Musim Liburan, Berburu Durian di Karangnongko
KLATEN, POSKITA.CO – Setiap bulan Desember seperti sekarang ini pohon durian yang tersebar di wilayah Kecamatan Karangnongko Klaten sudah mulai panen. Jika saja Bapak Ibu pembaca tulisan ini penikmat durian, maka datanglah di Rumah Duren milik Bu Sunarni ( 54 ) di Dukuh Bagor, RT 21/RW 11, Desa Kanoman hanya berjarak 1 km ke utara dari kantor Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten.
Saat ini kebetulan lagi mulai musim panen durian dan harganya relatif terjangkau serta banyak pilihan rasa dan tekstur jenis durennya. Hampir setiap hari di Rumah Duren ini tidak sepi dari orang yang ingin berburu durian. Dari berbagai tempat mereka datang, bahkan dari luar kota yang ingin mendapatkan varian baru duren lokal di Karangnongko Klaten ini. Tumpukan duren yang baru saja diambil dari ladang kebun setiap pukul 09.00 pagi sudah siap di teras rumah Bu Sunarni pemilik Rumah Duren.
Menurut Sutarjo (56) suami dari Sunarni ( 54 ) awalnya ia hanya jualan duren keliling dan di jalan Pemuda Klaten. Kadangkala ia jualan di dekat Alun-alun Klaten, dan kadangkala jualan di dekat Lapas Klaten.
Usahanya itu kadang bagus, kadang hanya laku sebagian. Bahkan pernah tidak laku sama sekali dan susah jualannya.
“Ya namanya orang usaha, kadang berhasil kadang tidak berhasil, itu sudah biasa,” kenangnya.
Atas dasar pengalamannya itu dan melihat banyaknya animo masyarakat yang menghendaki ingin langsung membeli durian di kebun atau di kampung, maka Dutarjo dan Sunarni kemuduan berinisiatif bertekad jualan buah duren di kediamannya dan alhasil, banyak warga luar kampung, bahkan dari luar kota saat ini telah menjadi pelanggan setianya.
“Kalau musim durian tiba pelanggannya banyak yang singgah, dan berdatangan ke rumah. Oleh karenanya sejak kamimemasang benner Rumah Duren di rumah ini setiap hari libur banyak berdatangan tamu baik dari wilayah Klaten sendiri maupun dari luar kota. Pada umumnya mereka penggemar dan penikmat duren yang berpengalaman,” kata Sutarjo yang didampingi suaminya.
Sementara itu Sunarni sendiri kepada media mengaku diuntungkan dengan Rumah Durennya yang saat ini sudah dikenal masyarakat karena ia bisa jualan durian tanpa harus pergi keluar rumsh. Selain buah duren di rumah Sunarni juga sering menyediakan buah-buahan lainnya, seperti buah alpokat, pepaya, manggis, salak dan buah lainnya hasil panen dari masyarakat sekitarnya yang ia tampung.
Saat ditemui di rumahnya, tampak ratusan buah duren mulai dipajangkan di teras rumahnya yang siap dipesan atau ditawarkan kepada pelanggannya. Pengunjung bisa menikmati langsung di tempatnya. Kalau misalnya tidak manis langsung bisa ditukar. Banyak pilihan rasa dan tektur buah duren disini. Harga relatif sangat terjangkau.
Menurut Sunarni jenis duren paling banyak saat ini duren lokal. Tetapi dari soal rasa tidak kalah dengan duren montong, apalagi soal harga jelas lebih terjangkau oleh masyarakat. Duren yang dijual memang standar, ada yang Rp 25 ribu, Rp 50 ribu dan kadang ada yang sampai Rp 80 ribu atau bahkan ada yang sampai Rp 100 ribu untuk jenis duren tertentu.
Dengan ramah dan tanpa ragu-ragu, Sunarni biasa menyapa setiap tamu yang singgah di Rumah Durennya menandakan tamunya itu sudah pernah dan sering datang sebelumnya dengan ditemani anaknya Dwiyanto dan Triyanto serta suaminya Sutarjo.
Salah seorang warga Klaten Hj.Istikomah, yang singgah mengaku tahu tentang Rumah Duren ini dari wartawan dan media. Dirinya datang dan ingin membuktikan rasa khas duren Bu Sunarni yang ada di Desa Kanoman 1 km dari kantor Kecamatan Karangnongko Klaten ini. “Ini kita datang bersama cucu dan sejumlah teman dari Klaten yang sebelumnya sudah sering datang di Rumah Duren ini,” ujarnya.
Istikomah, tampak senang melahap buah duren dengan santai di alas tikar. Selama ini, warga Tegalmulyo Kelurahan Gergunung Klaten Utara, Klaten ini mengaku sudah sering datang ke Rumah Duren di Kanoman Karangnongko ini sekalipun ia tahu pusat penjualan duren di Klaten ini berada di jalan Mayor Kusmanto, Semangkak, Klaten.
“Di kampung Kanoman ini ada Rumah Duren milik Bu Sunarni yang memang suasana kampungnya juga membuat penikmat duren menjadi senang dan mau singgah di sini,” ujarnya.
Rasa duren menurut Istikomah ini memang sangat beragam. Ada yg manis, ada yang manis sekali, ada yang manis sedikit pait, ada yang tekturnya kuning kemerahan tetapi sedikit manisnya. ( Moch.Isnaeni )