Empat Mahasiswa Program Doktoral Pascasarjana ISI Surakarta Gelar Embrio Karya dalam Pameran IN-OUT

Spread the love

SOLO. Poskita.co – Empat mahasiswa Pascasarjana ISI Surakarta Program Doktor menggelar embrio karyanya pada pameran IN-OUT di Almamater Coffee & Eatery Solo, dari tanggal 12-16 Juli 2022. Pameran IN-Out ini mengangkat salah satu kearifan lokal tentang pandangan metafisika Jawa, yaitu hubungan   antara   Tuhan,   manusia   dan   alam   semesta   yang  transenden  dan imanen.

“Pameran ini sebetulnya memvisualkan hasil reinterpretasi pribadi-pribadi perupanya akan kearifan lokal terkait transendensi dan imanensi Tuhan. Transendensi Tuhan dimengerti sebagai yang tidak dapat dibandingkan atau disamakan dengan apa pun juga dia  ada di luar diri manusia yang berada di alam semesta di atas sana, jagad gedhe atau makrokosmos tetapi sekaligus imanen, dia ada dalam diri manusia, yaitu jagad cilik atau mikrokosmos”, jelas ketua pameran, M. Sofwan Zarkasi (14/7) .

Pameran yang menjadi tugas akhir MK. Desain Performatif bidang Senirupa yang diampuoleh Prof. Dr. Dharsono, M. Sn dan Dr. Teguh Djaka Sudarmana, M.Sn, ini diikuti oleh:  Dedy Ismail, Dina Lestari, M. Sofwan Zarkasi dan Satriana Didiek. Karya yang ditampilkan dengan bentuk, media dan teknik bebas (indoor maupun out door), dikurasi secara ketat oleh kurator Prof. M. Dwi Marianto, M. FA., PHD.

“Karya yang mereka hadirkan, adalah apa yang telah mereka dapatkan selama ini, diantaranya: berbagai provokasi dan tantangan, atau penguatan terhadap pola pandang dan pola kerja, serta pemahaman seni yang telah mereka bawa sebelum mereka masuk Program Doktoral. Masing-masing menggelar kekhasan mereka masing-masing,” jelas M. Dwi Marianto.

Dina Lestari menggelar karya seni berbasis riset, yaitu penelitian untuk mengembangkan bio-material dari jamur untuk media karyanya, yang dapat dimasukkan dalam genre bio-art yang dewasa ini hangat dibahas dan diwacanakan.  Untuk karyanya Dina mencoba bermanuver mengaitkan berbagai gagasan, diantaranya: ide membuat media dari scoby – teh kombucha, perhatiannya yang tidak putus-putus sejak kecil tentang alien, dan dinamika ujud wayang yang dikembangkan berdasarkan interpretasinya sendiri.

Sedangkan Dedy Ismail  lebih menghadirkan karya desain berbasis riset, yaitu mengembangkan produk kreatif alternatif hasil eksperimennya memanfaatkan bonggol jagung. Ia meng-upcycle limbah organic, dengan cara mentransform bonggol jagung jadi bahan alternatif produk tepat-guna – wadah tata buah, dan bancakan (alat saji makanan liwet).

M. Sofwan Zarkasi menggelar karya seni murni, dua dimensional dengan teknik visualisasi campuran; menghadirkan pesan-pesan religious, yang mengkhusus mengenai satu kepastian yaitu bahwa makhluk hidup termasuk manusia, mengalami kematian. Demikian pula Zarkasih mengingatkan pemirsa karyanya bahwa manusia tidak pernah lepas dari pengawasan Allah yang Maha besar. Melalui presentasinya yang semi-surrealistik ia mengingatkan melalui keyakinan religiusnya bahwa nanti jiwa manusia harus mempertanggungjkawabkan sikap dan perbuatannya ketika masih hidup di dunia. Judul-judul karyanya terbilang provokatif, yaitu “Mengingat Mati” , “Tak Perlu Kejar Bayangan”, dan “Transendence”.

Satriana Didiek menghadirkan reinterpretasinya tentang Loro Blonyo, sepasang sosok pria dan Wanita yang oleh masyarakat tradisional Jawa diperlakukan sebagai objek simbolis unk memanifstasikan harapan mereka akan kesuburan dan keselamatan. Didiek menghadirkannya secara bedara dari yang tradisional, baiuk ukurannya yang jauh lebih besar, dan perannya yang lebih sebagai objek media instalasi, untuk diintegrasikan dengan performance dan video sebagai satu karya, atau sebagai satu karya tiga dimensional. Kali ini ia menghadirkan sosok-sosok dari rotan dan bambu yang dibentuk melalui penganyaman.

Menurut Direktur Pascasarjana, Dr. Dra. Sunarmi, M.Hum, pameran ini diharapkan mampu menambah kekayaan intelektual akademik melalui karya Seni Institut Seni Indonesia Surakarta dalam mengisi Dunia Seni.

“Semoga Program Studi Seni Program Magister khusunya matakuliah Desain Performance mampu menjadi pijakan penciptaan karya berikutnya dan memberikan sumbangsihnya kepada lembaga dalam merealisasikan visi Pascasarjana Institut Seni Indonesia Surakarta Mengangkat Keunggulan Budaya Nusantara di Tingkat Global,” jelasnya pada saat pembukaan.

Ragkaian acara pameran IN-Out ini, ada dua kegiatan lainnya, yaitu workhsop mengenal dan mengeksplorasi biomaterial kulit jamur untuk diolah menjadi cinderamata yang diselenggarakan pada Kamis, 14 Juli 2022 pukul: 14.00 wib dan artist talk yang akan digelar pada malam harinya, pukul: 19.30 Wib. isna