Alat Peraga Sederhana Membantu Tingkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa
Oleh: Khoiri Latifah, S.Pd.SD
SD Negeri Grogol 01 Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo
Media pembelajaran diperlukan bagi pengajar untuk dapat membuat para siswanya semakin bersemangat dalam belajar. Media pembelajaran merupakan salah satu cara atau alat bantu yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Hal ini dilakukan untuk merangsang pola pembelajaran agar dapat menunjang keberhasilan dari proses belajar mengajar sehingga kegiatan belajar mengajar dapat efektif untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Banyak sekali macam–macam media pembelajaran yang bisa dimanfaatkan.
Seperti yang telah dilaksanakan di SD Negeri Grogol 01 khususnya pada kelas IV, dengan memanfaatkan barang bekas dan peralatan sederhana sebagai bahan membuat media pembelajaran IPA. Pemanfaatan barang bekas dan peralatan sederhana bukanlah hal yang baru bagi kita sebagai seorang pendidik. Para guru terdahulu mungkin lebih banyak memiliki kreatifitas karena dipaksa oleh keadaan yang masih serba terbatas.
Peserta didik SDN Grogol 01 Kecamatan Grogol selama pembelajaran tematik mata pelajaran IPA materi tata surya kurang minat belajar. Dari pengamatan pada saat pembelajaran siswa duduk dan memperhatikan penjelasan guru. Kebanyakan siswa mencari kesibukan sendiri karena bosan dan kurang tertarik sehingga pembelajaran tidak optimal.
Melihat hal tersebut penulis mencari jalan keluar bagaimana cara supaya siswa bersemangat untuk mengikuti pembelajaran. Dengan media pembelajaran meskipun sangat sederhana dalam bahan dan pembuatannya. Anak-anak menjadi semangat karena mereka terjun dalam pembuatan alat peraga.
Dalam pembuatan alat peraga penulis menggunakan bahan-bahan bekas untuk anak kelas tinggi yaitu bahan-bahan yang ada di sekeliling kita antara lain kertas bekas. Langkah-langkah pembuatan sangatlah sederhana: kertas-kertas bekas dibuat bubur menggunakan air, kemudian dibentuk bulat menyerupai planet dengan ukuran yang yang berbeda beda. Setelah planet-planet terbentuk kemudian dijemur di bawah sinar matahari supaya kering. Sambil menunggu keringnya planet siapkan cat warna air, karena cat warna air lebih banyak pilihan warnanya sehingga planetnya nanti hampir mirip dengan aslinya. Setelah kertas selesai diwarnai, dikeringkan kembali dengan dijemur di bawah terik matahari. Setelah kering setiap planet diberi lidi untuk menyangga planet kertas. Setelah semua sudah siap dilanjutkan menempelkan planet kertas sesuai dengan urutan tata surya dengan menggunakan lem. Setelah semua terpasang siswa memberikan nama pada setiap planet agar lebih mudah dipahami.
Untuk kelas rendah pembuatan alat peraga tata surya bisa menggunakan bahan-bahan yang sesuai dengan kemampuan anak-anak kelas rendah. Plastisin bisa digunakan untuk bahan pembuatan media alat peraga tata surya untuk pembelajaran kelas rendah. Menggulung bola terbesar dari plastisin orange atau kuning menjadi matahari. Platisin coklat dan orange merkurius dengan ukuran kecil, kombinasi plastisin yang sama dengan ukuran yang sedikit lebih besar menjadi planet mars. Seperti ini akan membuat anak lebih jelas, untuk planet saturnus dibuat cincin.
Membuat planet bumi berwarna hijau dan biru, siswa bisa sambil membayangkan bumi yang ditempati. Setelah semua terbentuk disusun berdasarkan urutannya di atas kertas atau papan triplek. Tidak lupa juga siswa menuliskan nama-nama planet-planet yang sudah mereka buat.
Selain dalam pembelajaran IPA, guru bisa mencari ide-ide lainnya untuk dapat mengikutsertakan siswa dalam proses pembutan alat peraga sederhana. Dengan menggunakan alat sederhana dan mempraktikkan secara langsung sistem tata surya, siswa dapat mengetahui dan mendapat gambaran yang lebih jelas mengenai ukuran, urutan, nama, tata surya. Selain itu karena siswa mempraktikan pembuatan alat peraga sendiri, pengalaman itu menjadi guru terbaik bagi anak-anak. Belajar dari pengalaman nyata lebih meyakinkan anak. Pengalaman nyata memberikan pengetahuan dan pembelajaran yang lebih menarik bagi anak. **
Editor: Cosmas