Cuma Drama Politik?

Spread the love

#Perebutan Ketua Golkar Karanganyar

KARANGANYAR, POSKITA.co – Pertarungan Ilyas Akbar Almadani dan Anung Marwoko dalam memperebutkan Ketua DPD II Golkar Karanganyar ditengarai hanya drama saja. Pasalnya, dengan menggandengkan kedua sosok tersebut sebagai ketua dan sekretaris suara partai berlambang pohon beringin di bumi Intanpari ini tidak goyah. Mengingat keduanya merupakan putra mahkota dan putra idiologis dari petinggi Golkar Karanganyar saat ini. Hanya saja, untuk menentukan siapa yang di atas dan di bawah itulah yang membuat terjadi tarik ulur, sehingga Musda Golkar DPD II Karanganyar masih gelap, Rabu (16/9). Padahal untuk Musda Golkar Soloraya, seluruhnya telah kelar. Meski pelantikan dikabarkan akan dilakukan usai Pilkada, namun DPD II Golkar Wonogiri telah memilih kembali Bondan memegang tampuk pimpinan secara aklamasi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, tudingan adanya drama politik di tubuh Golkar Karanganyar itu bisa saja terpatahkan, mengingat dukungan dari 17 PK sendiri terpecah. Bahkan petinggi Golkar Karanganyar harus terjun untuk merangkul sejumlah tokoh partai pohon beringin yang sempat menjadi rivalnya untuk mengamankan dukungan suara terhadap sang putra mahkota.

“Kami sendiri menyakini itu sebenarnya hanya setingan dalam perebutan di tapuk pimpinan Golkar Karanganyar. Mengingat kedua kandidat merupakan putra mahkota dan putra idiologis sang raja. Kalo boleh berasumsi itu, pertarungan itu hanya sebatas untuk mengetahui siapa lawan sebenarnya dalam tubuh Golkar Karanganyar,” tutur tokoh Golkar Sragen meminta merahasiakan namanya.

Di sisi lain, perebutan ketua Golkar Karanganyar memang nyata. Lantaran Anung sendiri memiliki kekuatan peraih suara terbanyak dalam legislatif 2019 kemarin, merupakan modal besar. Sehingga potensi itu menjadi penilaian sendiri bagi partai untuk mengangkat tokoh muda Golkar ini.

“Terbukti dengan adanya pertarungan nyata ini, ada upaya merangkul kembali kader-kader Golkar lama yang sebelumnya dianggap rival politik sang raja diinternal partainya,” ucap tokoh Golkar Karanganyar yang mewanti-wanti untuk rahasiakan namanya.

Sementara Sekjen DPD I Golkar Jateng Yuliyatmono menjelaskan, untuk Musda Golkar khususnya Kabupaten Karanganyar, mekanismenya sama dengan Musda-musda yang sudah berlangsung selama ini.

“Hanya saja, semuanya tergantung daerahnya masing-masing yang punya suara. Karena dalam Musda DPD II, yang memiliki suara merupakan tingkat kecamatan, dan begitu seterusnya,” jelas Yuliyatmono Bupati Karanganyar ini melalui pesan singkatnya.

Siapa calon yang diusulkan dalam Musda DPD II Golkar Karanganyar, Yuliatmono, mengaku belum tahu siapa saja. Sedangkan Wakil Sekretaris DPP Golkar Endang Maria Astutik saat ditanya soal Musda DPD II Golkar Wonogiri dan Karanganyar yang dinilai molor dari jadwal yang telah ditentukan paling lambat 31 Agustus 2021 juga mengaku tidak mengetahui.

“Kami dari dari pusat tidak mengetahui, karena dalam Musda tersebut merupakan ranah DPD I Propinsi,” jelas Endang Maria yang juga anggota Fraksi DPR RI Golkar dalam pesan singkatnya. (Cartens)