Batik Ecoprint Kamala Art Terobos Pasar Online

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Puasa ramadhan 1442 H tak menyurutkan semangat Erna Kuswandari, SE (42 th), menekuni pembuatan batik Ecoprint. Prosesnya sangat mudah dibuat dengan memanfaatkan daun-daunan di sekitar rumah.

Produk Ecoprint bikinan Mbak Erna, demikian disapa, berupa kain, kemeja, kaos, sepatu, tas, kebaya dan lainnya. Di era media social, Erna memanfaatkan penjualan lewat bisnis online dan hasilnya lumayan.

Ditemui wartawan di rumahnya, Dukuh Keden, RT 28/RW 12, Desa Keden, Kecamatan Pedan, Klaten, Selasa siang (13/4/2021), tampak sejumlah produk Ecoprint bikinannya ditata rapi dalam galery Kamala Art. Beberapa batik proses pengeringan masih dijemur di teras rumahnya yang minimalis.

Bagi masyarakat yang mau singgah atau mampir, Erna menyarankan mobil bisa diparkir di halaman Balai Desa Keden, Kecamatan Pedan. Tapi kalau naik sepeda motor bisa langsung masuk ke arah selatan gang pavin depan SDN 2 Keden (samping Balai Desa Keden) sekitar 50 meter.

“Awalnya saya suka berkebun dan lama-lama tercenung untuk memanfaatkan daun-daun yang ada di kebun. Setelah melihat video di youtube tentang produk Ecoprint, akhirnya saya mencoba membuat batik Ecoprint jadi kerudung atau selendang atau pasmina,” ungkap Erna.

Suaminya Bowo Marsono SKep.Ners serta dua putranya Azriel dan Abyan, turut membantu dalam proses pembuatan batik Ecoprint. Proses bikin batik Ecoprint cukup mudah dan semua daun untuk proses pembuatan tipe batik sangat mudah didapat di sekitar rumah.

Erna Kuswandari saat ketemu Bupati Klaten Hj. Sri Mulyani sekitar tahun 2019 dalam ajang pameran batik.

Kedua anaknya saja pintar bikin batik Ecoprint. Maka ketika Erna menjadi mentor atau pembimbing dalam pelatihan batik Ecoprint yang diikuti Ibu-ibu PKK atau kader desa, semua jadi termotivasi. Seperti dilalukan dalam pelatihan batik Ecoprint bersama kader perempuan desa binaan UPK Lurik Pedan beberapa waktu lalu.

Untuk harga memang sedikit agak mahal, tapi saat kain dikemas menjadi baju kebaya, kaos atau kostum lainnya, dipastikan tidak mengecewakan. Dan kesannya si pemakai batik Ecoprint itu menyatu dengan lingkungan dan sedap dipandang mata.

“Harga syal atau pasmina ada yang Rp 50-200-an, kalau kain untuk dibikin kebaya atau kostum pesta atau traveling, antara Rp 250-300-an ribu. Kalau menghendaki dibuatkan baju dengan motif desain dari saya, juga akan lebih bagus dengan hasil memuaskan,” jelas Erna yang alumni Fakultas Ekonomi Universitas Widya Dharma (Unwidha) Klaten.

Menanggapi kreativitas produk Ecoprint karya Erna Kuswandari ini, Ketua TP PKK Kabupaten Klaten Ny. Endang Yoga Hardaya pun ikut salut dan berharap kemampuan Erna dengan Kamala Art Galerinya, bisa ditularkan. Pasca lebaran 1442 H, diharapkan Erna nantinya bisa menjadi mentor pelatihan batik Ecoprint bagi kader PKK se Klaten.

“Kemampuan Mbak Erna ini saya harapkan bisa ditularkan ilmunya. Nanti pasca lebaran, kita coba untuk mengagendakan pelatihan batik Ecoprint ini bagi kader PKK,” jelas Endang. (Hakim)

Caption Foto HL:
Mbak Erna Kuswandari di sela kesibukan kerja di perbankan, layani pembelian batik Ecoprint di rumahnya.