Tips Pembelajaran  Kreatif  di Tengah  Pandemi

Spread the love

Oleh:  Endah Dewi Ariastuti, SPd, SPd, MPd

SDN 03 Bejen

 

Sederet chatt WA dari siswa-siswi  bertubi-tubi masuk ke grup WA kelas saya, dengan pertanyaan hampir sama.  “Bu guru  besuk masuk atau libur?” Mengapa siswa-siswiku bertanya seperti itu? Padahal besuk adalah tryout ke-3 untuk kelas 6.

Tak lama kemudian, ada beberapa grup WA mulai memposting Surat Edaran yang intinya, sekolah sementara waktu  menunda kegiatan belajar mengajar tatap muka. Anak-anak belajar di rumah sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan, dikarenakan ada pembatasan jarak upaya memutus mata rantai virus corona yang menyebar ke seluruh dunia. Sekilas gambaran minggu kedua pertengahan bulan Maret 2020.

Minggu berikutnya   mulai muncul pertanyaan dari sebagian besar siswa,  “Kapan mulai masuk sekolah bu?” Mungkinkah bagi sebagian siswa kondisi ini mulai membosankan? Sudah tepatkah pembelajaran mandiri yang saya terapkan? Rupanya  siswa-siswi mulai jenuh dengan tugas-tugas yang monoton seperti mengerjakan LKS, merangkum, menjawab soal buku paket.

Beberapa kasus, orangtua mulai kewalahan mendampingi putra-putrinya karena keterbatasan referansi dan pengetahuan  mengenai materi pelajaran maupun perilaku anak yang sulit di kontrol.

Mungkin pengalaman di atas banyak dialami oleh sebagian guru karena adanya social distancing  ini. Biasanya menjalankan tugas secara rutin, memberikan pembelajaran sesuai jadwal, keadaan berubah menjadi 180 derajat.

Berikut beberapa tips untuk guru yang tetap komitmen memenuhi kebutuhan siswa-siswinya dengan cara-cara yang sederhana namun penuh kreatif dan inspiratif. Apa saja ya?

  1. Membuat jadwal pembelajaran  setiap hari secara

Guru membuat jadwal pembelajaran harian dan sosialisasikan ke siswa supaya siswa senantiasa siap setiap hari. Melakukan penilaian setiap akhir minggu dari materi selama satu minggu sangat membantu guru mengukur kompetensi siswa terhadap materi yang di sampaikan. Soal tidak perlu banyak, yang penting anak terpenuhi kebutuhan belajarnya, jangan sampai membebani siswa secara berlebihan.

  1. Wajibkan mengikuti suatu program rutin, sediakan waktu khusus setiap harinya misal siaran pendidikan program TVRI atau radio yang diprogramkan oleh pemerintah. Anak mengikutinya setiap hari dan laporkan hasil tugasnya secepatnya. Durasi pada program TVRI hanya 30 menit, jadi siswa tidak akan jenuh.

Mengapa penting mengkuti program itu? Untuk Siswa SD selain mendapatkan variasi belajar dari guru lain, hal ini adalah suatu cara  menanamkan sikap disiplin, tanggungjawab dan mandiri pada siswa. Mengikuti pembelajaran secara rutin memberikan kewajiban pada siswa tetap merasa bersekolah meskipun di rumah. Selanjutnya guru bisa mengambil jam siang untuk mengisi materi yang dijadwalkan setiap harinya.

  1. Rencanakan pemberian materi harian dengan matang, agar tujuan bisa tercapai. Tehnik pembelajaran tidak melulu berupa konsep-konsep, teori-teori, tetapi bisa berupa skill life (kecakapan hidup). Bisa memposting video-video ketrampilan yang menunjang pelajaran SBdP disesuaikan dengan KD di setiap jenjang kelas tentu hal ini akan lebih bermanfaat bagi mereka. Menjadi tanggungjawab kita  mengarahkan siswa mempergunakan gadget dengan bijak. Tayangkan vidio dengan tujuan pembentukan karakter, misalnya vidio yang bertema kemanusian,  siswa diminta memberikan pendapatnya mengenai tayangan tersebut selanjutnya dibagikan ke grup atau jaringan pribadi guru.
  2. Berikan tugas yang menyenangkan, tidak keluar dari lingkungan sekitar rumah, misalnya, dari Kompetensi Dasar perkembangbiakan tumbuhan, siswa dapat diberi tugas mencangkok atau stek tanaman di sekitarnya dengan tujuan  memperkuat pengetahuan mereka tentang perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif yang sering diajarkan di kelas, siswa diminta untuk mengamati setiap saat agar setiap perkembangan dari hasil pengamatanya bisa dilaporkan. Atau materi Kompetensi Dasar lain sesuai kebutuhan siswa yang tentunya sudah ada dalam rencana pembelajaran.
  3. Kegiatan yang menyenangkan misalnya dengan cara mengajak mereka bernyanyi berkreasi, belajar mencipta lewat lagu dengan mengubah syair dari lagu yang disukai dengan syair yang berisi pesan-pesan mengenai pandemi saat ini. Agar tetap jaga kesehatan, tetap di rumah, antisipasi virus corona. Siswa bisa menyanyikannya dengan suaranya, direkam sesuai kreatifitas masing-masing, siswa bisa diiringi musik atau intrumen yang diunduh lewat internet sebagai tugas. Hal ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan imunitas  tubuh karena merasa riang dan gembira. Jika memungkinkan bisa memakai aplikasi dari internet dalam menampilkan karya bersama meskipun tetap dilakukan di rumah masing-masing. Jika tidak, lakukan secara manual saja yang penting siswa mendapatkan hal-hal baru yang menarik dari setiap pembelajarannya. Kita sebaiknya tidak memaksa siswa mengerjakan tugas yang terlalu berat pada masa pandemi ini.

Nah itulah tips sederhana tapi cukup kreatif, yang bisa dilakukan oleh guru di tengah pandemi yang melanda negeri kita. Pembelajaran tidak boleh berhenti, meningkatkan metode pembelajaran bagi guru suatu tanggungjawab moral. Namun jika guru belum sampai pada harapan maka guru bisa berkreasi, merancang dan meramu materi. Metode pembelajaran sesuai dengan semangat spiritual melayani siswa. Agar tetap terpenuhi hak belajarnya dan tetap terus berupaya untuk mengikuti perkembangan jaman. Berusaha mengajar sesuai dengan karakteristik siswa jaman sekarang. Kreatifitas merupakan kunci sukses dari seorang guru untuk dapat memotivasi siswanya untuk tetap semangat dalam belajar secara online maupun offline, hal ini janganlah  menjadi beban psikis. Yang terpenting dari semua ini, guru harus terus memotivasi siswa dalam pembelajaran.

 

Editor: Cosmas