Ultah ke-2 OW Watu Prahu Bukit Cinta, Warga Gununggajah Gelar Kirab Budaya

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Ratusan warga Desa Gununggajah, Kecamatan Bayat, Klaten, dengan penuh semangat mengikuti kirab budaya dengan membawa 6 tumpeng berukuran sedang, 1 tumpeng berukuran besar, dan sebuah gunungan besar berisi aneka buah-buahan dan sayuran, Minggu pagi (28/4/2019).

Kepada wartawan, Kepala Desa Gununggajah, Yoyok Kartiko Cahyo SSos mengatakan, warga berkumpul dari halaman Balai Desa dengan mengenakan baju adat jawa, juga ada dua iringan kereta kuda dan kafilah Ketua RT/RW, siswa pembawa bendera merah putih, dan para pemuda yang terjun di pencaksilat ASAD dan Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT).

Agenda kirab budaya ini sebenarnya akan digelar 23 April sebagai hari ulang tahun obyek wisata Watu Prahu dan Bukit Cinta (WPBC), tapi karena bukan hari libur, dirayakan Minggu pagi (28/4). Kades didampingi istrinya Ny Maria Yoyok naik kereta kuda dan dikawal para perangkat desa bersama Ketua RT/RW.

“Dengan semangat kebersamaan dan kekompakan, warga Desa Gununggajah tetap guyup rukun menyukseskan acara HUT ke-2 OW Watu Prahu dan Bukit Cinta ini. Ke depan kita akan terus berdayakan tiap RW, agar bisa memberdayakan diri dengan potensi alamnya. Selain ada Bukit Cinta, di Gununggajah ada OW Pesona Puncak Arjuna Sidowayah dan nantinya segera menyusul OW baru bernama OW Kedung Weweh pada 1 Mei 2019,” ujar Yoyok.

Sementara Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Gumbregah Supardi ST menambahkan, agenda HUT ke-2 OW WPBC ada kirab budaya, pentas seni jathilan pada Minggu siang dan puncaknya pentas ketoprak yang dimainkan Argo Budoyo terdiri kades, perangkat desa dan pengelola OW WPBC dengan lakon Sumilaking Pedhut Mataram.

Kades Gununggajah, Yoyok Kartiko Cahyo, didampingi istrinya naik kereta kuda dalam kirab ini.

“Warga Gununggajah memang guyup rukun mendukung pembangunan di segala bidang, termasuk mendukung semakin tertata bagus OW WPBC ini. Dan omzet atau pemasukan dari tiket parkir dan uang masuk akhir 2018, ada Rp 1,3 milyar. Luar biasa memang pemasukannya,” jelas Supardi.

Masyarakat Klaten dan sekitarnya telah mengetahui dan banyak yang singgah di OW WPBC, ada yang naik sepeda motor, mobil pribadi dan kereta kelinci. Untuk jarak parkiran mobil yang agak jauh, ada sekitar 50 wanita berusia 30 tahun ke atas yang melayani jasa ojek dengan ongkos Rp 3 ribu.

“Kami kalau hari-hari sepi pengunjung, di luar jam liburan, memang sebagai ibu rumah tangga. Tapi kalau ada pengunjung banyak, menjadi tukang ojek. Hasilnya lumayan, kalau ramai bisa dapat Rp 80-100 ribu sehari. Kalau pas sepi pengunjung, paling dapat Rp 25-30 ribu,” ujar Indarti (33 th) yang tinggal di Dukuh Gatak, Desa Gununggajah. (Hakim)

Caption Foto HL:
Perangkat Desa Gununggajah didampingi anggota Babinsa dan Bhabinkamtibmas ikuti kirab budaya.