Pembelajaran Jigsaw Tingkatkan Hasil Belajar Nilai-nilai Pancasila
Oleh: Priyanto
SMA Negeri 1 Bulu, Sukoharjo
Selama ini, proses Pembelajaran Peningkatan hasil belajar Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan Pemerintahan Negara Melalui model Pembelajaran Tipe Jigsaw bagi siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Bulu pada semester 2 Tahun Pelajaran 2019/2020 bagi siswa masih berpusat pada guru. Pembelajaran belum mampu melibatkan siswa untuk aktif dalam menemukan pemahaman tentang materi yang disampaikan guru, Penyampaikan materi hanya menggunakan metode satu arah.
Proses pembelajaran seperti itu, dirasa sangat membosankan dan kurang menarik perhatian siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa diketahui beberapa penyebab permasalahan tersebut. Pertama, siswa kurang dilibatkan dalam proses pembelajaran tersebut dan pembelajaran lebih didominasi oleh guru. Kedua, siswa menginginkan bentuk aktivitas yang lebih seperti diskusi kelompok, dan praktek lapangan. Ketiga, guru belum menggunakan strategi dan media pembelajaran yang sesuai dan memadai, sehingga kurang menarik perhatian siswa.
Keberhasilan belajar peserta didik yang dicapai dapat diukur melalui penilaian hasil belajar, salah satu metode mengajar yaitu belajar kooperatif (cooperative learning) yang memerlukan pendekatan pengajaran melalui penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar dalam mencapai tujuan belajar. (Nurhadi dan senduk : 20).
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Sejalan dengan pengertian tersebut, PPKn merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan dengan bagan-bagan konsep yang telah berkembang sebagai suatu hasil eksperimen dan observasi, dan selanjutnya akan bermanfaat untuk eksperimentasi dan observasi lebih lanjut.Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar dapat mengetahui dan memahami kewarganegaraan dan Pancasila. PPKn diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang kewarganegaraan dan Pancasila.
Belajar menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (1991) didefinisikan sebagai berikut, Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
Hakikat Keaktifan Siswa. Di dalam diri seseorang terdapat prinsip aktif, keinginan untuk berbuat dan bekerja sendiri. Prinsip aktif inilah yang mengendalikan perilaku siswa. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, berfikir kritis, dan dapat memecah permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Hipotesis tindakan “Melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diduga dapat meningkatkan hasil belajar, keaktifan, serta mengetahui perilaku positif siswa dalam pembelajaran PPKn bagi siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Bulu pada semester 2 Tahun Pelajaran 2019/2020”
Hasil akhir penelitian dapat menjawab permasalahan yaitu apakah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggraan pemerintahan Negara bagi siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Bulu pada semester 2 Tahun Pelajaran 2019/2020. Hal ini dapat dilihat dari perolehan data-data hasil penelitian seperti dalam pembahasan berikut ini.
- Keakktifan siswa dalam Belajar PPKn
Perbandingan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PPKn pada kondisi awal , siklus I dan siklus II dipaparkan seperti pada tabel di bawah ini ini. Hasil evaluasi berdasarkan tabel 9 dan gambar diagram diatas menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam pembelajaran setelah adanya penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw mampu meningkat, dari skor 49 pada kondisi awal, menjadi 61 pada siklus I dan 75 pada siklus II.
- Nilai hasil belajar siswa
Perbandingan perolehan nilai hasil belajar siswa pada tiap siklus tindakan dipaparkan seperti pada grafik di bawah ini. Hasil evaluasi berdasarkan tabel 10 dan Diagram diatas menunjukkan hal – hal sebagai berikut : Nilai rata-rata meningkat, yaitu dari kondisi awal sebesar 69 menjadi 77 pada siklus I dan 82 pada nilai siklus II. Tingkat ketuntasan belajar siswa, yaitu dari 38,1 % kondisi awal menjadi 85,71% pada siklus I dan 100% pada siklus II.
Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw yang di dalam pelaksanaannya terdapat suatu hal-hal yang menarik untuk di ikuti dan amati secara serius terbukti dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar. Meningkatnya keaktifan siswa ini siswa ini ikut berperan dalam meningkatkan hasil belajar siswa seperti yang telah dipaparkan pada data-data hasil penelitian.
Pembelajaran PPKn dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Type Jigsaw yang dilaksanakan guru telah mampu menumbuhkan dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar PPKn, serta berdampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa X IPS 1 SMA Negeri 1 Bulu
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dapat meningkatkan kwalitas pembelajaran PPKn bagi siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Bulu pada semester 2 Tahun pelajaran 2019/2020. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar PPKn bagi siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Bulu pada semester 2 Tahun pelajaran 2019/2020. Model Pembelajaran Tipe Jigsaw dapat mengetahui perubahan perilaku bagi siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Bulu pada semester 2 Tahun Pelajaran 2019/2020.
Editor: Cosmas Gun