Kolaborasi Guru dan Orang Tua Dalam PJJ PAI

Spread the love

Oleh: Suleman, S.Pd. SD, Guru SD N 3 Sirongge, Kec. Pandanarum, Kab. Banjarnegara

Kegiatan pembelajaran di sekolah sampai dengan saat ini masih berjalan sesuai aturan dan protokol kesehatan pandemi Covid-19, entah sampai kapan akan berakhir serta berjalan seperti sedia kala. Semula sebelum ada pandemi antar siswa saling bersaing dalam belajar, bekerjasama lalu melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas dengan kondusif dan menyenangkan. Namun, kini sudah berubah yang mana para siswa diharuskan tetap melaksanakan belajar melalui sistem jarak jauh dari rumah.
Mereka tidak belajar sendiri melainkan dipandu oleh bapak/ibu guru sebagai fasilitator dari sekolah juga didampingi oleh orang tua/wali siswa guna mendapatkan pembelajaran secara daring (online). Hal tersebut dilakukan untuk menghindari pertemuan ataupun kontak fisik dengan banyak orang dalam rangka mencegah penularan virus Covid-19.
Adanya keadaan seperti di atas, maka penting dibangun kerjasama atau kolaborasi antara guru dengan orang tua/wali siswa supaya erat hubungan antara keduanya dalam mendukung proses pembelajaran sistem daring secara optimal. Apabila salah satu dari kedua unsur tersebut tidak bisa menjalankan perannya dengan baik, maka akan berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa selama pandemi. Sebagai contoh orang tua/wali sebagai pendamping anak terlalu sibuk dengan pekerjaannya atau di rumah menjaga adiknya yang lebih kecil sehingga tidak maksimal dalam mendampingi anak belajar di rumah. Belum lagi kendala yang lain seperti susah jaringan/sinyal internetnya maka akan menghambat kelancaran proses belajar mengajar secara daring.
Beberapa pemecahan masalah yang bisa dilakukan dalam mewujudkan kolaborasi yang bersinergi antara guru dengan orang tua/wali siswa menurut penulis yaitu di antaranya pertama menyamakan visi, misi dan tujuan dari pembelajaran jarak jauh. Baik guru maupun orang tua/wali siswa harus memiliki pandangan yang sama bahwa pendidikan terbaik harus diberikan kepada anak dengan berbagai cara.
Kedua menjalin komunikasi efektif dan harmonis antara guru dan orang tua/wali siswa. Hal ini dilakukan agar guru mengetahui perkembangan belajar anak di rumah, selain itu juga sebagai sarana orang tua/wali membangun kepercayaan anak belajar dari rumah.
Ketiga guru memberi bahan ajar dengan metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi anak. Sebaik apapun media teknologi daring yang digunakan, apabila tidak sesuai dengan kondisi anak maupun orang tua/walinya maka tidak bisa mendukung keberhasilan belajar secara maksimal. Penulis disini menggunakan aplikasi grup dan video call WhatsApp karena melihat kondisi yang terbatas baik kemampuan penggunaan teknologi maupun kuota internet siswa.
Selain itu, guru perlu mengetahui bahwa kurikulum pembelajaran jarak jauh ini adalah kurikulum darurat dari pemerintah, sehingga materi yang diberikan hanyalah inti pokoknya saja agar lebih cepat dipahami oleh siswa. Guru juga dapat berkoordinasi dengan orang tua/wali siswa dalam merealisasikan materi yang telah diajarkan dengan melibatkan anak di dalam kehidupan bermasyarakat ataupun di rumah sebagai bentuk pembelajaran berbasis aktivitas. Harapannya siswa dapat terbentuk karakter mandiri dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, upaya guru dalam pembelajaran jarak jauh ini menurut penulis, guru hendaknya bersikap fleksibel, memberikan bimbingan, komunikatif, dan terbuka dengan orang tua/wali siswa.
Lalu upaya yang dilakukan orang tua antara lain berusaha memahami anak didik, aktif berkomunikasi dengan guru, terbuka atau jujur bila ada kendala, serta bersedia menyediakan waktu mendampingi anak belajar di rumah selama pandemi. Bila hal ini bisa dilaksanakan dengan baik dan guru beserta orang tua bisa bersinergi dalam sistem pembelajaran jarak jauh, insyaAllah tujuan pembelajaran akan terwujud secara optimal.

Editor: Cosmas