Jo dan Sani, Duo Cowok Ganteng Jualan Bubur Ayam di Semangkak Klaten

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Berawal dari suka kulineran, duo cowok ganteng, Bagus Herdhanny alias Jo (23 th) dan Bagus Harrisyanitra (18 th) atau biasa dipanggil Sani, memberanikan diri menerima tantangan ibunya Haryati (48 th) untuk menggeluti wirausaha dengan jualan bubur ayam di Jalan Mayor Kusmanto 21A, Semangkak, Klaten Tengah, sekitar minggu keempat Oktober 2020 lalu.

Setelah menikmati bubur ayam di salah satu kuliner di Klaten, Jo dan Sani yang suka makan bubur bersama ibunya mengevaluasi, selama ini belum pernah ada bubur ayam yang dikemas dengan cara khas berbeda. Akhirnya terwujudlah sebuah gerobak lipat modern portable yang dikemas dari daerah Kecamatan Karanganom, Klaten di depan Istana Mebel Semangkak.

“Awalnya memang aku suka kulineran dan setelah makan bubur di sebuah warung bubur, kita evaluasi rasa dan penyajiannya, kita akhirnya menerima tantangan Mama untuk berjualan bubur ayam dengan rasa spesial. Ada tambahan ampela terik, telur puyuh terik dan menu lainnya,” ujar Jo yang saat ini menempuh semester 2 Program Pasca Sarjana di Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan (STTL) Yogyakarta kepada wartawan Jumat malam (30/10/2020).

Nama warung buburnya Joni juga merupakan kolaborasi keduanya, yaitu Jo dan Sani. Selain itu, kedua cowok ganteng ini sama-sama mengaku menekuni wirausaha jualan bubur ayam karana sekolah atau kuliah dalam pembelajarannya menggunakan daring. Sehingga keduanya banyak waktu luang dan akhirnya mengisi kepenatan, mereka mendirikan lapak bubur ayam spesial terik ini.

Alasan memilih jualan bubur ayam di Jalan Mayor Kusmanto, menurut Jo karena rumah mereka dekat dengan lokasi, tepatnya di Perum Si Pacar Semangkak. Ibunya dibantu 2 warga sekitar Perum Si Pacar Semangkak turut membantu menyiapkan bubur ayam dan ubo rampenya menu pendukung.

Sementara Sani yang saat ini kelas 12 jurusan multimedia SMKN 1 Klaten mengaku sangat menikmati jualan bubur ayam Joni ini. Kepala SMKN 1 Klaten Narimo SPd MM juga sudah mengetahui kalau dirinya dalam mengisi waktu luang belajar daring digunakan untuk berjualan.

Pelanggan lainnya juga tampak singgah di tempat kuliner bubur ayam Joni ini.

“Haha, terjun di dunia wirausaha seperti ini memang butuh kesabaran, ketelatenan dan kadang sehari lumayan lah. Ada 15-20 orang yang mau singgah ke lapak kami. Padahal saya jurusannya multimedia ya, kok malah jualan bubur ayam. Nggak apa-apalah, yang penting halal dan berkah,” ujar Sani.

Ayah Jo dan Sani, Agus Prasetiawan (51 th), juga sangat mendukung komitmen kedua anaknya yang ganteng ini terjun di dunia wirausaha. Meskipun jarang bertemu, istrinya Haryati sangat intens dalam membimbing dan mengarahkan kedua putranya percaya diri jualan bubur ayam.

Melihat perkembangan pandemi Covid-19 yang seakan belum jelas kapan berakhir dan sisi lainnya pembelajaran sekolah maupun perkuliahan juga masih lewat daring, maka Agus menyetujui saja kedua anaknya ini melatih kemandirian berwirausaha. Padahal, jelas Agus, keduanya anaknya ini sama-sama mahir dalam talenta membuat video.

“Keduanya memang senang dalam multimedia, entah kenapa, mereka justru lebih suka berjualan bubur ayam Joni ini. Baik Jo maupun Sani, sama-sama mahir dalam editing video. Si Sani sendiri masih sekolah di SMKN 1 Klaten dengan jurusan multimedia. Ya, nggak apa-apalah, biar menjadi pengalaman berharga buat mereka berdua mau menggeluti wirausaha,” ungkap Agus yang bekerja di sebuah Perusahaan Migas ternama di Riau.

Dari pantauan wartawan Jumat malam (30/10), sejumlah teman sekolah Sani maupun kuliah Jo sedang asyik menikmati bubur ayam Joni yang buka jam 16.30-22.00 WIB. Kata Agus, kalau sebelum jam 22.00 WIB sudah habis buburnya, biasanya langsung close dan pulanglah kedua putranya ini. Harapannya, keberadaan kuliner ini bisa menambah selera makan wong Klaten di malam hari dan memperkaya khasanah kuliner di Klaten Bersinar. (Hakim)

Caption Foto:
Jo dan Sani sedang melayani pelanggan dengan sepenuh hati dan cinta, Jumat malam (30/10/2020).