Manajemen Ekonomi dengan Metode “Think Pair and Share”

Spread the love

oleh: Siti Fatimah  SPd  ME

Guru Ekonomi SMA  Negeri 1 Banyumas, Kabupaten Banyumas

 

Mutu pendidikan nasional salah satunya dapat dilihat dari hasil belajar yang menunjukkan taraf kemampuan siswa SMA Negeri 1 Banyumas dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Menurut Syah (2010:63) belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika siswa berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.

Upaya meningkatkan mutu pembelajaran cukup baik dengan banyaknya jenis model-model pembelajaran yang ada saat ini. Namun, proses pelaksanaannya yang belum baik diterapkan oleh guru sehingga pelajaran ekonomi masih dirasakan sulit oleh sebagian besar siswa di kelas XI  IPS SMA Negeri  1 Banyumas. Pelajaran ekonomi sering dianggap sebagai mata pelajaran yang kurang menarik. Selain itu, pelajaran ekonomi dianggap sukar oleh siswa. Metode pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah saja, bahkan terkadang ada siswa yang sering tidak berangkat karena tidak suka pada mata pelajaran tertentu.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2013:5) peran siswa adalah bertindak belajar, yaitu mengalami proses belajar, mencapai hasil belajar, dan menggunakan hasil belajar yang digolongkan sebagai dampak pengiring. Siswa mampu mengerjakan sesuatu sebagai hasil belajar, tentulah akibat usaha dan kemampuannya. Sejalan dengan Hamalik (2009:155),  menyatakan  hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

Salah satu cara yang dapat dipakai, agar mendapatkan hasil optimal seperti yang diinginkan adalah memberi tekanan dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan memilih salah satu model pembelajaran yang tepat. Karena pemilihan model pembelajaran yang tepat pada hakikatnya merupakan salah satu upaya dalam mengoptimalkan hasil belajar peserta didik. Dengan Penerapan Model Kooperatif Tipe Think Pair and Share (TPS) pada pelajaran manajemen ekonomi.

Model pembelajaran ini tergolong kooperatif dengan sintaks: Guru menyajikan materi klasikal, berikan persoalan kepada siswa dan siswa bekerja kelompok dengan cara berpasangan sebangku-sebangku (think–pairs), presentasi kelompok (share), kuis individual, buat skor perkembangan tiap siswa, umumkan hasil kuis dan berikan reward.

Dengan mengadopsi model pembelajaran Think Pair and Share (TPS) dalam mata pelajaran ekonomi, maka dapat ditempuh tahap pembelajaran sebagai berikut: Pertama, guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai. Kedua, siswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru. Ketiga, siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing–masing. Keempat, guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya. Kelima, berawal dari kegiatan tersebut, guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa. Keenam, guru memberikan kesimpulan. Ketujuh, penutup.

Model TPS juga merupakan bentuk refleksi dari struktural kelas yang kurang optimal. Oleh karena itu, struktur kelas yang seperti itu dengan menerapkan model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS). Kegiatan model pembelajaran Think-Pair-Share dapat mengembangkan pemikiran peserta didik secara individu karena adanya waktu berpikir, sehingga kualitas jawaban juga dapat meningkat. Selain itu, dalam kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan karena banyak peserta didik yang terlihat antusias saat proses belajar mengajar berlangsung.

Dengan adanya pembelajaran menggunakan media Think Pair and Share (TPS)  diharapkan siswa aktif, sehingga pemahaman siswa meningkat. Kegiatan TPS mendorong siswa lebih giat dan tekun lagi serta lebih mudah untuk  memahami materi, menjadikan siswa  aktif dalam belajar, melatih berpikir logis dan sistematis. Belajar metode TPS juga dapat mengembangkan motivasi untuk belajar lebih baik. TPS juga  tidak menyebabkan kebosanan dalam mempelajari mata pelajaran,  sehingga mendapatkan hasil belajar yang meningkat, khususnya pembelajaran Ekonomi.

 

Editor: Cosmas