Tak Kenal Lelah, BKKBN Provinsi Jawa Tengah bersama Rahmad Handoyo Kampanye Turunkan Stunting

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Upaya menekan atau mengurangi angka stunting tak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah semata, akan tetapi peran serta mayarakat juga sangat diperlukan. Stunting itu memang harus diatasi secara nyata, semangat kemandirian dan peran aktif elemen masyakaat.

Hal tersebut diungkapkan Rahmad Handoyo, SPi MM, anggota Komisi IX DPR RI di sela-sela acara sosialisasi Bangga Kencana di Balai Desa Tulas, Kecamatan Karangdwo, Klaten, Senin (25/10/2021). Seluruh elemen masyarakat di Desa Tulas dan Kecamatan Karangdowo ikut berperan aktif dalam mengatasi masalah stunting ini.

“Kami selaku wakil rakyat di DPR RI turut prihatin jika masih ada anak atau balita yang stunting karena gizi buruk. Informasi dari Kementerian Kesehatan RI, balita yang mengalami stunting ada sekitar 27,67 persen. Tinggi sekali angka stuntingnya dan satu dari empat Balita mengalami gizi buruk,” ungkap Rahmad.

Pemerintah dengan didukung elemen masyarakat berkewajiban ikut hadir dengan mengajak pasangan suami-istri, baik yang baru menikah, istri sedang hamil atau menyusui bayi, tetap meningkatkan gizi yang dikonsumsi. Manfaatnya antara lain si bayi yang dikandung atau disusui, tetap terpantau nilai gizi yang dikonsumsi.

Rahmad menambahkan, meskipun selama beberapa dekade 2-3 tahun terakhir menurun jumlah angka balita stunting, namun masalah stunting masih akan menjadi PR atau pekerjaan rumah bagi pemangku kebijakan. Pemerintah Kabupaten Klaten ini juga ikut andil ikut mengajak masyarakat menurunkan angka stunting ini.

Hadir dalam acara ini, antara lain Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah drg. Widwiono, MKes, Kepala DissosP3AKB Klaten Drs. Much. Nasir, MM, Kabid Kependudukan dan KB DissosP3AKB Klaten Nuryanti, SSos, Camat Karangdowo Tomisila Adhitama, AP MM, unsur TNI/Polri, Paguyuban Kepala Desa, Kader TP PKK Desa, Posyandu dan eleman lainnya.

Dalam kesempatan ini, Rahmad juga mengajak masyarakat tetap mewaspadai ancaman gelombang ke-3 kaitan penyebaran virus Covid-19. Disampaikan pula, perkembangan penyebaran Covid-19 di luar negeri sampai saat ini masih tinggi. Warga di luar negeri, seperti India, Amerika, Brasil, Inggris dan negara lainnya masih tinggi.

“Pandemi di seluruh dunia ini belum berakhir dan masih bisa mengancam keselamatan warga. Tidak lupa warga Desa Tulas ini dan warga Klaten, tetap waspada. Kemana pun tetap maskeran dan tetap prokes. Selain itu, bagi yang belum divaksin, segera daftarkan diri ikut divaksin. Vaksin ini merupakan ikhtiar kita agar terhindar dari virus berbahaya ini,” pesan Rahmad.

Sementara itu, Kades Tulas Ngatiman sangat senang dengan agenda yang bermanfaat dan ikut memotivasi warga dalam ikut andil penanganan masalah stunting. Pemdes Tulas juga siap mendukung dan berpartisipasi menyosialisasikan Bangga Kencana yang digerakkan BKKBN Provinsi Jawa Tengah ini.

Para Kades, kader TP PKK, Posyandu dan elemen lainnya hadir dalam sosialisasi Bangga Kencana ini.

“Insya Allah warga Desa Tulas, Kecamatan Karangdowo ini siap bersama-sama dalam penanganan masalah stunting. Kader TP PKK, kader Posyandu bersama bidan, juga elemen lainnya, siap untuk mengatasi masalah ini,” jelas Ngatiman.

Dalam kesempatan ini, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah drg. Widwiono, MKes, menyampaikan ajakan untuk tetap bekerjasama saling mendukung dalam menurunkan angka stunting di wilayah Provinsi Jawa Tengah, khususnya di Klaten.

Juga dipesankan agar balita diberikan ASI dan makanan tambahan khusus untuk balita. Peran kader Posyandu dan bidan sangat urgens dalam mengatasi masalah ini. Namun demikian, para Kades, pengurus TP PKK Desa dan elemen lainnya, tetap ikut andil.

“Kami sangat mendukung program Baby Cafe yang dilakukan kader Posyandu dan terpenting para ibu hamil atau menyusui tetap tingkatkan nilai gizi yang dikonsumsi. Nilai gizi makanan yang dikonsumi Balita juga bagus,” pesan Widwiono.

Dikabarkan, kalau kegiatan ini termasuk program Presiden RI Ir. Joko Widodo dengan upaya menghapus angka stunting di negeri ini. Angka stunting harus diatasi, dicegah dan terus dilakukan upaya penurunan angkanya. Kabupaten Klaten ini juga masuk 10 besar stunting di Jawa Tengah, maka semua elemen harus bersatu, bekerjasama dalam menurunkan angka stunting.

Dan Presiden Joko Widodo telah menargetkan pada tahun 2024, jumlah angka stunting di Indonesia bisa ditekan hingga berada di angka 14 persen. Widwiono juga mengucapkan terima kasih kepada para ibu yang telah terlibat dalam Pendataan Keluarga pada bulan April sampai Juni 2021 lalu.

“Dan berkat kerja keras dan kerjasama yang baik dari semua pihak, Provinsi Jawa Tengah bisa meraih juara 1 Pendataan Keluarga tingkat Nasional. Progres ini tetap kita syukuri,” jelasnya. (Kim)

Caption Foto HL:
Kampanye ajakan turunkan angka stunting dilakukan Rahmad Handoyo dengan BKKBN Jateng di Tulas, Karangdowo.