Saat Topeng Maya Menyeruak di Era Digital

Spread the love

JAKARTA, POSKITA.co – Fenomena sosial yang cukup menarik salah satunya kepribadian topeng maya yang menjamur di media sosial.

Atas keprihatinan tersebut, Komunitas Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) Jakarta menyelenggarakan Kampanye Publik Anti Hoaks dan Bijak Bermedia Sosial dengan tema “Dunia Maya VS Dunia Nyata,” Minggu (5/5/2019, di area Car Free Day (CFD) Dukuh Atas I, Jakarta Selatan.

Menurut Dewi S Sari, Direktur Operasional MAFINDO, dalam kampanye terbuka ini, MAFINDO Jakarta menyelenggarakan edukasi publik melalui diskusi terbuka dengan pembicara Ratih Ibrahim, Psikolog Klinis sekaligus Presidium MAFINDO. Pada diskusi tersebut dibahas tuntas persoalan seputar kepribadian topeng maya yang kini sudah menjamur di media sosial. Mulai dari faktor-faktor penyebab seseorang memiliki kepribadian topeng maya hingga dampak yang dapat diterimanya.

“Selain diskusi terbuka, MAFINDO Jakarta pun mengadakan serangkaian permainan menarik kepada para pengunjung dengan hadiah-hadiah menarik. Melalui kegiatan ini, MAFINDO berharap masyarakat memahami etika bermedia sosial dan dapat mengantisipasi berita hoaks serta ujaran kebencian yang dapat menjadi bibit perpecahan persatuan,” kata Dewi Sari kepada Poskita.co.

Koordinator Mafindo Jakarta, Yani Sujaya menyatakan sebagian dari pengguna media sosial, menggunakan akunnya untuk “tampil” sangar.

“Mereka begitu beringas di media sosial dengan olahan status pada akun pribadinya dan komentar-komentarnya terhadap sebuah postingan orang lain. Bahkan, tak sedikit yang akhirnya menyebarkan hoaks, provokasi, hingga ujaran kebencian di akun-akun pribadinya,” ucap Yani Sujaya.

Padahal, lanjut Yani, di dunia nyata para pengguna media sosial yang beringas itu tidak sesangar isi dari postingannya. Seolah-olah, ada dua kepribadian yang berbeda, satu kepribadian di dunia maya dan satu di dunia nyata.

Perlu diketahui, Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengguna media sosial terbanyak di dunia. Berdasarkan survei Pew Research Center, yang dilansir oleh Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), penggunaan media sosial di Indonesia, hampir tiga dari empat orang dewasa (72 persen) dengan pendidikan menengah atau lebih banyak menggunakan situs media sosial seperti Facebook. Survei tersebut melibatkan 30.133 orang responden di 27 negara yang dilakukan pada 14 Mei sampai 12 Agustus 2018. (COSMAS)