Tantangan SDM Masa Depan Era 4.0
SOLO, POSKITA.co – Tantangan Sumber Daya Manusia (SDM di masa depan era industri generasi keempat, dikenal endustri 4.0 salah satunya bagaimana membuat manusia tetap memiliki peranan yang relevan di era otomatisasi teknologi.
Industri 4.0 digerakkan oleh data melalui teknologi yang terhubung antara satu sama lainnya (Internet of Things/IoT) dan mesin kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
“Pabrik otomotif, dulu didominasi untuk membuat onderdil dan merangkainya menjadi kendaraan, sekarang dilakukan oleh mesin. Mulai dari perencanaan, pembuatan hingga perakitan,” kata Prof Dr Eddy Pratomo, saat orasi Dies Natalis ke-39 Universitas Slamet Riyadi, Jumat (21/6/2019).
Menurut Eddy, industri dalam negeri saat ini diarahkan kepada empat hal di antaranya meningkatkan volume data, daya komputasi, konektivitas dan analitis dan bisnis intelijen.
“Maka, pengembangan SDM sebaiknya mengacu ke arah yang sama, meningkatkan pendidikan vokasi high skill. Landasan utama Industri 4.0 tersedianya infrastruktur teknologi informasi yang maju, untuk menopang IoT pembangunan jaringan internet berkecepatan tinggi dan penyediaan platform yang mumpuni,” ucap Prof Edy.
Pada masa lalu mempelajari bahasa asing penting untuk menghadapi tantangan globalisasi, di era sekarang mengorong kita untuk mempelajari bahasa komputer atau coding untuk menciptakan program dan desain infrastruktur AI.
Untuk menyiapkan SDM, disusun road map penciptaan SDM unggul melalui perguruan tinggi.
Pertama, peningkatan kompetensi SDM melalui program-program pendidikan secara merata. Memasukkan kurikulum information and communication technology (ICT) dalam sistem pendidikan formal di perguruan tinggi, program link and match antara perguruan tinggi dengan industri.
Kedua, menyinergikan peran perguruan tinggi dengan kementerian pendidikan dan kebudayaan, kementerian tenaga kerja dan lembaga instansi terkait.
Ketiga, penyiapan anggaran pendidikan yang signifikan guna membangun sarana dan prasarana pendidikan yang mendukung kesiapan menghadapi Industri 4.0, memberikan insentif pendidikan seperti beasiswa, riset-riset dan pelatihan vokasi.
Terakhir, mendukung pembangunan startup-startup yang berbasis peningkatan SDM, seperti aplikasi ruang guru dan yang sejenisnya.
COSMAS