Pameran Virtual Seni Rupa Internasional Peringatan 70th Guru Besar FSRD ISI Surakarta

Spread the love

Solo, Poskita.co

Pameran tingkat internasional ini kurang lebih diikuti oleh 50an peserta dari beberapa kota di Indonesia, seperti Solo, Bandung, Malang, Jakarta, Padang dan lain-lain. Selain itu juga diikuti oleh beberapa peserta dari luar negeri seperti dari Malaysia, Grenada, Korea, Maroko dan Bangladesh.

Pameran Virtual ini menerapkan teknologi multiplatform (3D animation, 360⁰ video, dan Virtual Reality) ini masih jarang digunakan di Indonesia dan juga sebagai hasil eksperimen antara dosen, mahasiswa, dan alumni FSRD ISI Surakarta, dan diharapkan menjadi model untuk penataan display dan sistem virtualisasi untuk galeri di Indonesia.

Pameran ini merupakan implementasi dari pemikiran Prof. Dharsono, M.Sn, dimana dia konsep Estetika Sanggit yang dibagi menjadi tiga, yaitu: revitalisasi, reinterpretasi dan abstraksi/ekspresi simbolik. Sistem keikutsertaan pameran secara terbuka dan tertutup. Artinya, ada jalur undangan peserta yang sudah ditentukan oleh kurator dan ada jalur terbuka, siapa saja boleh mengirimkan aplikasi keiikutsertaan pameran yang dikurasi oleh dewan kurator pameran ini, yaitu : Sigit Purnomo Adi, M. Sn dan Satriana Didiek Isnanta, M. Sn.

Pameran yang mengusung Estetika Sanggit ini merupakan konsep seni yang ditawarkan Prof. Dharsono, M.Sn kepada dunia seni rupa Indonesia terkait dengan konsepsi seni lukis Indonesia yang punya akar Indonesia.

Lebih dari 15 tahun Prof. Dharsono, M.Sn mulai menggagas konsep tersebut, dari tahun 1999 awal sampai 2015.

Pameran Virtual Seni Rupa Internasional dalam rangka Ambal Warso 70th Prof. Dharsono, M.Sn yang juga Guru Besar FSRD ISI Surakarta ini diselenggarakan dari 1 Agustus – 1 Desember 2021 ini, mengusung tema “ESTETIKA SANGGIT : Perjumpaan Tradisi dan Modern dalam Paradigma Kekaryaan Seni” yang dapat dilihat di link YouTube https://www.youtube.com/watch?v=YtN_MK60wl8

Sedangkan menurut kurator, Sigit Purnomo Adi dalam pameran kali ini, meskipun awalnya berpijak dari “Estetika Sangggit”, Prof. Dharsono, M.Sn yang menggagas konsepsi seni lukis Indonesia yang punya akar Indonesia, kemudian dikembangkan oleh dewan kurator tidak hanya melihat pada karya seni lukis saja, tetapi juga pada jenis karya seni rupa lainnya, seperti : seni lukis, seni grafis, seni drawing, foto, animasi, maupun patung.

Hal tersebut berdasarkan pada inti dari konsep “Estetika Sanggit” yang lebih menawarkan kepada karya seni yang berakar pada budaya lokal masing masing sebagai penguatan identitas kultural dalam arus global. Maka, pameran yang pada awalnya hanya dalam jangkauan nasional bisa berkembang menjadi pameran internasional seperti sekarang. Semua karya-karya peserta dari luar negeri semuanya menunjukkan lokalitas negaranya masing masing.

Cosmas