Pengawas SD di eks Kawedanan Pedan Idealnya 18 Orang, Akhir Tahun Tinggal 10 Orang

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Perkembangan jumlah pengawas SD di eks Kawedanan Pedan, Klaten, semakin berkurang jumlahnya karena memasuki purnatugas. Pada akhir tahun 2021 ini hanya tinggal 10 pengawas SD yang mengabdi, padahal seharusnya atau idealnya dibutuhkan 18 orang pengawas.

Hal ini dikatakan Drs. Edi Pranowo, pengawas SD Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Bayat saat ditemui akhir pekan lalu. Edi memandang perlunya penambahkan jumlah pengawas yang saat ini sedang proses Diklat rekruitmen calon pengawas SD yang dilakukan Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten.

“Idealnya memang untuk jumlah pengawas SD se eks Kawedanan Pedan ada 18 orang. Pada awal tahun 2021 jumlah pengawas SD masih 13 orang dan di akhir tahun 2021 ini hanya tinggal 10 orang. Bulan Agustus 2021ini, Widodo selaku Ketua KKPS Pedan juga pensiun,” ungkap Edi Pranowo yang gemar olahraga gowes-gowes.

Sementara itu, Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Bayat Slamet, SPd saat dikontak wartawan, juga mengaku prihatin dengan kekurangan jumlah pengawas SD di eks Kawedanan Pedan. Kalau untuk wilayah Bayat, 2 orang pengawas SD sudah dirasa cukup.

Slamet juga mengharapkan, para Kepala SD yang ikut diklat rekruitmen calon pengawas SD bisa memaksimalkan diri. Dan pada saatnya bisa mengabdikan diri sebagai pengawas SD secara profesional dan dedikasi tinggi demi kemajuan pendidikan.

KKPS (Kelompok Kerja Pengawas Sekolah) eks Kawedanan Pedan salam kompak di awal tahun 2021.

“Beberapa waktu lalu ada diklat calon pengawas SD di salah satu hotel di Solo dan dilanjutkan dengan proses pembinaan atai pembekalan di SMPN 3 Klaten. Semoga semuanya lancar,” ujar Slamet.

Kepala SDN 1 Kebon Muhbisim, SPd, kata Slamet, juga ikut masuk dalam rekruitmen calon pengawas SD yang digelar Bidang Pembinaan Ketenagaan Disdik Klaten. Dalam pendidikan itu tetap ada regenerasi atau estafet kepemimpinan juga.

Terkait agenda PPDB tahun ajaran 2021-2022, Slamet berharap semua SD maupun MI yang ada di Bayat, bisa melaksanakan dengan baik. Karena masih pandemi, diharapkan protokol kesehatan (prokes) tetap diterapkan.

“Karena skala Klaten juga sangat tinggi jumlah warga yang terkonfirmasi Covid-19, maka para guru kita arahkan tetap waspada dan prokes diperketat. Usahakan setiap seminggu dua kali ada penyemprotan disinfektan di sekolah sesuai pesan Bupati Klaten Hj. Sri Mulyani,” pesannya. (Kim)

Caption Foto HL:
Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Bayat Slamet sedang sharing ide dengan Edi Pranowo (pengawas SD, baju merah).