Rp 1,6 M Tabungan 53 Nasabah Bank Jateng di Klaten Dibobol: Pelaku Gunakan Metode Skimming Kartu ATM
10 nasabah perwakilan korban pembobolan kartu ATM Bank Jateng bertemu manajemen, Rabu petang (8/9).
KLATEN, POSKITA.co – Tindakan cepat dilakukan Divisi IT Bank Jateng dalam penanganan modus kejahatan yang dilakukan jaringan pelaku pembobolan kartu ATM nasabah Bank Jateng di Klaten, Selasa kemarin (7/9/2021). Salah satunya dengan memblokir kartu ATM nasabah dan mesin ATM. Dari data identifikasi, pelaku telah melakukan metode skimming ATM.

Hal ini dikatakan Sekretaris Perusahaan Bank Jateng Herry Nunggal Supriyadi dalam acara pertemuan dengan 10 orang perwakilan nasabah yang menjadi korban skimming ATM di aula Bank Jateng, Rabu petang (8/9/2021). Dipesankan, para nasabah untuk berhati-hati manakala mau mengambil uang di ATM Bank Jateng dan tetap waspada jika ada hal mencurigakan saat transaksi menggunakan ATM.
Ikut mendampingi Herry dalam acara ini, antara lain Agus Supriyatna (Kadiv Teknologi Sistem Informasi atau TSI Bank Jateng), Setya Pamungkas (Pemimpin Bank Jateng KC Klaten), Djaka Nur Said (Pemimpin Cabang Koordinator Surakarta), tim TSI Bank Jateng, tim Humas Bank Jateng, dan lainnya.
“Dari data identifikasi rekening nasabah Bank Jateng yang dibobol pelaku ada 53 orang dengan rincian total uang yang diambil pelaku kisaran Rp 1,6 milyar. Dan Bank Jateng berkomitmen mengganti uang nasabah yang hilang secara misterius tersebut mulai Rabu siang (8/9). Dana tabungan yang hilang ditransfer ke masing-masing nomor rekening nasabah,” ungkap Herry.
Pelaku kejahatan ini, jelasnya, telah mendesain mesin ATM yang ada di depan Samsat Klaten dengan modus kejahatan skimming kartu ATM. Dan mayoritas dana tabungan nasabah yang hilang itu dikabarkan setelah melakukan transaksi pengambilan uang di ATM depan Samsat Klaten.
Agus Supriyatna menambahkan, kejahatan skimming ini sering terjadi di sejumlah bank di tanah air dan untuk mengantisipasi kondisi kerawanan kejahatan skimming kartu ATM perlu kejelian nasabah. Tim TSI Bank Jateng berupaya meningkatkan standar program sistem keamanan kartu ATM para nasabah.
“Pelaku telah mengetahui data nasabah saat transaksi di ATM dengan metode skimming. Skimming itu metodenya mengcopy data kartu ATM nasabah. Data kartu nasabah yang masuk ke ATM dicopy pelaku dan saat transaksi memasukkan PIN-nya juga dicapture atau diambil. Sehingga bisa ditelaah dengan alat yang ditempelkan di ATM oleh pelaku. Tanda-tandanya alat skamming disamarkan di mesin ATM dan dipasang hanya untuk periode tertentu. Pagi dipasang, sore dicopot,” ujar Agus.
Hestin yang rumahnya Jetis dan Luthfi yang rumah Ketandan (Klaten Utara), keduanya merasa lemas saat mengetahui tabungannya juga ikut hilang. Saat ditemui redaksi di aula Bank Jateng Klaten, Hestin mengaku hilang Rp 90-an juta dan tabungan Luthfi hilang Rp 128 juta.
“Kami berdua tetap lemas, Pak. Alhamdulillah dana tabungan kami dikembalikan Bank Jateng. Terima kasih Bank Jateng, semoga kejadian ini tak terulang kembali,” ujar Hestin yang dinas di Puskesmas Klaten Tengah. (Kim)