Petani Tembakau Klaten Menangis, Harga Jual ke Pabrikan Jatuh
KLATEN, POSKITA.co – Para petani tembakau rajangan di wilayah Kecamatan Manisrenggo, Klaten, resah dan gelisah. Hal ini disebabkan langkah kebijakan yang dilakukan pemerintah tentang adanya kenaikan cukai tembakau.
Hal ini dikatakan Joko Lasono (47 th) pada wartawan di lokasi ladang tembakaunya di Desa Tijayan, Kecamatan Manisrenggo, Sabtu siang (19/10/2019). Akibat kebijakan ini berdampak harga tembakau rajangan menjadi turun, yang seharusnya Rp 70 ribu per kilo menjadi Rp 35 ribu.
Di wilayah Kabupaten Klaten saat ini memang cuacanya sangat bagus bagi tembakau rajangan, asapan maupun janturan. Untuk petani tembakau Klaten yang menekuni tembakau rajangan ada di Kecamatan Manisrenggo, Prambanan, Jogonalan dan Gantiwarno.
“Kami saat ini menanti sebuah kebijakan pemerintah yang berpihak pada petani tembakau. Semua daerah penghasil tembakau pada menangis, saat musim panen ini, harga tembakau hancur, ambyar dan jatuh terpuruk. Daerah Temanggung yang selama ini kondang sentra tembakau, juga menangis,” ujar Joko Lasono yang juga pengurus Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Klaten.
Kepala Desa Tijayan yang selama ini juga sebagai petani tembakau rajangan, mengaku kecewa dengan kebijakan pemerintah yang menaikkan cukai tembakau. Selama ini dana cukai tembakau banyak dimanfaatkan untuk mendanai BPJS Kesehatan dan program lainnya.
Kata Joko, para petani tembakau tidak protes dan tetap mendukungnya. Namun demikian, diharapkan saat petani tembakau sedang masa-masa panen tembakau, harga jual ke pabrikan jangan sampai jatuh atau turun harga.
Marjono (35 th), petani tembakau rajangan yang tinggal di Dukuh Sutomenggalan, Desa Tijayan, menambahkan, harga tembakau kering memang sedang turun dan hal ini membuat warga tidak bisa tidur pulas. Turunnya harga akibat rencana pemerintah menaikkan cukai tembakau, berdampak langsung pada petani.
“Tolong Pak Presiden Joko Widodo, harga jual tembakau kering ke pabrikan bisa dibantu untuk dinaikkan. Kasihan petani tembakaunya, terus terang kami jadi kurang semangat bekerja akibat harga jual tembakau dari petani turun,” kata Marjono. (Hakim)
Caption Foto HL:
Kades Tijayan Joko Lasono tunjukkan tembakau rajangan yang sedang dikeringkan yang jatuh harganya.