Progam Magang Jembatan Menuju ABK Berwirausaha

Spread the love

Oleh: Khoirul Hidayati, S. Pd

SLB Negeri Colomadu

 

Kebaikan itu bisa karena ada kesempatan,  semua pasti mampu kalau mau. Ungkapan ini sangat menginspirasi kami sebagai tim guru vokasional untuk senantiasa membekali dan memberi peluang agar siswa bisa mandiri.

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) merupakan insan istimewa, anugerah dari

Sang Maha Pencipta yang dikaruniai begitu banyak potensi apabila kita bisa menggali. Pada umumnya, ABK dengan kekhususan tunarungu memiliki tingkat intelegensi dan kemampuan psikomotorik setara dengan anak-anak normal. Potensi inilah yang nantinya akan kita kembangkan agar setelah lulus mereka mampu mandiri dan memiliki jiwa wirausaha.

Program Magang  (Promag)  merupakan bagian dari pelatihan kerja bagi siswa di perusahaan yang menjadi mitra sekolah. UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan khususnya pasal 21

—30 menyebutkan,  magang adalah bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan. Bekal keterampilan selama mengikuti program vokasional menjadi modal utama siswa untuk melaksanakan magang di perusahaan.

Menurut Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah No: 10/D/KR/2017 tanggal 4 April 2017 tentang Struktur Kurikulum, Kompetensi Inti-Kompetensi Dasar, dan Pedoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus menyebutkan bahwa siswa SMALB melaksanakan program magang sekurang-kurangnya selama satu bulan.

Permasalahan yang muncul di lapangan adalah tidak semua perusahaan bersedia menerima siswa SMALB untuk magang karena dua faktor, yakni: (1) masih minimnya jalinan kerjasama antara pihak sekolah dengan pihak perusahaan, (2) ada keraguan pada kemampuan kerja yang dimiliki Anak Berkebutuhan Khusus. Menyikapi permasalahan tersebut, pihak sekolah harus menjalin kerjasama dengan perusahaan yang sesuai dengan program vokasional yang dilaksanakan di sekolah.

Sebagai langkah awal, sekolah menjalin kerjasama Pola Kemitraan dengan UPPKS Terampil Mandiri Colomadu yang peduli dengan ABK serta antusias memberi bekal dan peluang usaha bagi ABK. Selama melaksanakan program magang (promag), siswa terlibat langsung mulai dari proses produksi (membuat adonan karak, mencetak adonan dengan 13 varian rasa karak enak tanpa borak) dilanjut proses pengepakan sampai proses pemasaran produk.

Selain membuat karak, enak tanpa borak, siswa magang juga membuat syrup belimbing wuluh, syrup beras kencur,

syrup jahe, aneka souvenir lilin dari minyak jelantah, membuat sabun mandi, dan hand sanitizer.  ABK terlibat langsung dalam semua tahapan proses pembuatan (produksi), packing hingga marketing.

Pemasaran produk dilakukan dengan sistem menitipkan produk ke toko oleh-oleh khas Solo, rumah makan di sekitar bandara

,  dan pemasaran produk via online.  Program magang (promag), melatih ABK tunarungu untuk berfikir tingkat tinggi (HOT), karena harus mengoptimalkan kemampuan kognitif (menghitung pesanan dan hasil penjualan), kemampuan afektif (berinteraksi dan berkomunikasi dengan pembeli / customer) dan kemampuan psikomotorik (keunikan penyajian dan kerapian packing pesanan).

Program magang menjadi ajang latihan kerja sekaligus jembatan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha ABK. Program magang benar-benar memberikan pengalaman kerja, bersosialisasi dan memberi inspirasi luar biasa bagi ABK untuk membuka usaha sendiri setelah mereka lulus sekolah.

Dalam hal penyandang disabilitas ingin bekerja mandiri,  UU no 8 Tahun 2016 pasal 56 mengatur bahwa: “Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan jaminan, perlindungan dan pendampingan kepada penyandang disabilitas untuk berwirausaha dan mendirikan  badan usaha sesuai dengan peraturan per undang-undangan.

Editor: Cosmas