Desak Tempat Isoter Ditutup
SRAGEN, POSKITA.co – Tempat isolasi terpadu (isoter) yang disediakan pemerintah Kabupaten Sragen semakin sepi. Dalam beberapa pekan terakhir, pasien covid-19 yang dirawat bisa dihitung dengan jari. Lantaran kasus penularan Covid-19 semakin sedikit.
Pemkab Sragen sebenarnya menyiapkan dua lokasi isoter. Yakni Technopark dengan kapasitas 400 tempat tidur. Namun hanya terisi 7 pasien pada akhir pekan lalu. Sedangkan isoter di SD Negeri Kragilan dengan kapasitas 86 tempat tidur, saat ini kosong. Lantas tempat tidur baik di ICU maupun isolasi di rumah sakit khusus Covid-19 cukup longgar.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sragen Sugiyamto mengusulkan agar isoter baik di technopark maupun SDN Kragilan ditutup. Dia optimis tidak akan ada gelombang ketiga lonjakan kasus covid-19. Lantaran kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan sudah terbentuk.
”Kalau sekarang sebaiknya ditutup saja, Masyarakat sudah patuh vaksinasi sudah sekitar 70 persen dan itupun yang sudah vaksin juga tertib memakai masker dan menjaga jarak. Kalau misalnya nanti ada lonjakan lagi ya kembali dibuka lagi,” ujarnya Minggu (17/10).
Dia menyampaikan situasi yang baik ini, penularan covid-19 sangat landai harus menjadi pertimbangan Pemkab Sragen. Salah satunya dengan situasi yang cukup aman, Penutupan isoter melihat pertimbangan efisiensi anggaran.
”Kalau dibuka kan harus ada yang jaga dan sebagainya, kan membutuhkan anggaran juga. Di isoter tentu juga ada tenaga tambahan. Kalau diisi pegawai tetap tentunya dikembalikan ke pos sebelumnya agar lebih produktif, tidak kesannya menunggu rumah kosong,” ujarnya.
Sugiyamto sendiri membantu mengadakan vaksinasi di Desa Pilang, Kecamatan Masaran. Total ada 1.170 warga Masaran yang mendapatkan vaksinasi tahap 2. Antusias dan kesadaran warga untuk vaksinasi juga sangat tinggi. ”Sragen sudah 70 persen, salah satu persyaratan PPKM level 1 terpenuhi,” ungkap Sugiyamto.
Terpisah Sekretaris Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Sragen Tatag Prabawano menekankan belum akan menutup isoter. Meski saat ini jumlah pasien isolasi sangat sedikit, isoter di Technopark dan di Kragilan Gemolong tetap beroperasi. ”Itu tanggungjawab pemerintah. Sedikit atau banyak, kami harus menyediakan,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya berharap Sragen segera diputuskan menjadi PPKM level 1. Sehingga kegiatan masyarakat seperti perdagangan, hajatan dan sebagainya bisa lebih longgar. Tapi tetap patuh protokol kesehatan.
Selain itu mengajak masyarakat yang belum vaksin untuk mengikuti vaksinasi. ”Vaksin aman, tidak ada orang divaksin terus mati,” tegasnya. (Cartens)