Blended Learning Solusi Pembelajaran Pada Masa Pandemi

Spread the love

Oleh: Sahido Umargani, S.Pd.SD.
Guru SDN Pucangan 03, Kec. Kartasura, Kab. Sukoharjo

Wabah Virus Corona (Covid-19) mengubah pola dan tatanan semua aspek kehidupan tidak terkecuali bidang pendidikan. Hal itu secara langsung berdampak pada dunia pendidikan. Pembelajaran secara daring merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang memanfaatkan perangkat elektronik khususnya internet dalam penyampaian pembelajaran. Pembelajaran daring, sepenuhnya bergantung pada akses jaringan internet. Menurut Imania (2019) pembelajaran daring merupakan bentuk penyampaian pembelajaran konvensional yang dituangkan pada format digital melalui internet.
Transisi metode pembelajaran tersebut memunculkan banyak hambatan baik bagi guru, siswa, bahkan orang tua siswa. Bagi guru sekolah dasar yang terbiasa melakukan pembelajaran secara tatap muka, kondisi ini memunculkan ketidaksiapan pembelajaran. Perubahan yang terjadi secara cepat dan mendadak sebagai akibat penyebaran Covid-19 membuat semua orang dipaksa untuk melek teknologi. Melalui teknologi merupakan jembatan yang dapat menghubungkan guru dan siswa dalam pembelajaran tanpa harus tatap muka. Namun siswa sekolah dasar belum terbiasa dengan pembelajaran yang memanfaatkan gawai dan dilakukan secara mandiri. Berbagai alasan sering dikeluhkan orang tua siswa. Diantaranya, belum semua siswa memiliki gawai, kuota yang tidak terjangkau oleh sebagian siswa, dan sinyal yang tidak stabil. Sehingga proses kegiatan belajar mengajar tidak berjalan lancar.
Merujuk masalah diatas, maka penulis sebagai guru kelas IV di SDN Pucangan 03 Kecamatan Kartasura, dalam mengajarkan tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup, Sub Tema Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku perlu mencari solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Menurut penulis model pembelajaran yang relevan dan efektif dilaksanakan pada masa pandemic Covid-19 adalah model pembelajaran yang memadukan pembelajaran tatap muka, pembelajaran daring dan tugas mandiri, yang dikenal dengan istilah Blended Learning. Model pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk dapat belajar secara aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Mampu meningkatkan kemandirian dan meningkatnya hasil belajar peserta didik. Mudah dalam memahami materi, karena kegiatan belajar peserta didik, merupakan gabungan dari pembelajaran daring, tatap muka, dan tugas mandiri.
Secara mendasar Prayana (2013) menyebutkan tujuan dari pembelajaran blended learning diantaranya adalah: Peningkatan penjadwalan fleksibilitas bagi peserta didik, dengan menggabungkan aspek terbaik dari tatap muka dan instruksi online, kelas tatap muka dapat digunakan untuk melibatkan para peserta didik dalam pengalaman interaktif. sedangkan porsi online memberikan peserta didik dengan konten multimedia yang kaya akan pengetahuan pada setiap saat, dan di mana saja selama peserta didik memiliki akses internet.
Berpijak dari uraian di atas maka pembelajaran pada masa pandemi yang diterapkan di kelas IV SDN Pucangan 03 Kecamatan Kartasura, dalam mengajarkan tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup, Sub Tema Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku, siswa diingatkan pentingnya peran tumbuhan sebagai sumber daya alam hayati. Guru membuka kegiatan dengan memperlihatkan satu jenis tumbuhan yang lengkap dengan bagian-bagiannya: akar, batang, daun, dan buah/bunga melalui video pembelajaran yang dikirim guru melalui WAG. Setelah mengamati video, siswa belajar mandiri atau project based learning dengan mengamati satu tumbuhan disekitarnya dan divideokan, serta mengerjakan tugas mengidentifikasi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya. Video dan hasil kerja dikirim melalui WAG. Selanjutnya pembelajaran tatap muka, membahas hasil kerja, mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa, serta menjelaskan pembelajaran selanjutnya. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Blended Learning merupakan solusi pembelajaran pada masa pandemi. Selain menjaga kesehatan, pembelajaran tetap berjalan dengan lancar. **
Editor: Cosmas