Media Wayang Meningkatkan Kemampuan Membaca Teks Bacaan

Spread the love

Oleh: Harni, S.Pd.SD
Guru Kelas 3 SDN 03 Dawung
Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar

Pendidikan sebagai hal yang sangat fundamental dalam peradaban bangsa. Sumber Daya Manusia yang berkualitas akan membawa Indonesia dalam kemajuan, pembelajaran dengan melihat karakteristik peserta didik yang berbeda-beda. Pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang didasarkan pada pemilihan tema yang sesuai dengan dunia anak sehingga menarik minat belajarnya. Keberhasilan proses pembelajaran merupakan hal utama yang didambakan dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah.
Pada era globalisasi ini penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi harus didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Matematika sebagai salah satu ilmu dasar dewasa ini telah berkembang sangat pesat, baik materi maupun kegunaannya. Namun sampai saat ini, matematika masih dipandang sebagai momok pelajaran yang tidak menarik dan membosankan.
Komponen utama dalam proses pembelajaran adalah guru dan siswa. Ditinjau dari komponen guru dan siswa. Ditinjau dari komponen guru, agar proses pembelajaran berhasil, guru harus dapat membimbing siswa sedemikian rupa sehingga mereka dapat mengembangkan pengetahuannya dengan struktur pengetahuan mata pelajaran yang dipelajarinya. Untuk mencapai keberhasilan tersebut harus memahami sepenuhnya materi yang diajarkan, guru juga dituntut mengetahui secara tepat dimana “posisi” pengetahuan siswa pada awal (sebelum) mengikuti pelajaran materi tertentu. Selanjutnya berdasar metode yang dipilihnya, guru diharapkan dapat membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuannya secara efektif.
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada murid. Sampai sekarang masih banyak terdengar keluhan bahwa mata pelajaran matematika membosankan dan tidak menarik. Hal ini dikarenakan pelajaran matematika dirasakan sukar dan rumit. Untuk mengatasi persepsi yang negatif tersebut, guru mempunyai peranan yang sangat penting, maka dalam kegiatan belajar mengajar guru hendaknya mampu memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran. Sebagai langkah untuk meningkatkan hasil belajar hasil belajar siswa pada pelajaran matematika khususnya materi pecahan, yaitu dengan mendekatkan siswa pada kegiatan-kegiatan yang terjadi dan dialami siswa pada kehidupan sehari-hari dengan memanfaatkan benda-benda konkret yang terdapat di sekitarnya untuk membantu proses pembelajaran.
Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu (integrated intruction) yang merupakan salah satu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individu maupun kelompok aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik. Media pembelajaran merupakan alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas dan merupakan komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar (Azhar:2011).
Menurut Nurgiyantoro (2011:19) Wayang merupakan kebudayaan asli masyarakat Jawa yang telah melewati berbagai peristiwa sejarah, dari generasi ke generasi. Wayang dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang dikemas sedemikian rupa dengan tokoh-tokoh kartun yang disukai anak-anak sehingga menjadi media yang menarik untuk anak-anak.
Wayang sebagai sarana demonstrasi, yaitu percontohan atau untuk sebuah pertunjukan. Pada pembelajaran bahasa, guru dihadapkan pula pada kompetensi yang memerlukan alat peraga, misalnya pada kompetensi “bercerita dengan alat peraga”. Melalui alat peraga wayang sebagai media untuk menceritakan suatu kisah dalam teks cerita di bacaan tematik.
Kelebihan media wayang kartun sebagai sebuah media pembelajaran antara lain siswa menjadi lebih terhibur dan interaktif, pembelajaran menjadi lebih menarik, siswa menjadi antusias dan bersemangat. Pemanfaatan media belajar berbasis wayang kartun pada teks pembelajaran akan lebih menarik, efisien dan menyenangkan, dapat menumbuhkan semangat belajar peserta didik dan lebih menyenangkan saat kegiatan belajar mengajar khususnya pada pembelajaran tematik. Misalnya untuk tema Menyayangi tumbuhan dan hewan sehingga pembelajaran lebih menarik.
Media wayang kartun sebagai sebuah media pembelajaran yakni siswa menjadi lebih terhibur dalam belajar di kelas, media yang lebih menarik dan variatif menciptakan suasana kelas yang tidak membosankan, mengasah kreativitas, melatih bahasa anak, media yang mudah dibuat dan praktis, bentuknya unik dan menarik, mudah menggunakannya, mengembangkan imajinasi anak. Kekurangan media wayang kartun adalah media wayang kertas rentan terhadap air, oleh karena itu diusahakan untuk meletakkan media ini jauh dari jangkauan air, maka dari sangat penting melaminating gambar-gambar wayang kartun dari kertas tersebut agar tidak basah dan rusak.
Dengan digunakannya media alat bantu benda wayang kartun dapat mengatasi kesulitan belajar siswa kelas 3 SDN 03 Dawung dalam pembelajaran peningkatan membaca anak di kelas rendah materi bahasa untuk teks bacaan. Siswa menjadi antusias, semangat, dan tertarik dengan pembelajaran bahasa. Siswa memperoleh pengalaman langsung melalui benda konkret, sehingga mudah memahami dan menerima materi pelajaran. Dengan demikian penggunaan media alat bantu benda konkret dapat meningkatkan hasil belajar bahasa siswa kelas 3 SDN 03 Dawung Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar. **