Peran Guru Kelas Dalam Menanamkan Karakter Anak Didik Kelas VI
Oleh: Atok Wahyudi, S.Pd
SD Negeri 01 Jetis Jaten Karanganyar
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. (Undang-Undang Sitem Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 1989 Pasal 1 ).
Pendidikan adalah suatu proses mengembangkan semua aspek kepribadian manusia yang mencakup pengetahuannya, nilai dan sikapnya, serta keterampilannya. Pendidikan adalah suatu proses sadar dan terencana dari setiap individu maupun kelompok untuk membentuk pribadi yang baik dan mengembangkan potensi yang ada dalam upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan yang diharapkan.
Definisi di atas menyatakan bahwa pendidikan menitik beratkan pada pengembangan semua potensi yang dimiliki oleh manusia itu sendiri. Jadi pendidikan adalah usaha sadar dari peserta didik dan terencana melalui proses kegiatan belajar mengajar secara aktif dalam mengembangkan potensi dirinya agar terwujudnya cita-cita dan tujuan yang diharapkan.
Fenomena-fenomena zaman sekarang yang mengalami perubahan bukan hanya berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dana teknologi saja, melainkan ada perubahan dan pergeseran dalam aspek nilai moral yang terjadi pada masyarakat. Kehidupan masa anak-anak zaman dulu sangat berbeda dengan kehidupan zaman sekarang. Era globalisasi dan tatanan kehidupan modern mengakibatkan pergeseran nilai social yang akan berdampak pada anak-anak. Tak heran jika degradasi moral, etika, dan tingkah laku melanda pada anak-anak saat ini. Perubahan yang mengarah pada gaya orang luar negeri atau kebarat-baratan. Permainan tradisional yang sudah ada pada budaya di Indonesia seperti layang-layang, benteng, egrang, kelereng sudah di anggap kuno. Sehingga anak-anak mulai menyukai games online. Sekarang ini trend yang mengatakan bahwa orang gaul harus merokok membuat anak-anak di Sekolah Dasar mencoba rokok, perkelahian siswa dan mempunyai perasaan malu untuk mencontek.
Menurut Syaodih (1998) mengemukakan bahwa guru memegang peranan yang cukup penting baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan kurikulum. Guru adalah perencana, pelaksana dan pengembang kurikulum bagi kelasnya.
Guru merupakan faktor yang dominan dan penting disekolah atau pendidikan formal, karena guru di jadikan tauladan oleh peserta didiknya. Jadi guru merupakan unsur yang sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan didalam tujuan pendidikan selain unsur peserta didik dan sarana prasarana atau fasilitas lainnya.
Guru mempunyai dua tugas penting, yakni mengajar dan mendidik. Tugas-tugas tersebut menjadi tanggung jawab seorang guru baik dalam pelaksanaan kegiatan mengajar maupun dilaur pelasanaan kegiatan belajar mengajar. Mengajar adalah tugas membantu dan melatih anak didik dalam memahami sesuatu dan mengembangkan pengetahuan. Sedangkan mendidik adalah mendorong dan membimbing anak didik agar maju menuju kedewasaan secara utuh. Kedewasaan yang mencakup kedewasaan intelektual, emosional, sosial, fisik, seni spiritual, dan moral. Pendidikan karakter dewasa ini menjadi solusi alternatif bagi perkembangan siswa mejadi insan ideal. Pendidikan karakter diarahkan untuk menanamkan karakter bangsa secara menyeluruh, baik pengetahuan (kognitif), nilai hidup (afektif), maupun tindakan terpuji (psikomotor). Pengertian sekolah? Dengan adanya pendidian karakter di sekolah dasar diharapkan bisa berjalan maksimal sesuai yang diharapkan dalam tujuan pendidikan. Dari studi literatur yang telah dilakukan, peneliti menemukan bahwa peran guru dalam pembentukan karakter di sekolah dasar sangat penting yang agar terbentuknya peserta didik yang bermoral, berakhlak mulia, beretika, berbudaya, dan beradab. Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang mengaitkan materi yang dipelajari ke dalam kehidupan sehari – hari. Sebagaimana menurut pendapat Nurhadi (2003, hlm. 4-5) pembelajaran kontekstual adalah suatu konsep dimana guru menghadirkan situasi nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat. Pembelajaran kontekstual lebih menekankan pada authentic assessment yang diperoleh dari berbagai kegiatan.
Model pembelajaran kontekstual perlu diterapkan karena mengingat bahwa selama ini banyak orang yang berpendapat bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta – fakta yang harus dihapalkan. Selain itu, fungsi dan peranan guru masih dominan sehingga siswa menjadi pasif dan kurang kreatif. Hal itu harus diperbaiki karena kurikulum 2013 menuntut siswa aktif, kreatif dan mampu mengaitkan materi dengan kegiatan sehari – hari. Salah satu cara untuk memperbaiki hal tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran kontekstual.
Pembelajaran kontekstual memiliki beberapa komponen yang mendasari proses implementasinya dalam pembelajaran. Adapun komponen tersebut menurut Johnson, dalam Nurhadi (2003, hlm. 13) adalah sebagai berikut:
a. Melakukan hubungan yang bermakna. Siswa dapat mengatur dirinya sendiri dalam belajar dan mengembangkan minatnya secara individual maupun kelompok dan siswa dapat belajar sambil berbuat.
b. Melakukan kegiatan – kegiatan yang signifikan dengan cara siswa membuat hubungan antar sekolah dengan berbagai konteks dalam kehidupan dunia nyata sebagai anggota masyarakat
c. Belajar yang diatur sendiri.
d. Bekerja sama. Siswa dapat bekerja sama dengan secara efektif dalam kelompok. Sedangkan guru dapat membantu siswa memahami bagaimana mereka saling mempengaruhi dan saling berkomunikasi dalam kelompoknya.
e. Berpikir kritis dan kreatif. Siswa dapat menggunakan tingkat berfikir tinggi seperti menganalisis, sintesis, memecahkan masalah, membuat keputusan, dan menggunakan logika dan bukti – bukti.
f. Mengasuh atau memelihara pribadi siswa.
g. Mencapai standar yang tinggi. Siswa dapat mencapai standar yang tinggi dengan cara mengidentifikasi tujuan dan memotivasi siswa untuk mencapainya.
h. Menggunakan pengetahuan akademisnya dalam konteks dunia nyata untuk satu tujuan yang bermakna.
Dimasa digital ini pengaruh anak dalam perilaku yang bisa merusak karakter anak didik kita sebagai guru juga harus bisa mencegahnya. Dengan mengetahui kiarakter anak didik dan kita sering berkomunikasi dengan orang tua.
Editor: Cosmas