Berkiprahnya Tari Daeng SD Negeri 1 Selokromo Dalam Prosesi  Hari Jadi ke-197 Wonosobo

Spread the love

Penulis: Eko Nur Kholik, S.Pd.SD.,M.Pd

Guru SD di Korwilcam Kecamatan Leksono Kab.Wonosobo

Hari Jadi ke-197 Wonosobo jatuh pada Minggu 24 Juli 2022. Kota berjuluk Aman, Sehat, Rapi dan Indah (Asri) ini berdiri pada 24 Juli 1825 lalu. Peringatan Hari Ulang Tahun Wonosobo di tahun 2022 berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Lebih semarak dan ingar bingar dengan atraksi seni dan budaya tradisional.

Maklum, di masa pandemi global Covid-19, Hari Jadi Wonosobo digelar secara tertutup, terbatas dan tidak ada keramaian di ruang publik. Sebab, saat itu, masih dalam suasana pembatasan kegiatan di masyarakat. Kini setelah kasus virus Corona berlalu, perhelatan Hari Jadi Wonosobo diselenggarakan lebih meriah, dengan melibatkan banyak pihak, meski tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19.

Bupati Afif Nurhidayat, mengungkapkan pagelaran Hari Jadi Wonosobo, yang lebih meriah dalam rangka memulihkan dunia ekonomi di masyarakat yang sempat terpuruk di masa pandemi global Covid-19. Selain itu, tambahnya, juga untuk menggairahkan dan membangkitkan dunia pariwisata dan kuliner yang sempat mati suri. Apalagi atraksi seni dan budaya di momen hari jadi Wonosobo bisa jadi destinasi wisata sendiri. Dan juga pelestarian kesenian tradisional sebagai potensi kearifan budaya lokal.

Tak ketinggalan SD Negeri 1 Selokromo Korwilcam Bidang Pendidikan Kecamatan Leksono, dalam perhelatan hari jadi Wonosobo ikut berkiprah melalui Tari Daeng. Penampilan Tari Daeng ini sebagai bentuk implementasi Kurikulum sekolah yang sasaranya pada kurikuler bidang seni. Tari Daeng merupakan tarian khas Wonosobo berupa tarian yang diiringi tiga rebana, satu kendang, satu jidur. Tari Daeng tersebut menggambarkan tentang kisah perjuangan sebelum kemerdekaan, sosial ekonomi dan religious masyarakat saat itu.

Dengan kiprahnya Tari Daeng dari SD Negeri 1 Selokromo dapat menjadikan motivasi tersendiri bagi kalangan seniman dan pendidik,  khususnya guru seni untuk meneruskan bakat minat siswa dalam bidang seni tari agar kesenian Tradisional tidak tergerus oleh modernisasi yang sangat gencar.

Tema hari jadi “Gumregah Makaryo Sesarengan” dikandung maksud agar semua pihak, seperti pemerintah, dunia usaha dan masyarakat, bergerak untuk membangkitkan dunia ekonomi dan kemajuan daerah. “Dengan semua bergerak, insya Allah, kondisi ekonomi di masyarakat akan segera bangkit. Sehingga daerah ini akan terus tumbuh, maju dan berkembang. Jika daerah maju maka warga akan sejahtera,” ujarnya. Jadi Wonosobo ke-197 juga harus dijadikan sebagai momentum untuk merefleksi diri dan bangkit dari kondisi krisis akibat pandemi global Covid-19. **

Editor: Cosmas