Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Pembelajaran Sains
Oleh: Siti Hartuti, S.Pd.SD
Guru SD Negeri 4 Adipasir
Kec. Rakit, Kabupaten Banjarnegara
Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia menanamkan pembentukan karakter melalui pendidikan sejak tahun 2010 yang termuat dalam Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter. Pendidikan karakter yang ditetapkan kementrian pendidikan berjumlah 18 karakter bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional.
Karakter merupakan jati diri pada seorang individu. Pembentukan karakter sebaiknya dilakukan sedini mungkin agar terbentuk sumber daya manusia yang berkarakter kuat, cerdas, berbudi luhur, berhati mulia, berkepribadian yang mantap (Widyaningrum, 2016:108). Membangun karakter siswa merupakan tugas bersama antara orangtua, sekolah, dan masyarakat. Sekolah sebagai lingkungan akademis dan sosial bagi siswa memberikan kondisi yang kondusif bagi pembentukkan karakter yang baik.
Salah satu karakter yang termasuk dalam 18 karakter dan sesuai dengan muatan pelajaran sains adalah peduli terhadap lingkungan. Widyaningrum (2016:109) berpendapat bahwa peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada limgkungan alam sekitarnya dan mengembangkan upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Pembentukan karakter ini dapat menjadikan lingkungan bersih, aman, dan terawat baik di lingkungan rumah, sekolah, dan lingkungan dimana individu itu berada.
Pembentukan karakter peduli lingkungan dapat dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran bermuatan pendidikan karakter. Pendidikan bermuatan karakter merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang menjadikan siswa tidak hanya menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, tetapi juga menjadikan siswa mengenal nilai, menyadari nilai, dan menginternalisasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan bermuatan karakter bisa dimasukkan dalam muatan pelajaran sains.
Pembelajaran sains merupakan sebuah kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada lingkungan alam (Shawmi, 2016:125). Pembelajaran sains bertujuan untuk memberikan kepekaan dan juga perhatian bagi siswa supaya dapat mengenali secara lebih mendalam tentang lingkungan alam. Seiring dengan bertambahnya pemahaman tentang lingkungan alam melalui pembelajaran sains diharapkan lahir generasi yang memiliki kepedulian untuk menciptakan kehidupan yang sejahtera tanpa melupakan kelestarian lingkungan alam. Kepedulian terhadap lingkungan diperlukan sehingga segala upaya yang dilakukan oleh manusia untuk memanfaatkan dan mengolah sumber daya yang ada di alam dilakukan dengan bijaksana dan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Pembentukan karakter peduli lingkungan dapat dilakukan sejak dini, dimulai dari pembiasaan di rumah dibawah pengawasan dan bimbingan orang tua dan pembinaan di sekolah dibawah bimbingan guru dan staff yang ada di sekolah. Penananam karakter terhadap siswa akan sulit dilakukan jika kondisi dan budaya di sekolah kurang mendukung.
Menjaga kebersihan lingkungan sekolah adalah tanggung jawab seluruh warga sekolah, sehingga semua warga sekolah bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan sekolah. Penanaman karakter peduli lingkungan di SDN 4 Adipasir dilakukan dengan cara membersihkan kelas yang dilakukan oleh regu piket. Seluruh siswa juga belajar untuk merawat tanaman yang ada di depan kelas, dengan cara menyiram tanaman setiap hari. Penanaman karakter peduli lingkungan juga dilaksanakan dengan membiasakan siswa untuk mencuci tangan saat jam istirahat dan mencuci tangan sebelum makan maupun sesudah makan.
Keberhasilan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dapat dilihat salah satunya dari keberhasilan sekolah dalam menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa dan memotivasi mereka agar bisa menerapkan nilai-nulai karakter tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Hasil belajar yang diperoleh siswa bukan hanya aspek kognitif (pengetahuan) saja tetapi juga aspek afektif (sikap) dan aspek psikomotor (keterampilan).
Editor: Cosmas