Bencana Banjir di Klaten Perlu Solusi Agar Tak Terulang

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Dengan penuh rasa empati, anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah Hj Kadarwati SH MH bersama Hamenang Wajar Ismoyo SIKom (anggota DPRD Klaten) mengunjungi sejumlah lokasi banjir akibat luapan sungai Dengkeng, Kamis pagi (7/3/2019).

Kunjungan peduli banjir diawali dari Dukuh, Mandungan, Desa Wiro, Kecamatan Bayat. Kemudian melanjutkan perjalanan dengan menggunakan mobil ke daerah Modran, Desa Talang, Bayat dan Modran yang masuk Desa Planggu, Kecamatan Trucuk.

Kata Kadarwati, setiap berkunjung di sejumlah lokasi, disempatkan memberikan bantuan ala kadarnya bersama BPBD Provinsi Jawa Tengah. Setiap ada kejadian bencana, Kadarwati selalu berkoordinasi atau menjalin kerjasama dengan BPBD Jateng dalam mendukung kegiatan sosial kemanusiaan tanggap bencana.

Setelah itu, kunjungan dilanjutkan ke Semawung, Desa Pundungsari, Kecamatan Trucuk dan daerah Desa Kebon, Kecamatan Bayat. Kunjungan safari peduli banjir terakhir di daerah Desa Karangpakel, Kecamatan Trucuk. Dikatakan, sebenarnya agenda giat peduli akan dilakukan juga di wilayah Kecamatan Cawas, tapi karena padatnya jadwal kegiatan, ditunda lain waktu.

“Wilayah Klaten ini sering menjadi langganan banjir, antara lain di wilayah Kecamatan Gantiwarno, Wedi, Bayat, Trucuk, Cawas dan Karangdowo. Juga ada ancaman bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang dan lainnya. Kita harapkan masyarakat tetap waspada dan para relawan tetap berkoordinasi jika terjadi bencana,” ujar Kadarwati.

Saat menyaksikan banjir kali Dengkeng yang meluap ke pemukiman dan pertanian, Hamenang memandang perlunya mengambil langkah strategis. Antara lain deteksi dini jalur kali Dengkeng, ada tidaknya endapan sedimentasi. Jika ada, perlu digali atau dikeruk. Juga peninjauan ulang perlu tidaknya DAM Tukuman yang ada di wilayah Kecamatan Cawas.

Warga Modran, Trucuk, juga diberikan bantuan dari BPBD Jateng.

Hamenang juga melihat sejumlah lokasi aset pendidikan, Kecamatan, Koramil dan Polsek, menjadi langganan banjir. Seperti SMKN 1 Rota Bayat di Desa Beluk dan SDN 1 Paseban yang tiap kali kali Dengkeng meluap, dipastikan air banjir masuk dan menggenangi sekolah ini. Kecamatan dan Polsek Bayat pun juga tergenang banjir luapan kali Dengkeng.

“Daerah Paseban, Wiro, Talang, Kebon, Krikilan dan Beluk, juga mengalami hal sama, langganan banjir. Bencana banjir luapan kali Dengkeng ini tampaknya menjadi keprihatinan kita semua. Tanggul kali di Desa Karangasem, Cawas, juga perlu dibuat permanen. Setiap terjadi hujan deras selama 5-6 jam, tanggul tersebut selalu jebol. Bencana ini perlu solusi dan disikapi dengan bijak. Antara lain ada tidaknya pemihakan anggaran untuk cegah banjir terulang,” ujar Hamenang. (Aha)

Caption Foto HL:
Bersama BPBD Jateng, Kadarwati dan Hamenang Peduli Banjir di Bayat.