Kirab Umbul Mantram Sebagai Tanda Dibukanya Grebeg Sudiro

Spread the love

SOLO,POSKITA.co – Umbul Mantram merupakan prosesi upacara sacral, bentuk rasa syukur atas segala berkah yang di berikan Tuhan Yang Maha Esa. Prosesi Umbul Mantram dilengkapi berbagai sesaji sebagai simbol nilai-nilai falsafah dan filsafat hidup, dilantunkan puja, mantra suci. Prosesi kirab Umbul Mantram sebagai tanda dimulainya Grebeg Sudiro dengan mengelilingi Kampung Sudiroprajan, Kamis, 12 Januari 2023.

Umbul Mantram juga merupakan bentuk penghormatan terhadap alam semesta, leluhur, dan makluk Tuhan yang lainnya (yang tidak kasat mata).  Diharapkan terciptanya, keselarasan, keharmonisan, kesejahteraan, kemuliaan, ketemtreman, kejayaan, dalam kehidupan manusia dan alam semesta, terutama bagi Negara Indonesia dan khususnya di Kampung Sudiroprajan dan sekitarnya, serta dijauhkan dari segala bala, sakit, keluh kesah, dengki, Iri, dan sebagainya.

Hadir dalam acara tersebut Wakil Walikota Surakarta Teguh Prakosa, Kapolsek Jebres, Danramil Jebres, Lurah Sudiroprajan, tokoh masyarakat, tokoh agama dan warga Sudiroprajan serta tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya Wakil Walikota Surakarta, mengajak kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Surakarta agar hidup rukun dan damai, tidak mengenal suku, ras dan keyakinan.

“Kalau semua damai maka kehidupan akan lebih baik, itulah tanggungjawabnya pemerintah, tetapi tidak hanya pemerintah sendiri, masyarakat harus mendukung supaya Solo tetap aman kondusif, nyaman dihuni siapapun maka ekonomi akan bergerak lebih baik. Desember 2022 sampai April 2023, jalan Jenderal Sudarman sampai dengan Pasar Gede ini tidak lepas dari pernik-pernik yang menjadi daya tarik tersendiri. Dan itu menggerakkan ekonomi, harapannya kesejahteraan meningkat,” tuturnya.

“Maka dari itu Covid-19 dua tahun kalau kita ukur dengan kegiatan kita tiga tahun tidak bergerak, dari tahun 2019 kemudian tahun 2023 baru mulai bergerak. Dan ini diawali dengan Grebeg Sudiro, kegiatan-kegiatan budaya yang lainnya belum. Maka itu kita kembangkan kembali, bisa digairahkan dan Pemerintah Kota Surakarta mendukung kegiatan ini. Karena dampak dari kegiatan budaya ini mendatangkan kegiatan ekonomi, khususnya masyarakat bawah.” pungkasnya.

Sementara itu Lurah Sudiroprajan, Asthywiana Swastiyani Leo, menjelaskan kepada awak media poskita.co, “Kirab Umbul Mantram merupakan bagian dari Grebeg Sudiro, yang telah dilaksanakan sejak empat tahun lalu. Kami sebagai warga Sudiroprajan mau menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Jadi untuk memulai even besar ini, kami bersama panitia dan warga memohon doa restu kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena itu sebelum acara inti Grebeg Sudiro kami warga Sudiroprajan melaksanakan Kirab Umbul Mantram,” ujarnya.

Kirab Umbul Mantram dimulai dari Kelurahan Sudiroprajan (JL. RE. Martadinata), menuju Jalan Cut Nyak Dien, Jalan Ir. Juanda, Kampung Mijen, Jalan Kapten Mulyah, berhenti di Bok Teko doa Syukur Sesepuh Sudiroprajan, setelah selesai upacara doa, dilanjutkan ke jalan Ngandongan terus melewati Tugu Jam Pasar Gadhe dan Klenteng Tien Kok Sie, kembali menuju Kelurahan Sudiroprajan. (Aryadi)