Bawak Siap Wujudkan Desa Layak Anak
KLATEN, POSKITA.co – Dalam rangka mewujudkan Desa Layak Anak (DLA), DissosP3AKB Klaten bekerjasama dengan sejumlah Pemerintah Desa melakukan workshop sosialisasi terkait DLA. Termasuk di Desa Bawak, Kecamatan Cawas, Klaten yang diadakan di aula desa setempat, Jumat pagi (19/11/2021).
Kepala Desa Bawak Ponidi mengatakan, sekitar tahun 2020 lalu, ada agenda Desa Layak Anak dan karena pandemi belum bisa optimal. Dan saat ini mulai digerakkan lagi bersama DissosP3AKb Klaten. Acara dikemas dengan judul “Peningkatan SDM Gugus Tugas Desa Layak Anak Melalui Workshop Konvensi Hal Anak”.
Terkait program Desa Layak Anak, Kades Ponidi tetap mendukung dan siap untuk menggelorakan semangat warga dalam memberikan pelayanan terbaik bagi anak-anak. Program DLA di Desa Bawak ini dipandang akan memotivasi warga dalam mewujudkan keluarga yang bahagia dan sejahtera.
“Kami atas nama Pemdes Bawak tetap mendukung program mewujudkan Desa Layak Anak. Seiring perkembangan zaman dan cepatnya arus informasi di media sosial atau medsos, tetap perlu disikapi dengan bijaksana. Kita harapkan para orangtua bisa mengasuh anak-anak dengan baik, dari usia kandung sampai dewasa, sekitar umur 18 tahun,” ungkap Ponidi.
Untuk pasangan suami-istri muda, diharapkan juga bisa memahami dengan baik dan benar niat membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah. Bahagia dunia akhirat dan tetap mengikuti program Pemdes atau pemerintah yang ada.
Salah satunya, para pasangan suami istri bisa menjaga diri dengan baik. Ketika sudah ada bayi dalam kandung sampai usia balita tetap terpantau dengan baik. Kades Ponidi mengharapkan tidak akan terjadi bayi stunting atau terhambat perkembangannya.
Sementara itu, Setyawati, Kasi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DissosP3AKB Klaten, mengatakan, rencananya pada tahun 2022 akan ada evaluasi terkait Desa Layak Anak yang selama ini dibina. Dan jika tidak ada halangan atau agenda lain, akan ada lomba DLA tingkat Kabupaten Klaten tahun 2022.
Terkait DLA, Pemdes bisa melaksanakan rencana kerja tim gugus tugas DLA. Dan ada langkah-langkah taktis, seperti mengadakan workshop atau pelatihan, baik permasalahan Konvensi DLA dan Hak Anak di Desa yang dijadikan pilot projek. Ada evaluasi yang dilakukan demi peningkatan kapasitas program DLA ini.
“Misalnya ada pembentukan kepustakaan desa atau perpustakaan untuk anak-anak. Ada upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) bagi anak-anak dengan melakukan pendataan anak-anak di desa. Masing-masing klaster juga intens dalam pendataan perkembangan anak jika ada permasalahan di lapangan dan berupaya dicarikan solusinya,” ungkap Setyawati.
Juga disampaikan terkait temuan atau laporan anak yang mengalami gizi buruk atau stunbting. Maka bidan desa ikut memberikan solusi dengan menggelar pelatihan bagi ibu-ibu hamil atau menyusui mengatasi stunting.
Untuk klaster pendidikan, Setyawati mengharapkan ada pendataan khusus anak-anak sampai usia 18 tahun. Termausk pula memantau ada tidaknya anak-anak di bawah usia 18 tahun yang nikah dini. Jika ada banyak anak memilih nikah dini, maka perlu ada penyuluhan perkawinan.
“Jika ada anak-anak yang putus sekolah, Tim Gugus Tugas Desa Layak Anak mendata anak-anak dan diperjuangkan anak-anak ikut sekolah di Kejar Paket A, B atauy paket C. Untuk persiapan lomba DLA, wajib disiapkan profil anak di tingkat desa,” pesan Setyawati. Dalam acara ini diikuti BPD, Ketua RT/RW, kader TP PKK Desa, kader posyandu, tokoh masyarakat, perangkat desa dan undangan lainnya. Kades Ponidi berharap, Desa Bawak ke depan benar-benar terwujud Desa Layak Anak sesuai harapan pemerintah dan masyarakat. (Kim)
Caption Foto HL:
Kades Bawak Ponidi sampaikan harapannya terkait Desa Layak Anak.