Liona: Pemuda Harus Bergerak dari Zona Nyaman

Spread the love

Liona: Pemuda Harus Bergerak dari Zona Nyaman

SOLO, POSKITA.co – Semangat Sumpah Pemuda harus menjadi inspirasi.Jika tidak berbuat sesuatu, ada yang kurang berarti dalam hidup ini. Maka, pemuda harus berani kritis, berani memimpin, memiliki prinsip, dan berperan dalam kehidupan.

“Untuk mau bermanfaat kita harus bergerak dari zona nyaman, jangan hanya ikut-ikutan omongan orang. Kita sebagai pemuda harus kritis berpikir kalau itu tidak sesuai hati nurani, harus berani ngomong. Harus berani menolak dan harus berani memimpin. Kita tidak ikut-ikutan, kita punya prinsip, punya gagasan diikutin kata hati yang baik, yang mendukung  kemaslahatan, kesejahteraan bersama itu lakukanlah. Kita semua punya peran dalam kehidupan, di keluarga, di masyarakat dan komunitas kita, mainkan peranmu sebaik-baiknya dalam kehidupanmu,” ujar Laurensia Liona, pengusaha muda (Wongganep), dalam diskusi bertajuk “Kita Bangkitakan Semangat Sumpah Pemuda” oleh Forum Nasional Bhineka Tunggal Ika DPD Kota Surakarta, Senin (28/10/2019), di sebuah rumah makan di Solo.

Selain Liona,   hadir  Ahmad Ramdhon dari Sosiologi FISIP UNS,  Bambang Nugroho Gage Ketua DPD KNPI Surakarta, dengan    moderator   Agung Prasetyo.

Laurensia Liona,  menuturkan, Belanda saja takut dengan Indonesia Raya tiga stanza.

“Kita harus bisa mendapatkan diri pada posisinya untuk bangkit, kita punya fasilitas yang sangat muda. Jadi bisa dijelaskan kalau di tahun sebelum kemerdekaan itu tidak ada fasilitasnya, tapi nyatanya mereka bisa guyup sampai Belanda aja bisa takut hanya dengan 3 bait, 3 stansa. Sekarang kita punya fasilitas segitu banyaknya kok kita gak bisa bersuara atau menyuarakan  perubahan yang mau kita buat itu,” ucap Liona, yang juga Putri Solo Favorit.

Lebih lanjut Liona menuturkan,  apa kebanyakan atau orang sekarang jadi follower, apakah media sosial dari aseng ini mengajarkan pemuda Indonesia untuk jadi follower, saya khawatir disitu. Bahkan yang harus kita lakukan  semua fasilitas ini bisa menginisiasi perubahan, bisa menyebarkan gagasan-gagasan yang membawa kemajuan. Jadi tolonglah temen-temen  lebih jadi diri sendiri  dan memimpin perubahan, memimpin pergerakan untuk ke arah yang lebih maju, jangan ikut-ikutan tren, ikut-ikutan teman. Kita manusia punya jati diri dan karakter masing-masing,” ujar Liona, yang juga aktif di Karawitan Langen Suka Purbayan.

Turut hadir  dari berbagai elemen masyarakat dan kepemudaan antara lain dari komunitas keagamaan: Islam, Kristen, Budha, Hindu,  dan komunitas dari kepemudaan; KNPI dan perwakilan SMA 1 sampai SMA 8.

Penulis: Aryadi

Editor: Cosmas