Bupati Klaten Hj. Sri Mulyani Tolak Rencana Jalan Tol Lingkar Timur

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Saat ini pembangunan jalan tol menjadi program pemerintah dalam skala nasional. Salah satu tujuannya untuk memperlancar arus jalan darat antar daerah satu ke daerah lainnya, antar kota satu ke kota lainnya dan bisa menumbuhkan roda ekonomi.

Kota Klaten termasuk wilayah yang saat ini sedang dilakukan proyek besar pembangunan jalan tol dengan membebaskan areal lahan warga maupun fasilitas umum. Jalan tol ini agenda pembangunan untuk jalan tol Solo-Jogja yang melalui beberapa Kecamatan, antara lain Karanganom, Ngawen, Karangnongko, Kebonarum dan Jogonalan Manisrenggo.

Terkait rencana pembangunan jalan tol sisi timur Klaten, Bupati Klaten Hj. Sri Mulyani, SM, tetap pada pendiriannya dengan menolaknya. Bupati Klaten dengan tegas memberikan pernyataan di depan wartawan menentang atau menolak rencana pembangunan jalan tol Lingkar Timur Selatan Kota Surakarta yang diwacanakan akan melewati beberapa kecamatan di wilayah Klaten.

“Ada beberapa kecamatan yang akan dilewati, seperti Polanharjo, Delanggu dan Wonosari, dimana daerah ini merupakan lahan pertanian yang subur. Saya selaku kepala daerah keberatan dengan adanya rencana proyek jalan tol tersebut. Karena sesuai rencana proyek itu akan melintasi kawasan pertanian di Klaten,” jelas Sri Mulyani saat ditemui wartawan usai acara peresmian gedung SD BIAS Klaten yang baru di Tonggalan, Klaten Tengah, Sabtu (7/1/2023) siang.

Dari berbagai data atau informasi yang dihimpun redaksi, sedikitnya ada delapan desa tersebar di tiga kecamatan di Klaten yang diproyeksikan terdampak proyek tol, yaitu Desa Kranggan (Polanharjo), Gatak, Segaran, Desa Kepanjen, (Delanggu), Desa Duwet, Boto, Sekaran dan Bentangan (Wonosari).

Dengan tegas, Sri Mulyani mengungkapkan beberapa lokasi yang direncanakan berdampak rencana proyek jalan tol Lingkar Timur Selatan Kota Surakarta itu sebagian besar kawasan lumbung pangan yang memiliki sawah produktif. Termasuk wilayah Kecamatan Delanggu yang selama ini terkenal dengan kwalitas berasnya.

Saat ini sedang proses pembangunan proyek jalan tol yang melewati sejumlah Kecamatan. Tampak gambar salah satu areal persawahan di wilayah Kecamatan Ngawen yang terdampak jalan tol Jogja-Solo.

“Polanharjo, Delanggu, dan Wonosari itu kan daerah pertanian. Dimana selama ini tanahnya sangat bagus dan produktif. Apalagi Delanggu, siapa yang tidak kenal beras Delanggu,” ungkapnya.

Apabila rencana proyek jalan tol luar lingkar Solo itu tetap dilakukan, Mulyani khawatir area pertanian di Klaten semakin berkurang. Apalagi saat ini sekitar 300 hektar sawah di Klaten sudah berkurang akibat terdampak proyek jalan tol Jogja-Solo yang sampai saat ini proses pembangunannya masih berjalan.

“Kalau melihat kedepan, kasihan anak cucu kita nanti makan apa. Kalau saya dimintai pendapat, mungkin sebaiknya jalan yang sudah ada itu diperlebar saja, jadi ekonomi masyarakat juga lebih baik,” tegas Istri Bupati Sepuh Klaten H. Sunarna, SE MHum.

Dikabarkan sebelumnya, wacana pembangunan tol Lingkar Timur Selatan Kota Surakarta itu mencuat sejak beberapa waktu terakhir ini. Rencana jalan tol baru itu diperkirakan akan melintasi tiga kabupaten, yaitu Klaten, Sukoharjo, dan Karanganyar. Untuk rencana ini, sedang dalam uji kelayakan dan

Bupati memberikan masukan kepada pihak terkait, sebaiknya jalan yang ada diperlebar saja dan diperbaiki. Sehingga tidak perlu ada jalan tol lingkar timur dan lingkar selatan yang akan melalui beberapa kecamatan yang lahannya pertanian subur produktif.

Bupati Klaten berharap, rencana ini dikaji ulang dan kalau bisa dilakukan studi kelayakan. Tapi pada prinsipnya, Bupati Klaten tidak setuju dibangun jalan tol lingkar timur atau lingkar selatan. Klaten saat ini sedang proses pembangunan proyek jalan tol baru Jogja-Solo. (Kim)