Baru Ngetren, Sapi Tunggangan Jenis PO dan Jowo Hadir di Lapangan Mayungan Klaten

Spread the love

 

KLATEN, POSKITA.co – Selagi membawa manfaat bagi orang lain, tak menyurutkan niat Agung Raharjo (43 th), warga Dukuh Gelang RT 4/RW 2, Desa Mayungan, Kecamatan Ngawen, Klaten, membawa ketiga sapinya menjadi tunggangan warga di lapangan Mayungan.

Tampak Agung bersama dua karyawannya, Surip Gareng (20 th) dan Jopan (25 th), sambil naik sapi miliknya jenis Peranakan Ongole (PO) dan jenis Jowo, sedang makan rumput lapangan Mayungan. Mereka dengan sabar menanti warga yang ingin naik sapi tunggangan ini, Sabtu sore (19/12/2020).

“Kami sudah dua bulan ini, bulan Nopember sampai saat ini, membuka jasa tunggangan sapi. Kami sediakan 2 ekor sapi tunggangan jenis Jowo dan 1 ekor sapi jenis PO. Untuk naik sapi ini ongkosnya Rp 10 rupiah. Kalau ramai biasanya Sabtu dan Minggu saat hari cerah atau tidak hujan,” ujar Agung kepada wartawan, Sabtu petang (19/12).

Ternyata selain melayani masyarakat dengan menyediakan sapi tunggangan keliling lapangan Mayungan yang ada di timur SMPN 1 Ngawen, Agung ini juga beternak sapi di rumahnya. Ada 3 kandang sapi miliknya yang dikelola di Dukuh Gelang yang saat ini ada 6 ekor sapi.

Untuk harga sapi di pasaran, sapi jenis PO miliknya yang jadi tunggangan ini ditawar Rp 19 juta, tapi tidak dilepas. Untuk bibit jenis sapi jowo harganya di kisaran Rp 17,5 juta di pasaran. Kata Agung, terkait sapi tunggangan yang mantap dan disenangi warga tiada lain jenis sapi PO.

Lebih jauh diungkapkan pula, di Klaten ini ada sekitar 70 klub pecinta tunggangan sapi yang tersebar di 26 Kecamatan se Klaten. Dan kebanyakan mereka juga sekaligus peternak sapi dan mempunyai gerobak sapi. Kalau saat tertentu ada festival gerobak sapi yang diadakan di Prambanan, Manisrenggo, atau lokasi lainnya.

Tiga sapi tunggangan milik Agung sedang makan rumput di lapangan Mayungan, Ngawen, Sabtu sore (19/12).

“Sapi tunggangan kami tetap sehat dan mantap kalau ditunggangi. Kalau jenis sapi metal, biasanya tidak kuat nafasnya dan mudah drop di tengah jalan. Maka kami lebih suka memilih sapi jenis PO dan jowo untuk jadi tunggangan,” jelas Agung.

Ahmad Syauqon Zada Hakim (14 th), siswa kelas 9C SMPN 1 Mayungan, mengaku sangat senang bisa melihat tontontan gratis sapi tunggangan. Keberadaan sapi tunggangan ini, akan membuat hiburan warga dan suasana lapangan Mayungan semakin hidup.

“Aku sukanya menonton saja, sangat jarang ada tontonan sapi tunggangan. Kalau kuda tunggangan sudah biasa, banyak warga yang berhenti di pinggir lapangan untuk menonton sapi tunggangan ini. Ongkos naik sapi tunggangan ini juga terjangkau,” ujar Ahmad Syauqon. (Hakim)

Caption Foto Atas:
Agung (kaos hijau) bersama 2 karyawannya sedang menanti warga naik sapi tunggangannya di lapangan Mayungan, Sabtu sore (19/12).