Ratusan Guru Ikuti Diklat Pembuatan Buku Ajar dan Artikel  Populer

Spread the love

Karanganyar, Poskita.co – Masa pandemi covid-19 tak menyurutkan ratusan kalangan pendidik dari berbagai penjuru Indonesia untuk mengikuti diklat pembuatan buku ajar dan menulis artikel populer. Pelatihan dilaksanakan secara daring, sejak Sabtu-Minggu (24-25/10).

Ismanto

Pelatihan ini digelar oleh Sang Inovator pimpinan Taupik Mulyadi MPd, dengan menghadirkan nara sumber Drs Ismawanto, peraih emas OGN. Untuk artikel populer menghadirkan pemimpin redaksi POSKITA.CO Cosmas, dengan moderator  Hidayati MPd. Kepala cabang dinas pendidikan  wilayah VI Provinsi Jawa Tengah Suratno SPd MPd mencuport kegiatan pelatihan daring ini.

 

 

Suratno  berharap dengan adanya pelatihan ini guru-guru semakin kreatif dan menghasilkan karya baik buku maupun artikel di media massa. Ia mendukung pelatihan daring sebab masih masa covid-19.

Suratno

Di hari pertama, Ismawanto menjelaskan tentang penyusunan modul/diktat/LKPD, penulisan buku pelajaran, penilaian hingga sertifikasi profesi penulis. Taupik lebih memfokuskan pada penerbitan buku berISBN. Sementara Cosmas Gunharjo membahas tentang trik menulis artikel ilmiah populer di media massa cetak maupun online.

Cosmas  lebih banyak berbicara tentang kiat agar lolos menulis artikel di media massa, hingga bisa terbit di majalah yang telah ber-ISSN. Cosmas juga meminta pendidik agar lebih fokus untuk berkarya di masa pandemi ini.

“Guru harus kreatif memanfaatkan gadgednya, laptopnya untuk berkarya,” ujar Cosmas yang juga editor di jurnal ilmiah dan penerbit buku.

cosmas

Sriyadi, salah satu peserta dari Kecamatan Bulu, Sukoharjo, yang aktif mengikuti pelatihan daring, menuturkan pengalamannya. Menurut Sriyadi, apa yang telah didapat di pelatihan sudah menghasilkan karya baik itu tulisannya dimuat di majalah Edupos, Majalah GENTA, hingga media massa online POSKITA.CO, dan kesemuanya bisa digunakan untuk mengurus Penilaian Angka Kredit (PAK) tahun ini.

“Saya bisa menulis artikel, membuat video pembelajaran, ya berkat ikut pelatihan,” kata Sriyadi.

Hidayati, selaku moderator, merasa terharu, banyak karya guru yang sudah berhasil dinilaikan. Baik tiu berupa majalah, menerbitkan buku, maupun karya lainnya,.

“Saya terharu dan bangga, ini bukan settingan, tapi fakta, dan sudah dibuktikan pendidik dari berbagai penjuru Indonesia,” ucap Hidayati yang juga sudah menerbitkan buku ini.

Taupik berharap, dengan adanya pelatihan semacam ini dapat menambah wawasan pendidik dan menghasilkan karya nyata berupa buku ajar, serta berhasil membuat artikel populer di media massa.

“Semangat guru luar biasa. Kita bisa berbagi ilmu, dan pendidik mendapat manfaat untuk PAK maupun kemajuan pendidikan di masa pandemi ini,” ujar Taupik Mulyadi.

Taupik Mulyadi menuturkan, dirinya sudah sering mengadakan pelatihan-pelatihan daring sejak masa pandemi. Sebelumnya Covid 19 juga aktif mengadakan pelatihan yang sama dengan peserta dari berbagai daerah di Jawa Tengah.

Aryadi/Cos