalam melaksanakan proses pembelajaran Project Based Learning, siswa menjadi aktif dalam kegiatan pembelajaran, guru akan menilai kemampuan belajar siswa, kemampuan siswa menguasai materi, kemampuan siswa menganalisis pendapat dan masukan dari teman satu kelompok, dan kemampuan berkomunikasi dalam menyampaikan pendapat.
Sehingga terbukti penerapan metode pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Produk Kreativitas Wirausaha Kelas XI Tata Busana 1 SMK N 3 Purwokerto Kecamatan Purwokerto Timur Kabupaten Banyumas. Peningkatan aktivitas dan hasil belajar ini tercapai karena model pembelajaran Project Based Learning menjadikan siswa aktif, terampil dalam belajar dan mengungkapkan ilmunya selama proses pembelajaran. ***
Editor:Cosmas