Menulis Artikel Populer Bermodal SIAP

Spread the love

KARANGANYAR, POSKITA.co – Hidup di era revolusi industri 4.0, pendidik harus memanfaatkan passion-nya di bidang menulis. Apa modal untuk bisa menulis artikel populer agar bisa dimuat di media massa?

“Menulis judul artikel, singkat, tak lebih dari 6 kata. Singkat (tak lebih dari 6 kata) Inovatif, inspiratif, informatif, Asli dan aktual, Persuasif dan provokatif, disingkat menjadi SIAP,” kata Johan Wahyudi, penulis ratusan buku  dalam Pelatihan Penulisan Artikel Populer, Minggu (12/1/2020)  di aula SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar.

Mengapa harus menulis artikel ilmiah populer? Sekedar ingin eksis,  kenaikan pangkat, atau untuk menambah penghasilan?

Menurut Johan, menulis membawa banyak dampak bagi kehidupannya. Menulis bisa mendapat honor hingga royalti dari penerbit.

“Saya sudah memetik hasilnya. Mulai dari bisa umroh, naik haji,  membangun rumah, karena dari menulis. Keunggulan menulis artikel di berbagai media massa selain sederhana, mudah, peluang besar, efisien, honor juga lumayan,” kata Johan.

 

Pada kesempatan itu, Cosmas, wartawan senior di www.poskita.co,  penulis opini di berbagai media massa,  bercerita tentang hebatnya Singapura dalam merajai pendidikan di dunia. Ia berbicara tentang pentingnya literasi.

Menurutnya, Singapura tak memiliki Sumber Daya Alam melimpah seperti Indonesia. Indonesia pernah dijajah Jepang (1942-1945), Singapura dijajah Jepang 1942-1945.  Indonesia merdeka tahun 1945, Singapura menjadi negara Republik tahun 1965.

“Sekarang apa yang terjadi? Sistem pendidikan yang luar biasa  hebat. The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan, merilis PISA 2018 baru-baru ini, PISA (Programme for International Student Assessment), memberikan gambaran  performance siswa-siswa di negara-negara yang di-assess OECD dalam PISA.  Singapura nongkrong di peringkat ke-2 setelah China,” ujar Cosmas.

Dikatakannya, siswa-siswi Singapura unggul untuk tiga bidang: matematika, sains dan membaca (reading). Kemajuan Singapura yang luar biasa salah satunya berkat  Lee Kuan Yew,  perdana menteri pertama Republik Singapura.

Salah satu peserta, Efa Widyastuti SD N Sugihan 03 Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo menuturkan kegiatan pelatihan penulisan artikel ilmiah  perlu dilanjutkan.  Guru sebagai agen perubahan yang harus senantiasa bergerak mengembangkan diri perlu diberi tempat untuk belajar serta difasilitasi.

“Kegiatan yang sangat bermanfaat menambah ilmu tentang penulisan artikel populer bagi guru. Kegiatan ini dapat menetaskan karya yang bermanfaat bagi pengembangan karier, eksistensi diri, dan lebih lanjut menambah pundi-pundi. Semoga semakin banyak guru yang ikut bergerak  belajar dan  berkarya.  Guru mulia karena karya. Mari bergerak, berkarya, dan menginspirasi,” kata Eva.

Astuti Widyaningsih, SDN Sewurejo Mojogedang, Karanganyar, menyatakan salut dengan kegiatan pelatihan. Ia pun siap berinovasi untuk sekolahnya, dan akan menulis untuk kemajuan pendidikan pada umumnya.

Taupik Mulyadi,  sang inovator, menuturkan pelatihan ini digelar agar para pendidik tidak ketinggalan zaman. Mereka bisa berkarya melalui menulis dan menerbitkan  buku secara mandiri maupun bergotong royong,” ucapnya.

Suprihationo, dari SMA Negeri 5 Semarang menuturkan pelatihan penulisan artikel populer  sehari bagus. Pembawa acara, pemateri warming up cukup menghangatkan suasana.

“Pemateri intinya, wow… Hebring. Tagihan nulis judul yang langsung disambut dengan review, menjadikan pelatihan ini kurang waktu. Karena tagihan paragraf yang menarik penasaran pembaca belum sempat diberikan. Tapi bagaimanapun juga pelatihan ini sangat bermanfaat bagi saya dan teman teman peserta,” ucap Suprihationo.

Penulis: ARYADI/COS