Meriah, SMPN 2 Trucuk Gelar Budaya dan Karya Wujudkan Pelajar Pancasila
KLATEN, POSKITA.co – Ratusan siswa dan guru SMPN 2 Trucuk, Klaten atau Estruda hadir dalam kegiatan Gelar Budaya dan Karya Siswa Sekolah Penggerak SMP Negeri 2 Trucuk Menuju Profil Pelajar Pancasila di gedung pertemuan Estruda, Sabtu pagi (20/11/2021).
Hadir dalam acara ini antara lain Camat Trucuk Rabiman, AP MSi, Korwil Pendidikan Kecamatan Trucuk Dwi Harjoko, SPd, Kepala SMPN se Eks Kawedanan Pedan (MKKS SMP), Komite Sekolah Estruda, Kepala SD/SMP undangan khusus yang Sekolah Penggerak di eks Kawedanan Pedan dan tamu undangan lainnya.
Kepada wartawan, Kepala SMPN 2 Trucuk Subari, SPd MPd mengatakan, acaranya ada pameran produk yang dibuat anak-anak atau siswa dengan tanaman empon-empon dan juga ada olahan empon-empon yang siap diminum. Selain itu ada pentas kreasi seni budaya siswa, baik ketoprak, seni tari, pentas wayang kulit dan lainnya.
“Program Sekolah Penggerak ini tetap kami jalani dengan senang hati, enjoy, bahagia, baik guru dan siswa juga termotivasi bersemangat dalam kegiatan di sekolah. Potensi siswa juga dikembangkan dengan baik menuju merdeka belajar dan wujudkan pelajar Pancasila,” jelas Subari.
Persiapan gelar karya dan gelar budaya hanya butuh wkatu 3 hari. Proses penanaman empon-empon, hasilnya dan ada pentas wayang kulit yang ditampilkan siswa kelas 9H bernama Risang Bondan sungguh atraktif. Kata Subari, Sekolah Penggerak sudah dijalankan sejak semester 1 dengan mengikuti IHT, sosialisasi bagi komite pembelajaran dan kegiatan lainnya.
Di Estruda ini, untuk siswa kelas 8 dan 9 masih diterapkan kurikulum 2013 dan khusus kelas 7 sudah mengikuti kurikulum Sekolah penggerak. Total siswa di sekolah ini ada 764 anak, terbagi jumlah siswa kelas 7 ada 256 anak, kelas 8 ada 254 anak, dan kelas 9 ada 254 anak.

Dikatakan pula, sekolah ini didukung 42 guru pengajar yang 27 guru diantaranya sudah berstatus PNS. Guru lainnya masih K2, non K2 dan GTT, serta didukung 7 orang karyawan yang memang berniat memajukan pendidikan di sekolah ini.
“Untuk se Klaten, ada 8 sekolah yang menerapkan Sekolah Penggerak, terbagi 6 sekolah negeri dan 2 sekolah swasta. Sekolah Penggerak ini diniati sesuai slogan bekerja dengan hati pulihkan pendidikan. Maka dalam pelaksanaannya seperti air mengalir, senang saja, para guru tidak terbebani. Keterlibatan para guru luar biasa dan tidak ada rasa tertekan,” ujar Subari.
Sementara itu, Dr. Oktaviani Adisucipta Ningsih, MPd, Dosen Universitas PGRI Semarang yang monitor Sekolah Penggerak di sekolah ini, mengaku kagum dengan kekompakan dan kebersamaan komponen di SMPN 2 Trucuk atau Estruda dalam mewujudkan Sekolah Penggerak wujudkan Pelajar Pancasila.
Dalam gelaran gelar karya dan gelar budaya di Estruda ini bisa dirasakan semangat siswa. Para guru dan karyawan sekolah ini sama-sama terlibat aktif dalam mendukung Pelajar Pancasila. Dan Sekolah Penggerak yang mulai dijalankan pada semester 1 di sekolah ini juga berjalan baik.
“Luar biasa, mereka terlibat aktif dalam program Sekolah Penggerak. Di sini saya mengapresiasi setinggi-tingginya, tidaknya hanya kepala sekolahgnya yang begerak, guru bergerak, tapi semua komponen ikut bergerak. Siswa aktif luar biasa ikut bergerak,” kesan Oktaviani kepada wartawan. (Kim)
Caption Foto HL:
Kepala SMPN 2 Trucuk Subari didampingi Dosen Oktaviani Adisucipta Ningsih dalam pentas budaya.