Endang Kunjungi Ampyang sampai Jualan Mukenah Lewat Tik Tok GMS

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Betapa senang hati Bu Satirah (63 th), pengusaha ampyang di Karangkulon, Desa Bero, Kecamatan Trucuk, Klaten. Tanpa disangka, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Klaten Ny. Endang Yoga Hardaya berkenan mengunjungi usahanya.

Ikut mendampingi kunjungan Endang Yoga Hardaya ini, tampak Kepala Desa Bero Suranto, SSi dan awak media. Sebelum melihat usaha ampyang Bu Satirah, Endang melihat produksi criping pisang Mbak Muryani di sisi timur usaha Bu Satirah.

Sebelumnya, Endang melakukan kunjungan melihat langsung usaha pembuatan mukenah dan jilbab di Bunda Collection yang ada di Kwaon, Jemawan, Jatinom. Owner Bunda.co Erwina Kusmarini sangat welcome dengan kunjungan Istri Wakil Bupati Klaten ini.

Kemudian kunjungan dilanjutkan ke usaha penjualan sistem online lewat Shopee dan Live Tik Tok GMS atau Grosir Mukenah Solo. Usaha ini ada di Gataksari, Karangan, Karanganom, Klaten yang dikelola Mas Ardian dan Mbak Silvi.

Bisnis lewat link digital ini bisa tembus 400-500 pesanan mukenah. Ibunda Mas Ardian, Sri Nuryanti sangat welcome dengan kunjungan Endang Yoga Hardaya ini. Dan di sini, Endang Yoga Hardaya ikut memborong beberapa mukenah yang baru ngehits.

“Luar biasa usaha pemasaran produk Mukenah Mas Ardian dan Mbak Silvi ini. Dengan melek IT, digital, pemasaran sudah sangat bagus dan bisa ditiru yang lain. Dalam sehari bisa laku 400-500 mukenah dari Sabang sampai Merauke. Bahkan orderan dari luar negeri juga ada,” jelas Endang.

Bu Satirah (tengah) dampingi Endang Yoga Hardaya dan Kades Bero Suranto melihat proses produksi ampyang.

Saat di produksi ampyang, Endang berpesan agar perlunya ventilasi udara asap dari kayu bakar. Sehingga para Ibu-ibu yang bekerja membuat ampyang juga nyaman dan tidak keplepeken asap. Ampyangnya juga laris manis terjual di berbagai daerah yang merupakan produksi khas Bero.

Kades Bero Suranto juga sependapat dengan Endang soal perlunya diperbaiki ventilasi udara agar asap kayu bakar bisa langsung keluar. Ampyang Bu Satirah ini, jelas Suranto, sudah eksis sejak tahun 1980-an.

“Ampyang Bu Satirah ini sudah kondang dan disetorkan ke sejumlah pedagang pasar di Salatiga, Klaten dan sekitarnya. Ampyangnya juga manis dan diminati masyarakat,” ujar Suranto.

Menjelang lebaran ini, pembuatan Ampyang bisa mencapai 20-30 wajan. Dan per wajan bisa mencapai 10-12 kg ampyang. Jika dikalkulasi antara 300-360 kg ampyang yang diproduksi setiap harinya. (Kim)

Caption Foto HL:
Mas Ardian bersama Ibundanya Sri Nuryanti dan stafnya menerima kunjungan Ketua TP PKK Kabupaten Klaten di rumahnya, Kamis siang (14/4).