Ricuh di Sriwedari Semifinal Piala Suratin Persis vs Persiku

Spread the love

SOLO, POSKITA.co – Kericuhan di pertandingan sepakbola tanah air kembali terjadi. Kali ini di ajang Semifinal Piala Suratin Usia 17 yang berlangsung di Stadion Sriwedari Solo, terjadi baku hantam antar pemain ditambah para official yang ikut dalam aksi kericuhan. Hasil pertandingan sendiri berakhir nol – nol yang mengantarkan Persiku Kudus lolos ke Final .

Kompetisi Liga remaja Piala Suratin Usia 17 tingkat Jawa Tengah tahun 2019 kembali tercoreng dengan insiden kericuhan di tengah lapangan. Laga babak semifinal kedua antara tuan rumah Persis Muda melawan Persiku Kudus berakhir imbang nol – nol. Dengan hasil ini, Persiku Kudus berhak lolos ke babak final, karena pada pertandingan pertama di Stadion Wujil Ungaran berhasil menang dengan skor 3-1.

Persis Muda mendapat tekanan berat pada pertandingan ini karena minimal harus menang dengan skor dua kosong untuk memenangkan pertandingan. Persis Muda yang dimotori Aqilla Bagus dan Arlan Agma terus menggempur pertahanan Persiku Kudus. Namun serangan demi serangan selalu digagalkan barisan pertahanan Persiku Kudus yang dijaga Aldi Seno dan Bangga Surya.

Sementara beberapa serangan balik Persiku justru membahayakan gawang Persis Muda. Sebuah shooting jarak jauh Alfiansah Cahya sempat lepas dari dekapan kiper Persis Muda Aryan Gandang.

Menjelang pertandingan berakhir, tepatnya saat injury time, tensi pertandingan memanas dan muncullah kericuhan di tengah lapangan. Beberapa pemain terlihat baku hantam ditambah dengan para official yang ikut-ikutan terjun ke lapangan. Akibatnya wasit Fero Arsanto dari Kendal memberi tiga kartu kuning kepada Kiper Persis Erix Estrada – Kapten Persiku Aldi Seno dan kiper Persiku Aryan Gandang.

Setelah dilanjutkan satu menit, wasit meniup peluit panjang. Keributan kembali muncul saat wasit dihadang di pinggir lapangan oleh para official Persis Muda. Pelatih Persis Muda Aris Budi Sulistyo merasakan tekanan berat yang dipikul pemainnya. Hal itu membuat permainan Persis Muda kurang tenang.

“Mereka masih muda dan memikul tekanan yang berat harus menang dua kosong, itu pelajaran bagi anak anak. Mereka harus selalu belajar dengan kegagalannya,” tukas Aris Budi Sulistyo, kepada reporter poskita.co, Udi H. Djamil, yang menemui seusai pertandingan, Minggu (20/10) sore.

Sementara Bambang Harsoyo, pelatih Persiku Kudus mengaku lebih banyak defensif untuk mempertahankan pertandingan, karena sudah unggul 3-1 pada leg pertama. “Kita memang menumpuk pemain ditengah. Apalagi empat pemain inti kami banyak yang absen karena akumulasi kartu kuning,” ujar Bambang Harsoyo, mantan pemain Persiku era 90-an.

Babak Final Kompetisi Piala Suratin Usia 17 Jawa Tengah akan mempertemukan Persiku Kudus melawan Hatti Beriman Salatiga yang pada hari sama mengalahkan Persipur Purwodadi 2-0. (Udi H. Djamil)