Meningkatkan Kreativitas Siswa dengan Projek P5 Ecopikatmadu

Spread the love

Oleh : Lukie Masayu Andayanie, S.Pd
Guru SMA Negeri Colomadu

 
Lukie Masayu Andayanie, S.Pd

Berdasarkan Permendikbudristek Nomor 56/M/2022, P5 Merupakan kegiatan kokurikuler berbasis Projek. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ( P5) adalah pembelajaran baru yang dimunculkan di sekolah penggerak dan dirancang untuk menjawab satu pertanyaan besar, yakni peserta didik dengan profil (kompetensi) seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia. Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, 2) berkebinekaan global, 3) bergotong royong, 4) mandiri, 5) bernalar kritis, dan 6) kreatif.
Mulai tahun 2022/2023 SMA Negeri Colomadu mulai menerapkan kurikulum merdeka berubah bagi kelas X dan melaksanakan P5 dengan salah satu tema kewirausahaan melalui kegiatan pembuatan Ecopikatmadu. Ecopikatmadu ini merupakan singkatan dari Ekoprint dan Celup Ikat SMA Negeri Colomadu. Jadi Ecopikatmadu ini merupakan kombinasi Ekoprint dan Celup ikat ( jumputan)yang dibuat dalam satu kain . Kreativitas siswa sangat dilatih dalam kegiatan ini, seperti membuat desain , mengkombinasikan warna dan membuat video pembuatan semenarik mungkin.

Proyek ini dimulai dengan tahap pengenalan, murid diajak mengenali makna, karakteristik, dan peran wirausaha dalam kehidupan. Mulai dari mengenal apa itu wirausaha, kemudian murid diberikan motivasi untuk menggali potensi diri masing- masing yang mungkin selama ini belum disadari dan bisa digunakan sebagai modal berwirausaha, serta paling penting adalah menumbuhkan sikap wirausaha dari murid.
Setelah tahap pengenalan, murid masuk dalam tahap kontekstualisasi dengan mengkontekstualisasi wujud wirausaha dalam pengenalan potensi daerah melalui batik dengan melakukan riset terpadu dan mandiri tentang mengenal potensi daerah yaitu batik, serta melihat konteks kemajuan teknologi dalam proses pembuatan batik khusunya jumputan serta ecoprint. Selama proses projek ini berjalan, murid tidak hanya membentuk pengetahuan, namun juga membangun kesadaran dan melakukan penyelidikan secara kritis sehingga pada akhirnya dapat merencanakan solusi aksi dari situasi yang telah mereka ketahui dan pahami.
Pada tahap terakhir yaitu aksi, murid menuangkan aksi nyata mereka dengan membuat kombinasi jumputan dan ecoprint yang kemudian disebut ecopikatmadu . Juga membuat video pembuatan serta video promosi produk semenarik mungkin .Sehingga projek ini diharapkan dapat menjadi pemicu dari menumbuhkan jiwa wirausaha sejak dini. Melalui projek ini, peserta didik diharapkan meningkatkan daya inovasi dan kreatifitas siswa melalui pembuatan produk ekopikatmadu yang merupakan produk baru yang belum banyak dipasaran.