Makin Banyak Perempuan Jadi Pencukur Bulu Domba di Industri Wol Australia

Spread the love
Domba-domba sedang dicukur bulunya di sebuah pertanian di Uralla, New South Wales, Australia, 19 Februari 2020. (Foto: Reuters)
 Memangkas bulu domba biasanya merupakan pekerjaan laki-laki. Namun, sekarang banyak perempuan ikut menekuni pekerjaan ini.

“Jelas ini pekerjaan yang didominasi laki-laki. Namun, sekarang dilakukan dengan sangat baik sekali oleh perempuan. Jadi kini menjadi industri perempuan,” kata Hope Young, pelatih pemangkasan bulu domba di Universitas Queensland

Setelah bertahun-tahun merosot akibat kekeringan parah, industri domba dan wol perlahan-lahan mulai bangkit kembali di bagian barat Queensland. Oleh karena itu kini ada kebutuhan untuk memiliki tukang pangkas bulu domba yang piawai. Dan mengingat pemangkas yang ada mulai berumur, dibutuhkan tenaga-tenaga baru.

“Dulu kami memiliki banyak peserta, tetapi sekarang semakin sulit mencari orang yang ingin menekuni industri ini,” kata Geoff Cullen, seorang pelatih tukang pangkas bulu domba lain di Universitas Queensland.

Layanan Taksi Perempuan Atasi Tren Penurunan Lapangan Kerja Akibat Pandemi

Namun saat ini semakin banyak perempuan yang tertarik menjawab tantangan kebutuhan tukang pangkas ini. Salah seorang diantaranya adalah Diana Goode.

“Saya kira tantangan besarnya adalah mentalitas. Ini seperti dulu, ketika perempuan merasa – ‘oh saya tidak pernah melakukan hal itu’. Namun, ketika mereka melihat satu dua kali, tiba-tiba hal itu memberi inspirasi dan membuat kita mengatakan – ‘masa sih saya tidak dapat melakukannya?'” ujar Diana

“Kemana pun saya pergi, saya melihat semakin banyak perempuan di industri ini. Tampaknya hal ini tidak berbeda,” ujar Hope Young.

Seorang perempuan berpartisipasi dalam Kejuaraan Dunia Cukur Bulu Domba di Le Dorat, Perancis, 4 Juli 2019. (Foto: Reuters)

 

Seorang perempuan berpartisipasi dalam Kejuaraan Dunia Cukur Bulu Domba di Le Dorat, Perancis, 4 Juli 2019. (Foto: Reuters)

Dalam beberapa tahun ini, tidak ada kursus memangkas domba yang terakreditasi di Western Queensland. Padahal ada kebutuhan pemangkas domba meningkat pesat. Itulah sebabnya kursus seperti yang dilakukan Hope Young dan Geoff Cullen sangat diminati, dan separuh pesertanya adalah perempuan.

“Saya kira ini benar-benar mengindikasikan perubahan dalam industri ini. Jadi kami menerima banyak pertanyaan dari banyak perempuan dan pasangan muda,” kata Liza Cameron, Pemimpin Dewan Pengembangan dan Perencanaan Daerah Pedalaman.

Sementara bagi peternak domba Vivienne Elliott, kursus ini membuka kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang industri yang disukainya.

“Karena kami punya banyak sekali domba di rumah, saya merasa suatu hari nanti saya akan memiliki lebih banyak domba di banding milik ayah saya.. Hahaha.. Jadi saya setia pada industri peternakan domba dan wol karena saya dibesarkan di dunia ini. Ini menjadi bagian dari hidup saya,” ujar Vivienne Elliott.

Meskipun kini Vivienne sudah menguasai teknik memangkas domba yang baik, menurutnya hal ini lebih sulit dibanding kelihatannya.

“Begitu kita bisa memangkas bagian-bagian kulit domba yang berkerut-kerut, maka semuanya akan lebih mudah. Terutama di bagian bagian yang dapat dipangkas sekali jalan. Kita jadi tertantang untuk terus melakukannya, lagi dan lagi. Ini menjadi sangat mudah,” paparnya.

Diana Goode sangat senang karena semakin banyak perempuan yang tertarik penjadi pemangkas domba profesional.

“Sangat menyenangkan melihat situasi di mana remaja-remaja putri mulai belajar memangkas bulu domba. Bagaimana pada awal minggu mereka mengatakan ‘aduh, saya khawatir tentang pekerjaan ini’. Namun kemudian mereka melihat seekor domba betina berukuran besar dan justru mengatakan ‘ah, apa yang harus saya khawatirkan?’” [em/jm]/Cos/*

sumber: voaindonesia.com